Breaking News

Aipda Dian Wihendro Ratno: Polisi yang Mendedikasikan Hidupnya untuk Membantu Anak-Anak Stunting

Aipda Dian Wihendro Polisi Peduli Anak Stunting 

D'On, Padang -
Di balik seragam polisi yang ia kenakan, Aipda Dian Wihendro Ratno adalah sosok yang luar biasa. Anggota Reskrim Polsek Lubuk Begalung di Kota Padang, Sumatra Barat ini tidak hanya menjalankan tugasnya sebagai penegak hukum, tetapi juga mengemban misi kemanusiaan yang menyentuh banyak hati. Ia memilih untuk melawan stunting, suatu kondisi yang masih menjadi ancaman bagi banyak anak di Indonesia. Pengalamannya di masa kecil yang penuh tantangan dan kekurangan menjadikannya pribadi yang peka terhadap penderitaan orang lain, terutama anak-anak yang kurang beruntung.

Dian bukanlah polisi biasa. Di masa remajanya, ia harus merasakan beratnya menjadi buruh angkut semen di Muaro Padang untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarganya. Kekurangan asupan makanan menjadi bagian dari kehidupannya, dan itu meninggalkan jejak mendalam yang membentuk karakter empatinya saat ini. Melalui masa lalu yang sulit, Aipda Dian belajar bahwa memberi adalah kekuatan sejati. Itulah yang mendorongnya untuk berbuat lebih bagi mereka yang nasibnya serupa dengan dirinya dulu.

Minggu (08/09), di Parak Anau, Kelurahan Bungo Pasang, dan Pasia Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Padang, sosok Aipda Dian Wihendro Ratno terlihat berbaur dengan masyarakat setempat. Dengan seragam yang sering kali ia gantikan dengan pakaian kasual untuk menyamarkan identitasnya sebagai polisi, ia mengunjungi keluarga-keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi. Dian hadir bukan sebagai petugas yang datang untuk menegakkan hukum, melainkan sebagai sahabat yang membawa harapan. Kulitnya yang agak gelap dan senyum yang tulus selalu menjadi tanda bahwa kehadirannya membawa kebaikan.

Aipda Dian tidak sekadar memberi bantuan seadanya. Dengan menyisihkan sebagian dari gajinya, ia memastikan bahwa anak-anak yang mengalami stunting mendapatkan makanan yang cukup bergizi. Baginya, membantu anak-anak tersebut untuk merasakan sedikit saja makanan sehat adalah hal yang sangat berharga. "Saya tahu betapa beratnya hidup dalam kekurangan. Saya ingin anak-anak ini setidaknya bisa merasakan makanan yang sehat," ujar Dian, matanya bersinar dengan keyakinan.

Bantuan yang ia berikan sering kali melampaui ekspektasi. Selain makanan bergizi, Aipda Dian juga memberikan bantuan finansial meskipun terbatas. Yusma, seorang ibu dari empat anak, adalah salah satu penerima manfaat dari kebaikan hati Dian. Kondisi ekonominya yang serba kekurangan membuatnya tak pernah tersentuh oleh program pemerintah seperti Program Keluarga Harapan (PKH). "Saat kontrakan saya disambangi Aipda Dian untuk diberikan sembako, saya sangat bersyukur," ungkap Yusma dengan mata yang berkaca-kaca, menahan haru. Ia tak menyangka seorang polisi datang dengan niat baik, bukan sekadar menjalankan tugas.

Tidak hanya Yusma, Febiola, ibu dua anak yang suaminya bekerja serabutan, juga merasakan sentuhan kasih dari Aipda Dian. "Saya terharu atas kepedulian seorang bintara Polri. Meski bukan pejabat tinggi, ia sangat peduli terhadap anak-anak stunting," tutur Febiola dengan senyum penuh harap. Di mata mereka, Dian adalah lebih dari sekadar polisi; ia adalah harapan hidup yang nyata di tengah keterbatasan.

Sejak tahun 2015, Aipda Dian Wihendro Ratno telah berkomitmen untuk menyisihkan sebagian dari penghasilannya demi membantu anak-anak stunting. Upayanya ini bahkan menarik perhatian para dermawan lain yang mempercayakannya untuk menyalurkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Meskipun apa yang dilakukannya mungkin terlihat sebagai langkah kecil, bagi anak-anak yang ia bantu, itu adalah perubahan besar. "Langkah kecil ini mungkin tidak dapat mengubah dunia, tetapi bisa mengubah dunia anak-anak yang saya bantu," ucapnya dengan rendah hati.

Dalam kesibukan sehari-harinya sebagai polisi, Aipda Dian tetap menyempatkan waktu untuk mengunjungi anak-anak yang mengalami stunting, membagi cerita, dan memberikan motivasi kepada keluarga mereka. Aksi nyata yang dilakukannya bukanlah sebuah tugas, melainkan panggilan hati yang kuat. Baginya, membantu sesama adalah cara terbaik untuk membalas kehidupan yang dulu memberinya pelajaran berharga.

Keberanian dan ketulusan Aipda Dian Wihendro Ratno dalam membantu anak-anak stunting menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ia mengingatkan kita bahwa kebaikan hati dan ketulusan bisa muncul dari mana saja, bahkan dari seorang polisi yang dihadapkan dengan tugas yang sering kali berat. Dengan semangat tanpa pamrih, Aipda Dian terus bergerak membantu mereka yang membutuhkan, membuktikan bahwa setiap orang bisa membuat perbedaan, tidak peduli seberapa kecil pun langkah yang diambil. Mungkin, kita semua bisa belajar dari Aipda Dian—untuk tidak pernah melupakan dari mana kita berasal dan untuk selalu membantu mereka yang kurang beruntung.

(Mond)

#Polri #Stunting #Padang