Breaking News

Cegah TBC, Pemko Padang Gencarkan Skrining Massal: Puskesmas Gelar "SABTU" Setiap Pekan


D'On, Padang -
Dalam upaya memerangi penyebaran penyakit Tuberkulosis (TBC) yang masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat, Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Kesehatan meluncurkan program intensif bertajuk Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis Skrining Aktif Tuberkulosis (GIAT SABTU). Program ini mengadakan skrining massal di puskesmas-puskesmas di seluruh Kota Padang setiap hari Sabtu, dan dimulai pada tanggal 21 September hingga 5 Oktober 2024.

Kegiatan ini merupakan langkah strategis yang tidak hanya bertujuan mendeteksi dini kasus TBC di masyarakat, tetapi juga meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya pencegahan penyakit ini. Mengingat tingkat penularan yang cukup tinggi, skrining ini diharapkan bisa menjadi solusi untuk menekan angka penyebaran TBC di Kota Padang.

Skrining Rutin Setiap Sabtu, Tanpa Biaya

Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, dr. Sri Kurniayati, dalam keterangannya menyatakan bahwa layanan skrining TBC ini terbuka untuk semua kalangan dan sepenuhnya gratis. Setiap puskesmas di Kota Padang akan melayani masyarakat pada hari Sabtu dari pukul 08.00 hingga 12.00 siang. “Program Skrining Aktif Bersama Tuberkulosis atau SABTU ini digelar secara serentak di seluruh puskesmas setiap pekan. Kami menghadirkan tenaga medis dan dokter spesialis untuk memfasilitasi pemeriksaan secara optimal,” ungkapnya, Jumat (20/9/2024).

Kurniayati menekankan bahwa masyarakat tidak perlu ragu untuk memanfaatkan kesempatan ini. Menurutnya, skrining ini dapat mendeteksi keberadaan TBC lebih dini, yang jika segera diobati, bisa mencegah penyakit tersebut berkembang lebih parah. Pada Sabtu pertama (21/9/2024), skrining akan dilangsungkan di delapan puskesmas, yakni Puskesmas Lubuk Begalung, Ambacang, Dadok Tunggul Hitam, Air Tawar, Padang Pasir, Alai, Lubuk Kilangan, dan Bungus.

TBC: Penyakit Menular yang Bisa Disembuhkan

Dalam penjelasannya, dr. Kurniayati menegaskan bahwa meskipun TBC adalah penyakit menular, pengobatannya tersedia dan sangat efektif jika dilakukan sesuai anjuran. "Gejala awal TBC sering kali diabaikan karena mirip dengan penyakit pernapasan lainnya. Padahal, dengan pengobatan yang tepat, pasien TBC bisa sembuh total. Oleh sebab itu, kami sangat menganjurkan warga yang mengalami gejala seperti batuk berkepanjangan, sesak napas, nyeri dada, demam, kelelahan, penurunan berat badan, atau pembesaran kelenjar getah bening, untuk segera memeriksakan diri," jelasnya.

Ia juga menyoroti bahwa kelompok masyarakat yang memiliki risiko tinggi tertular TBC perlu lebih waspada dan secara proaktif melakukan skrining. "Orang dengan diabetes melitus, HIV/AIDS, anak-anak di bawah lima tahun, serta mereka yang menjalani terapi imunosupresif adalah kelompok yang sangat rentan tertular TBC," tambah Kurniayati.

Pemeriksaan Berkelanjutan Hingga Oktober

Program skrining ini akan terus berlanjut hingga Sabtu, 5 Oktober 2024. Pada Sabtu kedua (28/9/2024), delapan puskesmas lainnya akan menyelenggarakan skrining TBC, yakni Puskesmas Pauh, Andalas, Lubuk Buaya, Seberang Padang, Belimbing, Ulak Karang, Kuranji, dan Pemancungan. Lalu, pada Sabtu terakhir (5/10/2024), skrining akan diadakan di Puskesmas Air Dingin, Lapai, Koto Panjang Ikur Koto, Parak Karakah, Anak Air, Rawang, Nanggalo, dan Pegambiran.

Program GIAT SABTU ini tidak hanya sekadar penyelenggaraan skrining rutin, tetapi juga sebagai langkah nyata dalam mencapai target eliminasi TBC di Indonesia pada tahun 2030. Di tengah meningkatnya kasus TBC di berbagai wilayah, Kota Padang menunjukkan komitmennya dalam memerangi penyakit ini dengan tindakan preventif yang terstruktur. Pemerintah berharap, dengan adanya partisipasi aktif dari masyarakat, upaya bersama ini dapat mencegah penyebaran TBC lebih luas dan menyelamatkan banyak nyawa.

TBC: Ancaman Serius Kesehatan Publik

Tuberkulosis masih menjadi salah satu penyakit menular yang mematikan di dunia. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia termasuk dalam lima besar negara dengan kasus TBC terbanyak. Penularan penyakit ini melalui udara membuatnya semakin sulit dikendalikan tanpa deteksi dini dan pengobatan yang cepat. Oleh karena itu, upaya seperti GIAT SABTU menjadi sangat penting dalam mempercepat proses eliminasi TBC.

Dengan gerakan ini, masyarakat Kota Padang diharapkan lebih peduli terhadap kesehatannya dan segera melakukan pemeriksaan jika muncul gejala-gejala yang mencurigakan. Tidak hanya untuk melindungi diri sendiri, tetapi juga untuk melindungi keluarga dan lingkungan sekitar dari penularan TBC.

(Mond)

#TBC #Kesehatan #Padang