Breaking News

Jokowi Tegaskan Pilihan Pulang ke Solo Usai Lengser, Tolak Tawaran Jadi Wantimpres

Jokowi 

D'On, IKN –
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan keputusannya untuk pulang ke kampung halamannya, Kota Surakarta, setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia. Pernyataan ini disampaikan di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN), dalam sebuah wawancara yang memperlihatkan tekad kuat Jokowi untuk kembali ke akar dan menjauh dari kancah politik nasional pasca lengser.

Pernyataan ini muncul sebagai respons langsung terhadap spekulasi yang dilontarkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika sekaligus Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi. Sebelumnya, Budi Arie menyebut bahwa Jokowi mungkin akan bergabung dengan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) setelah tak lagi menjabat. Namun, Jokowi dengan tegas menolak spekulasi tersebut. "Saya mau pulang ke Solo," tegas Jokowi singkat namun penuh makna, seolah menutup rapat kemungkinan peran baru di kancah nasional.

Mimpi Besar Jokowi: Mewujudkan Pembangunan Indonesia Sentris

Di sela-sela penegasannya untuk kembali ke Solo, Jokowi juga menyempatkan diri merefleksikan perjalanan visinya selama satu dekade memimpin Indonesia. Salah satu mimpi terbesar Jokowi yang sering diutarakannya adalah konsep pembangunan Indonesia sentris, yang menekankan pentingnya pembangunan merata di seluruh penjuru negeri, tidak hanya terfokus di Pulau Jawa.

"Kita tahu setiap pemimpin pasti memiliki cita-cita, visi, dan mimpi besar yang ingin diraih. Saya ingin mewujudkan pembangunan Indonesia sentris dalam rangka pemerataan dan keadilan. Bukan hanya Jawa sentris, tapi Indonesia sentris," ungkap Jokowi. Mimpinya ini menjadi fondasi dari berbagai kebijakan infrastruktur dan reformasi yang berusaha mendorong pembangunan di luar Jawa, termasuk mega proyek Ibu Kota Nusantara yang kini tengah digarap.

Permintaan Maaf untuk Pangdam dan Kapolda Seluruh Indonesia

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi secara terbuka meminta maaf kepada seluruh Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) dan Kapolda di seluruh Indonesia. Permintaan maaf ini ditujukan atas segala interaksi dan keputusan selama sepuluh tahun masa kepemimpinannya yang mungkin belum sepenuhnya berkenan di hati para perwira militer dan kepolisian. Jokowi mengakui bahwa selama kunjungan ke daerah, dirinya kerap kali tidak mengenali seluruh perwira tinggi yang ditemuinya, yang mungkin membuat beberapa merasa terabaikan.

"Saya mohon maaf jika dalam 10 tahun ini, ada yang dirasa kurang berkenan. Ada hal-hal yang belum maksimal, baik dalam kebijakan maupun interaksi kita. Saya sering kali tak bisa mengenali perwira tinggi, seperti Pangdam atau Kapolda, saat kunjungan ke daerah-daerah. Kadang ada yang luput tidak disalami," ujar Jokowi sambil tersenyum. Ia melanjutkan dengan nada bersahabat, "Kadang ada Pangdam yang mungkin berpikir, ‘Kok saya tidak disalami oleh Presiden?’ Lah, kan saya enggak hafal Pangdam yang mana Kapolda mana kalau enggak ngenalin."

Momen Terakhir di IKN: Foto Bersama dan Berkeliling Istana

Mengakhiri pertemuan dengan penuh kehangatan, Jokowi mengajak para pejabat TNI dan Polri yang hadir untuk berfoto bersama di depan Istana Negara, IKN. Ia juga merencanakan untuk mengajak mereka berkeliling, sembari berdiskusi santai mengenai berbagai isu yang tengah dihadapi.

"Mumpung saya masih di IKN, nanti setelah kegiatan kita akan foto bersama. Saya juga ingin ajak saudara-saudara keliling. Saya tahu tidak mungkin semua pejabat TNI-Polri bisa datang ke sini, tapi bagi yang hadir, mari kita manfaatkan waktu ini," ajaknya.

Jokowi menutup pertemuan dengan semangat kebersamaan, berharap bahwa para pemimpin daerah yang hadir bisa membawa semangat serupa dalam menjalankan tugas mereka di seluruh penjuru nusantara. Langkah Jokowi untuk kembali ke Solo setelah pensiun tampak semakin jelas sebagai cerminan dari kerinduannya pada akar budaya dan kehidupan sederhana yang jauh dari hiruk-pikuk politik nasional.

(Mond/Tirto)

#Wantimpres #Jokowi #Nasional