Breaking News

Langkah Nyata Hadapi Ancaman Megathrust Mentawai, Pj Wali Kota Padang Tinjau Shelter Darussalam

Pj Walikota Padang Andree Algamar 

D'On, Padang -
Pemerintah Kota (Pemko) Padang terus menunjukkan keseriusannya dalam menghadapi potensi bencana alam, terutama ancaman Megathrust Mentawai yang bisa memicu gempa dan tsunami besar. Dalam upaya memperkuat langkah mitigasi, Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Algamar, melakukan peninjauan langsung ke Shelter Darussalam di Kelurahan Bungo Pasang, Kecamatan Koto Tangah.

Kunjungan tersebut tidak sekadar seremonial. Andree hadir dengan misi khusus: memastikan kesiapan fasilitas vital yang akan menjadi andalan warga ketika bencana terjadi. Didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Hendri Zulviton, Andree menegaskan pentingnya kesiapsiagaan yang menyeluruh dan terintegrasi.

Potensi Megathrust: Tantangan Bukan Sekadar Isu

Dalam kunjungannya, Andree menyoroti bahwa ancaman Megathrust Mentawai bukanlah isu baru. Sudah menjadi pembicaraan nasional dan internasional, ancaman ini merupakan fenomena alam yang tidak bisa dihindari. “Ini sudah menjadi isu nasional. Karena itu, kita harus kembali memperkuat mitigasi,” ujar Andree. Ia menekankan pentingnya tindakan konkret seperti penguatan fasilitas vital, latihan evakuasi, dan sosialisasi kepada masyarakat.

Shelter Darussalam menjadi salah satu dari sekian fasilitas yang mendapat perhatian khusus. Terletak strategis di kawasan Koto Tangah, shelter ini diharapkan mampu menampung warga saat terjadi bencana. Namun, kesiapan shelter bukan hanya soal fisik bangunan yang kokoh, melainkan juga bagaimana fasilitas ini bisa berfungsi optimal dalam keadaan darurat.

Instruksi Tegas untuk Pengelolaan Optimal

Andree menginstruksikan Kecamatan Koto Tangah untuk bergerak cepat dalam mengelola shelter Darussalam. “Shelter harus selalu terawat, bersih, dan siap pakai sesuai fungsinya,” tegasnya. Lebih dari itu, Andree mengusulkan agar shelter ini tidak hanya menjadi tempat evakuasi, tetapi juga ruang yang dikenal dan familiar bagi warga.

“Di sini bisa diadakan berbagai kegiatan seperti senam bersama, pertemuan masyarakat, pasar pabukoan saat Ramadan, bahkan acara pernikahan. Dengan demikian, masyarakat akan lebih mengenal dan merasa nyaman dengan keberadaan shelter ini,” tambahnya. Hal ini diharapkan tidak hanya meningkatkan keakraban warga dengan shelter, tetapi juga menumbuhkan kesadaran dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

Langkah Nyata Memperkuat Kesiapsiagaan

Selain pengelolaan shelter, Pemko Padang juga telah melakukan berbagai langkah mitigasi lainnya. Pemko memperbarui rambu-rambu jalur evakuasi dan memasang sirine peringatan tsunami di titik-titik strategis. Andree menjelaskan, langkah ini diambil untuk memastikan bahwa warga memiliki panduan jelas dalam kondisi darurat.

Shelter Darussalam bukan satu-satunya fasilitas yang dimiliki Pemko Padang. Ada juga Shelter Nurul Haq di Komplek Jondul 4 Parupuk Tabing, serta Shelter Wisma Indah Warta Bunda di Ulak Karang Utara. Ketiga shelter ini diharapkan mampu menampung ribuan warga jika terjadi bencana.

Meningkatkan Kewaspadaan Masyarakat

Andree mengingatkan bahwa peningkatan kewaspadaan masyarakat sangat penting, terutama setelah adanya pengumuman terbaru dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai potensi Megathrust Mentawai. “Kami ingin masyarakat siap, tahu apa yang harus dilakukan, dan tidak panik. Semua langkah yang kami ambil adalah demi keselamatan bersama,” pungkas Andree.

Kunjungan dan langkah-langkah konkret Pemko Padang ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang untuk membangun masyarakat yang tangguh menghadapi bencana. Dengan mitigasi yang kuat, harapannya adalah warga Padang siap dan sigap saat ancaman bencana alam benar-benar datang.

(Mond)

#Shelter #Megathrust #Padang