Breaking News

Langkah Nyata Pemko Padang: Wujudkan Sampah Jadi Kompos untuk Masa Depan Berkelanjutan

Pj Walikota Padang Andree Algamar 

D'On, Padang –
Pemerintah Kota Padang semakin memperlihatkan keseriusannya dalam menciptakan kota yang bersih dan ramah lingkungan. Melalui program inovatif Padang Bagoro, Pemko Padang tak hanya fokus pada pengelolaan sampah, namun juga menggugah kesadaran masyarakat untuk mengubah pola pikir dan gaya hidup menuju keberlanjutan.

Minggu pagi, 29 September 2024, Pj Wali Kota Padang Andree Algamar menyoroti potensi besar sampah organik yang ada di setiap rumah tangga. Dalam kunjungan ke Kelurahan Koto Baru Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Padang, Andree mengajak warga untuk menjadikan sampah sebagai sumber daya melalui upaya sederhana—mengolahnya menjadi kompos.

“Bayangkan jika setiap rumah di Kota Padang memiliki kompos sendiri dari sampah organik mereka. Jumlah sampah yang kita kirim ke TPA bisa berkurang drastis. Ini bukan sekadar tentang kebersihan, tetapi lebih dari itu, ini adalah langkah menuju gaya hidup baru yang lebih sehat dan ramah lingkungan,” jelas Andree Algamar, penuh semangat.

Ia menggarisbawahi bahwa setiap rumah tangga harus memiliki minimal satu bak kompos untuk memisahkan sampah organik dan non-organik. Dengan metode yang sederhana ini, rumah tangga tak hanya membantu mengurangi penumpukan sampah di TPA, tetapi juga dapat menghasilkan pupuk alami untuk kebun dan tanaman mereka sendiri. Langkah ini, menurut Andree, bisa menjadi solusi jangka panjang yang akan membawa manfaat bagi lingkungan serta ekonomi keluarga.

Inovasi di Tengah Masyarakat

Di Kelurahan Koto Baru Nan XX, sebagian warga sudah mulai merasakan manfaat nyata dari pengelolaan sampah organik. Camat Lubuk Begalung, Nofiandi Amir, menyampaikan apresiasi terhadap warga yang telah menerapkan kompos rumah tangga ini. Menurutnya, meski inisiatif ini baru berjalan, hasilnya sudah terlihat positif.

"Warga di sini sudah mulai mempraktikkan pengolahan sampah organik menjadi kompos di rumah. Selain mengurangi jumlah sampah yang dibuang, mereka juga mendapatkan pupuk yang bisa digunakan untuk tanaman mereka sendiri. Ini benar-benar sebuah langkah kecil dengan dampak besar,” ujar Nofiandi.

Ia menambahkan bahwa program ini selaras dengan visi besar Kecamatan Lubuk Begalung, yaitu menciptakan lingkungan yang bersih, hijau, dan berkelanjutan. Semangat gotong royong yang ditonjolkan warga juga menjadi kunci keberhasilan program ini. Nofiandi berharap, semakin banyak warga yang terlibat dan menyadari pentingnya pengelolaan sampah yang benar.

“Kami ingin kebiasaan positif ini bisa terus berkembang, meluas, dan menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari warga. Jika ini terjadi, saya yakin Lubuk Begalung bisa menjadi contoh bagi wilayah lain dalam hal pengelolaan sampah rumah tangga yang ramah lingkungan,” tambahnya.

Evaluasi dan Pengukuran Dampak

Sebagai bagian dari komitmen untuk memastikan keberhasilan program ini, pemerintah setempat juga melakukan penimbangan sampah di tingkat RT, seperti yang dilakukan di RT 003/RW 10. Penimbangan ini menjadi bagian dari evaluasi rutin untuk melihat seberapa besar dampak dari pengelolaan sampah organik dan non-organik yang dilakukan warga. Langkah ini bertujuan untuk mendapatkan data konkret, yang nantinya bisa menjadi dasar untuk mengembangkan program lebih lanjut.

Selain fokus pada pengelolaan sampah, acara yang berlangsung di Kelurahan Koto Baru Nan XX ini juga mengusung agenda penting lainnya, yakni aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD). IKD diharapkan mampu meningkatkan efisiensi administrasi kependudukan di tengah masyarakat, sejalan dengan langkah-langkah inovatif lainnya yang diterapkan Pemko Padang.

Dukungan dari Berbagai Pihak

Pj Wali Kota Padang Andree Algamar tak sendiri dalam upaya mewujudkan langkah-langkah konkret ini. Turut mendampingi dalam acara tersebut adalah sejumlah pejabat penting Kota Padang, seperti Asisten I Setdako Padang Edi Hasymi, Asisten II Setdako Padang Didi Aryadi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang Fadelan Fitra Masta, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tri Hadiyanto, Kepala Badan Kesbangpol Tarmizi Ismail, dan Camat Lubuk Begalung Nofiandi Amir. Tidak ketinggalan unsur Forkopimca serta berbagai pemangku kepentingan lainnya yang turut mendukung suksesnya program ini.

Masa Depan Kota Padang yang Lebih Hijau

Inisiatif pengelolaan sampah menjadi kompos yang diusung oleh Pemko Padang ini menjadi salah satu contoh nyata bagaimana langkah-langkah kecil di tingkat komunitas dapat berdampak besar dalam jangka panjang. Dengan keterlibatan aktif masyarakat, Pemko Padang berharap dapat mewujudkan kota yang tidak hanya bersih, tetapi juga lebih hijau dan berkelanjutan.

Melalui program Padang Bagoro, Pemko Padang mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu, saling bahu-membahu, dan mengambil peran aktif dalam menciptakan perubahan positif. “Jika kita semua bersama-sama, tak ada yang mustahil. Kita bisa menjadikan Padang sebagai kota yang bersih, hijau, dan berkelanjutan untuk generasi mendatang,” tutup Andree dengan optimis.

(Mond)

#Kompos #Sampah #Padang