Breaking News

Merajut Asa Demi Kesembuhan Pasien TB: Perjuangan Panjang yang Penuh Harapan


D'On, Padang –
Tuberkulosis (TBC) bukanlah penyakit yang tak terobati. Dengan pengobatan yang tepat dan disiplin yang tinggi, pasien TBC dapat pulih dan kembali menjalani hidup sehat. Namun, perjalanan menuju kesembuhan sering kali penuh tantangan, baik bagi pasien maupun bagi tenaga medis yang mendampingi mereka.

TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang paling sering menyerang paru-paru. Penyebarannya melalui udara, lewat percikan ludah yang terhirup saat penderita batuk, bersin, atau bahkan berbicara. Meski penyakit ini dapat diobati, dibutuhkan upaya besar dari pasien untuk mengikuti prosedur pengobatan yang ketat.

Dalam percakapan eksklusif dengan tim Diskominfo Padang, Nani Sholihah, Penanggung Jawab TB di RSUD dr. Rasidin, mengungkapkan tantangan yang dihadapinya dalam mendampingi pasien TBC. Tantangan tersebut bukan hanya soal pengobatan, tetapi juga bagaimana menjaga semangat dan kedisiplinan pasien agar mereka tetap konsisten menjalani perawatan.

“Ada banyak pasien yang sering kali lalai, tugas kami di sini adalah memberikan edukasi dan terus mendampingi mereka hingga sembuh. Kadang-kadang, saya harus menghubungi pasien satu per satu, sekadar mengingatkan mereka untuk minum obat atau sekadar bertanya kabar. Itu pun dilakukan hingga malam hari,” ujar Nani saat diwawancarai pada Rabu (18/9/2024).

Nani bercerita bahwa saat ini RSUD dr. Rasidin tengah menangani sekitar 19 pasien TBC, dengan delapan di antaranya masih dalam proses pengobatan. Menurutnya, pengobatan TBC memang tidak mudah, terutama bagi pasien yang harus menghadapi efek samping obat yang kadang cukup berat.

“Beberapa pasien mengeluh mual, kejang, bahkan halusinasi. Di sinilah tugas kami untuk terus memberikan motivasi agar mereka tidak menyerah dan tetap minum obat sesuai jadwal. Bahkan sering kali, dari pagi hingga malam, saya masih harus memastikan mereka mengikuti pengobatan,” tambahnya.

Tidak semua pasien mudah diajak bekerja sama. Nani mengakui bahwa edukasi pasien adalah bagian yang paling menantang. Banyak dari mereka yang mencari-cari alasan untuk tidak mengikuti pengobatan, bahkan ada yang sengaja berbohong demi menghindari minum obat.

“Pernah ada pasien yang berbohong mengatakan sudah minum obat, tapi ketika diperiksa lebih lanjut, ternyata urinnya bening – tanda bahwa ia tidak benar-benar minum obat. Kami bahkan menemukan pasien yang mengumpulkan dahak temannya agar terlihat seperti ia mematuhi prosedur. Pada kasus seperti ini, kami harus melibatkan Babinsa untuk membantu mendampingi mereka selama proses pengobatan,” ujarnya.

Di balik semua tantangan ini, Nani selalu berusaha memberikan perhatian lebih kepada setiap pasien. Ia tak hanya menjalankan tugasnya sebagai tenaga medis, tetapi juga sebagai pendukung moral yang selalu ada untuk memastikan pasien tidak putus asa dalam menghadapi TBC.

“Saya paham betul bagaimana rasanya menjadi penderita TBC. Saya sendiri adalah mantan penyintas TB SO, dan pengobatan yang saya jalani berlangsung selama dua tahun. Oleh karena itu, saya berusaha mendekatkan diri dengan para pasien, agar mereka tidak merasa sendirian dan selalu ada dukungan di setiap langkah perjuangan mereka,” ucap Nani penuh empati.

Ia berharap, pasien yang telah sembuh tidak kembali menjadi penderita TBC, karena penyakit ini bisa dicegah dan diatasi dengan disiplin tinggi. Minum obat secara tepat waktu, dosis yang sesuai, konsumsi makanan bergizi, dan istirahat yang cukup adalah kunci utama dalam proses penyembuhan.

Kisah-kisah seperti ini menunjukkan betapa pentingnya peran dukungan emosional dan motivasi dalam proses pengobatan penyakit seperti TBC. Tidak hanya tenaga medis yang terlibat dalam penyembuhan fisik, tetapi juga dukungan moral yang bisa menjadi cahaya di tengah jalan panjang menuju kesembuhan.

Dengan adanya dedikasi dan upaya keras dari para tenaga medis seperti Nani, harapan kesembuhan bagi para pasien TBC terus dirajut, perlahan namun pasti. Meski jalan penuh rintangan, setiap langkah menuju kesehatan adalah sebuah kemenangan kecil yang layak dirayakan.

(Mond)

#TBC #Padang #Keaehatan