Breaking News

Padang Segera Miliki Perpustakaan Terlengkap dengan Konsep Inovatif, Berikut Rinciannya!


D'On, Padang –
Kota Padang, yang pernah dilanda gempa bumi pada tahun 2009, selama bertahun-tahun belum memiliki gedung perpustakaan yang representatif. Meski berbagai upaya perbaikan infrastruktur terus berjalan, fasilitas pustaka yang ideal belum terwujud. Namun, kabar baik datang dari Pemerintah Kota Padang yang berencana membangun gedung perpustakaan modern dan terlengkap, yang tidak hanya akan menjadi pusat literasi tetapi juga ikon baru bagi masyarakat.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang, Feri Mulyani Hamid, mengonfirmasi hal tersebut dalam wawancara yang berlangsung pada Selasa (24/9/2024). Ia mengungkapkan optimisme bahwa proyek ini akan menjadi tonggak penting dalam sejarah pendidikan dan literasi di kota tersebut.

"Iya, insya Allah kita akan punya gedung pustaka," ucap Feri dengan penuh semangat. Gedung ini akan berdiri di kawasan strategis, tepat di sebelah Gedung Youth Center, Jalan Bagindo Aziz Chan, Padang. Rancangan gedung perpustakaan ini mencakup dua lantai dengan luas total 1.600 meter persegi, menandai komitmen pemerintah untuk menciptakan pusat literasi yang inklusif dan modern.

Pembiayaan dan Struktur Gedung

Dana yang dialokasikan untuk pembangunan gedung ini mencapai Rp10 miliar, berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dengan anggaran sebesar itu, diharapkan bangunan ini dapat memenuhi berbagai kebutuhan pengunjung dari berbagai kalangan.

Gedung perpustakaan ini dirancang dengan konsep one-stop literacy center, di mana setiap pengunjung dapat menikmati berbagai fasilitas dengan kenyamanan maksimal. Pada lantai satu, pengunjung akan disambut oleh berbagai ruang fungsional, termasuk ruang baca yang nyaman, ruang digital untuk akses teknologi dan internet, serta fasilitas musala yang memadai. Ada pula ruang bermain anak, ruang laktasi, dan toilet yang dirancang dengan standar modern.

Tak hanya itu, gedung ini juga memastikan kenyamanan bagi penyandang disabilitas. Feri menegaskan bahwa "Lantai satu ramah disabilitas. Pengunjung disabilitas dipastikan nyaman untuk membaca di pustaka kita nantinya." Ini merupakan langkah penting untuk menjadikan perpustakaan sebagai tempat yang inklusif dan terbuka bagi semua kalangan.

Fasilitas dan Keunikan Lantai Dua

Sementara itu, lantai dua gedung perpustakaan ini menawarkan fasilitas yang tak kalah menarik. Di sini, pengunjung akan menemukan studio mini dan mini theatre yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan kreatif, seperti pemutaran film edukatif atau diskusi literasi. Terdapat juga galeri sejarah yang dirancang sebagai pusat edukasi sejarah lokal, sehingga generasi muda dapat belajar dan mengenali akar budaya dan sejarah kota mereka.

Selain itu, lantai dua juga akan menampung ruang kerja bagi staf pustaka dan berbagai fasilitas pendukung lainnya, yang memungkinkan operasional perpustakaan berjalan dengan baik dan efisien.

Anggaran Tambahan dan Timeline Pembangunan

Tak hanya dari APBN, pembangunan fasilitas ini juga mendapat suntikan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Padang. Untuk memenuhi kebutuhan fasilitas interior dan perlengkapan lainnya, Pemko Padang mengalokasikan Rp2,5 miliar dari APBD.

Proses pembangunan fisik perpustakaan ini diperkirakan akan dimulai setelah peletakan batu pertama yang dijadwalkan pada Desember 2024. Setelah itu, akan dilaksanakan proses tender atau lelang cepat, dengan estimasi pengerjaan fisik dimulai pada Februari 2025. Feri Mulyani Hamid menyatakan, pengerjaan proyek ini diharapkan rampung dalam waktu enam bulan.

Meningkatkan Literasi Masyarakat

Dengan hadirnya gedung perpustakaan ini, pemerintah berharap dapat mendorong peningkatan minat baca di kalangan masyarakat. Feri menekankan bahwa kehadiran fasilitas ini merupakan bagian dari upaya strategis meningkatkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Kota Padang, yang saat ini berada di angka 70.

"Kami berharap, dengan adanya gedung pustaka ini, minat baca masyarakat akan terus meningkat, dan masyarakat bisa lebih mudah mengakses literatur berkualitas," tambahnya.

Tak hanya menjadi pusat literasi, gedung ini diharapkan mampu menjadi tempat berkumpulnya komunitas literasi, ruang interaksi budaya, serta laboratorium kreativitas bagi masyarakat Padang. Proyek ini tidak hanya soal pembangunan fisik, tetapi juga soal membangun semangat literasi dan pendidikan yang lebih baik di masa depan.

(Mond)

#Padang #Pustaka