Breaking News

Panas! Drama Kudeta di Kursi Ketua Umum Kadin: Kronologi Konflik Kepemimpinan

Foto: Foto kolase Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie. (instagram @arsjadrasjid dan @anindyabakrie

D'On, Jakarta –
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia tengah dilanda badai dualisme kepemimpinan yang memunculkan pertarungan sengit di puncak organisasi bisnis terbesar di Indonesia. Dua tokoh kuat, Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie, kini berada di pusaran konflik. Arsjad, yang sebelumnya menjabat Ketua Umum Kadin hingga 2026, tiba-tiba menghadapi tantangan besar setelah digelarnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada Sabtu (14/9/2024), yang secara aklamasi menetapkan Anindya sebagai Ketum baru.

Kilatnya Munaslub yang Memicu Kontroversi

Munaslub Kadin berlangsung dengan tempo yang cepat, mulai Jumat (13/9/2024) dan berakhir sehari kemudian. Anindya Bakrie dinobatkan sebagai Ketua Umum Kadin yang baru setelah 28 dari 34 Kadin Provinsi mendukungnya. Proses pemilihan ini pun dilakukan tanpa penolakan, dengan pemimpin Kadin daerah mayoritas dan perwakilan dari 25 asosiasi turut hadir dan menyetujui keputusan tersebut.

Menurut Bambang Soesatyo atau Bamsoet, Ketua Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Kadin yang juga Ketua MPR RI, proses aklamasi ini sah secara hukum berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi.

“Sudah selesai tadi, secara aklamasi dari 28 ketua-ketua umum Kadin daerah hadir, 25 asosiasi hadir, dan secara aklamasi sudah terpilih Pak Anin (Anindya),” ujar Bamsoet dengan tegas.

Ia juga menambahkan bahwa sesuai AD/ART Kadin, Munaslub bisa diselenggarakan jika daerah membutuhkan perubahan kepemimpinan tanpa harus menunggu adanya pelanggaran dari ketua yang sedang menjabat.

Anindya Bicara: Momentum Spesial bagi Indonesia

Setelah terpilih, Anindya Bakrie memberikan pernyataan yang menunjukkan optimismenya. Ia menganggap hari terpilihnya sebagai momen bersejarah, bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk ekonomi Indonesia.

“Ini hari yang spesial, bukan hanya bagi saya, tetapi semoga juga untuk perekonomian Indonesia,” ujarnya.

Anindya juga menegaskan bahwa Kadin akan tetap menjadi mitra strategis pemerintah, termasuk pemerintahan Joko Widodo saat ini dan pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto yang akan dilantik pada 20 Oktober mendatang. Ia berjanji akan terus mendukung pengusaha dan memastikan iklim usaha yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia selama lima tahun ke depan.

Arsjad Rasjid Tak Tinggal Diam

Tak lama setelah pengumuman Munaslub, Arsjad Rasjid, yang merasa terdepak, akhirnya muncul ke publik. Minggu (15/9/2024), Arsjad menggelar jumpa pers untuk merespons hasil Munaslub yang menurutnya tidak sah dan melanggar AD/ART Kadin. Ia menegaskan bahwa dirinya akan mengambil langkah hukum untuk menjaga integritas organisasi.

“Kami akan ambil langkah hukum untuk menjaga integritas organisasi,” kata Arsjad dengan nada tegas.

Ia menjelaskan bahwa saat ini Dewan Pengurus Kadin tengah melakukan investigasi terkait pelanggaran AD/ART yang diduga terjadi selama Munaslub. Dari penyelidikan sementara, Arsjad yakin akan muncul bukti-bukti sah berupa dokumen yang dapat memperlihatkan pelanggaran yang dilakukan oleh individu maupun kelompok yang terlibat.

Menepis Isu Kudeta dan Perpecahan

Dalam kesempatan tersebut, Arsjad juga membantah tuduhan bahwa ia dipecat karena mengambil cuti untuk bergabung dengan tim pemenangan Ganjar-Mahfud pada Pemilu Februari 2024. Ia menjelaskan bahwa setiap langkahnya, termasuk keputusan untuk mengambil peran dalam tim pemenangan, telah dibicarakan dan disetujui oleh pengurus Kadin daerah dan harian.

“Setiap langkah yang saya lakukan selalu saya konsultasikan dengan teman-teman di Kadin daerah maupun pengurus harian,” tegasnya lagi.

Arsjad berencana untuk berdiskusi langsung dengan Presiden Jokowi dan Presiden Terpilih Prabowo mengenai konflik ini. Ia menegaskan bahwa kejadian Munaslub yang dianggapnya ilegal akan dilaporkan, dan ia akan berpegang teguh pada hukum dan undang-undang terkait tata kelola Kadin.

Pemerintah Ambil Sikap Netral

Dalam pernyataan terpisah, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Supratman Andi Agtas menegaskan bahwa pemerintah tidak akan campur tangan dalam urusan internal Kadin. Menurutnya, keputusan apa pun yang diambil dalam Munaslub merupakan urusan internal organisasi, selama proses tersebut sesuai dengan AD/ART Kadin.

“Kami di pemerintah mengikuti AD/ART Kadin dan prinsipnya, keputusan yang dihasilkan teman-teman di Kadin akan diikuti,” ujar Supratman.

Konflik kepemimpinan di tubuh Kadin kini menjadi sorotan publik dan memunculkan pertanyaan besar mengenai masa depan organisasi ini. Di tengah situasi yang memanas, pertarungan antara Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie terus berlanjut. Dengan kedua belah pihak yang saling mengklaim legitimasi, bagaimana akhir dari dualisme kepemimpinan Kadin ini? Apakah langkah hukum yang ditempuh Arsjad akan mengubah hasil Munaslub, atau Anindya akan terus melaju dengan dukungan mayoritas Kadin daerah? Yang jelas, drama ini masih jauh dari kata selesai.

(Mond)

#Kadin #ArsjadRasjid #AnindyaBakrie #Nasional