Breaking News

Peringatan Gempa Megathrust: Ancaman Besar yang Mengintai Indonesia

Ilustrasi Dampak Gempa Megatrhust 

Dirgantaraonline -
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,1 yang mengguncang kawasan Nankai, Jepang, pada Jumat, 8 Agustus 2024, menjadi pengingat penting bagi Indonesia. Peristiwa ini menyoroti ancaman megathrust, sebuah potensi gempa besar yang dapat mengguncang Nusantara di masa mendatang. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan bahwa gempa megathrust besar mungkin terjadi dan membawa dampak yang sangat merusak.

Apa Itu Gempa Megathrust?

Gempa megathrust adalah jenis gempa bumi besar yang terjadi akibat pergerakan lempeng tektonik di zona subduksi. Di wilayah ini, satu lempeng tektonik menekan atau menyusup di bawah lempeng lainnya, menghasilkan tekanan yang luar biasa besar. Ketika tekanan ini dilepaskan, gempa bumi yang dihasilkan bisa mencapai kekuatan magnitudo 8,0 atau lebih, menjadikannya salah satu jenis gempa paling kuat yang pernah terjadi di Bumi.

Zona subduksi tidak hanya menyebabkan gempa besar tetapi juga memicu aktivitas vulkanik, terutama di kawasan yang dikenal sebagai "Cincin Api Pasifik" dan zona Alpida. Di sinilah lempeng tektonik bertemu, berkontribusi pada aktivitas seismik dan vulkanik yang intens.

Contoh Gempa Megathrust Terbesar di Dunia

Sejarah telah mencatat beberapa gempa megathrust besar yang menimbulkan dampak global. Di Samudra Pasifik, zona subduksi di Palung Aleutian menghasilkan gempa Alaska pada tahun 1964 dengan magnitudo 9,2, menjadikannya gempa terbesar kedua yang tercatat dalam sejarah modern.

Di Samudra Hindia, zona megathrust Sunda melibatkan lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah lempeng Eurasia, membentuk jalur subduksi yang melintasi lepas pantai Myanmar, Sumatera, Jawa, Bali, dan berakhir di lepas pantai barat laut Australia. Megathrust Sunda terkenal dengan gempa besar dan tsunami yang terjadi pada tahun 2004, yang menewaskan sekitar 227.898 orang di berbagai negara, dengan magnitudo mencapai 9,1-9,3. Selain itu, zona ini juga memicu gempa di Sumatera pada 2005 (magnitudo 8,2) dan 2007 (magnitudo 7,9).

Potensi Ancaman Megathrust di Indonesia

Indonesia memiliki beberapa zona subduksi aktif yang berpotensi memicu gempa megathrust, termasuk megathrust Sunda, zona subduksi Banda, Sulawesi Utara, lempeng laut Maluku, lempeng selatan laut Filipina, dan utara Papua. Secara khusus, ada tiga segmentasi megathrust di Samudra Hindia yang patut diwaspadai, yaitu:

1. Segmentasi Selat Sunda-Banten 

2. Segmentasi Jawa Barat-Jawa Tengah 

3. Segmentasi Jawa Timur

Ketiga zona ini berpotensi menyebabkan gempa besar dalam waktu dekat. BMKG mencatat bahwa gempa besar terakhir di Selat Sunda terjadi pada 1757, dan di Mentawai-Siberut pada 1797, menunjukkan bahwa lebih dari 200 tahun telah berlalu tanpa gempa besar, yang meningkatkan potensi ancaman.

Diperkirakan, jika gempa megathrust terjadi, bisa mencapai magnitudo 8,7 untuk megathrust Selat Sunda dan 8,9 untuk megathrust Mentawai, keduanya berpotensi memicu tsunami dahsyat.

Dampak Bencana Lain yang Mungkin Terjadi

Gempa megathrust tidak hanya menyebabkan gempa bumi dan tsunami, tetapi juga sejumlah bencana lain yang dapat memperparah kerusakan:

1. Tanah Longsor  

Di dataran tinggi, guncangan besar dapat menyebabkan tanah longsor, yang berpotensi menimbun pemukiman dan infrastruktur di bawahnya.     

2. Likuefaksi Tanah 

Likuefaksi terjadi ketika tanah yang jenuh air kehilangan kekuatannya dan bertindak seperti cairan, menyebabkan bangunan ambruk dan tertimbun. Fenomena ini terlihat jelas selama gempa Palu 2018.     

3. Kerusakan Ekosistem  

Gempa besar dapat merusak ekosistem laut dan hutan, mengganggu keseimbangan alam yang rapuh dan mempengaruhi kehidupan hewan serta tumbuhan.    

4. Kerusakan Bangunan 

Bangunan yang tidak dirancang untuk tahan gempa berisiko tinggi mengalami kerusakan serius, atau bahkan runtuh, mengancam nyawa penghuni dan pengguna fasilitas.  

Kesiapan Menghadapi Ancaman

Dengan memahami berbagai potensi bahaya dari gempa megathrust, langkah-langkah mitigasi dan kesiapsiagaan menjadi sangat penting. Masyarakat perlu mendapatkan edukasi tentang cara merespons gempa dan tsunami, pemerintah harus memastikan bangunan dan infrastruktur dirancang untuk menahan guncangan besar, dan sistem peringatan dini harus dioptimalkan.

Peringatan dini, pelatihan evakuasi, dan kesadaran publik adalah kunci dalam menghadapi ancaman ini. Dengan persiapan yang baik, diharapkan dampak dari gempa megathrust dapat diminimalisir, menyelamatkan nyawa, dan mengurangi kerugian materi yang signifikan.

(Mond)

#Megathrust #BencanaAlam