Pj Wali Kota Padang Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Bencana Gempa dan Tsunami
Pj Walikota Padang Andree Algamar
D'On, Padang, Sumatera Barat – Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Algamar, kembali menegaskan pentingnya kesiapsiagaan warga Kota Padang dalam menghadapi potensi bencana alam, terutama gempa bumi dan tsunami. Peringatan ini disampaikan melalui Surat Edaran Wali Kota Padang Nomor 870.539/BPBD-Pdg/IX/2024 yang menggarisbawahi langkah-langkah mitigasi dan kesiapsiagaan terhadap ancaman dari zona megathrust di pantai barat Sumatera.
Kesiapsiagaan Menghadapi Ancaman Zona Megathrust
Surat edaran ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui surat Nomor: B-399/BNPB/D-II/BP.03.02/08/2024. BNPB telah memperingatkan mengenai langkah-langkah kesiapsiagaan di wilayah yang berada di zona megathrust, area yang berpotensi mengalami gempa bumi besar dengan dampak destruktif termasuk tsunami.
Andree Algamar menjelaskan bahwa pantai barat Sumatera adalah bagian dari zona megathrust yang rentan terhadap pelepasan energi gempa bumi yang signifikan. “Hingga saat ini, teknologi belum mampu memprediksi gempa bumi dengan akurat, baik waktu, lokasi, maupun kekuatannya. Oleh karena itu, peningkatan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana menjadi sangat krusial,” tegasnya dalam surat tersebut.
Lebih lanjut, Andree menekankan bahwa potensi gempa di zona megathrust Mentawai-Siberut merupakan ancaman yang nyata meskipun tidak dapat diprediksi secara pasti kapan akan terjadi. “Ini bukan peringatan dini untuk gempa yang segera terjadi, melainkan upaya untuk memastikan kesiapan kita sebagai masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana,” jelasnya.
Langkah-langkah Mitigasi dan Kesiapsiagaan yang Harus Dilakukan
Dalam surat edaran tersebut, Pj Wali Kota Padang merinci sejumlah langkah penting yang perlu dilakukan oleh masyarakat dan seluruh instansi di Kota Padang:
1. Pemantauan dan Pemeliharaan Peralatan Peringatan Dini: Andree meminta seluruh pihak untuk memastikan bahwa peralatan peringatan dini dan sistem komunikasi kebencanaan berfungsi dengan baik. Ini termasuk pemeliharaan bangunan-bangunan yang akan digunakan sebagai tempat evakuasi sementara dan memastikan jalur evakuasi mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat.
2. Penandaan Jalur dan Titik Evakuasi: Penting untuk memastikan bahwa rambu evakuasi terpasang dengan jelas di setiap ruangan dan halaman kantor. Ini termasuk penandaan di tempat-tempat umum seperti hotel, perkantoran, satuan pendidikan, dan area publik lainnya.
3. Peningkatan Edukasi dan Sosialisasi: Pelaksanaan edukasi, sosialisasi, dan literasi mengenai kesiapsiagaan bencana harus terus digalakkan, baik di instansi pemerintah maupun swasta. Andree menekankan pentingnya keterlibatan seluruh unsur pelaksana di setiap instansi dalam program ini.
4. Penyusunan Rencana Evakuasi: Setiap instansi pemerintah, swasta, perkantoran, dan tempat beraktivitas lainnya diimbau untuk menyusun rencana dan peta evakuasi yang rinci. Ini bertujuan untuk mempersiapkan langkah-langkah yang harus diambil saat bencana terjadi, sehingga meminimalkan risiko bagi karyawan dan pengunjung.
5. Latihan Kesiapsiagaan dan Simulasi: Simulasi dan latihan kesiapsiagaan harus dilakukan secara berkala. Hal ini bertujuan untuk menguji kesiapan dan respons seluruh pihak dalam menghadapi situasi darurat, serta untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kekurangan dalam rencana evakuasi.
6. Persiapan Rencana Evakuasi Keluarga: Masyarakat diminta untuk menyusun rencana evakuasi keluarga dengan berpedoman pada brosur "Padang Kota Tangguh Bencana" yang telah disediakan oleh Pemko Padang. Rencana ini harus mencakup tindakan spesifik yang harus dilakukan oleh setiap anggota keluarga jika gempa atau tsunami terjadi.
7. Koordinasi Kedaruratan: Untuk meningkatkan respons dalam situasi darurat, masyarakat diimbau untuk selalu berkoordinasi melalui Padang Command Center yang dapat dihubungi di nomor telepon 112 (bebas pulsa) atau melalui Pusdalops PB BPBD Kota Padang di nomor (0751) 778775.
Menghadapi Ancaman dengan Persiapan yang Matang
Ancaman gempa bumi dan tsunami di kawasan pantai barat Sumatera tidak dapat diabaikan. Kesiapsiagaan dan mitigasi yang berkelanjutan menjadi kunci untuk meminimalkan dampak dari bencana alam yang mungkin terjadi. Pj Wali Kota Padang, Andree Algamar, mengajak seluruh warga untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi dalam upaya-upaya mitigasi ini.
"Dengan adanya surat edaran ini, saya berharap kita semua dapat lebih waspada dan siap menghadapi segala kemungkinan. Bencana alam tidak dapat dihindari, tetapi kita bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk mengurangi dampak yang ditimbulkannya," ujar Andree menutup pesannya.
(Mond)
#Padang #Megathrust #SiagaBencana