Breaking News

Polisi Tetapkan Pembunuh Nia, Pelaku dalam Pengejaran

IS Pelaku Pembunuhan Nia Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman 

D'On, Padang Pariaman - 
Kejadian tragis yang menimpa Nia Kurnia Sari (18), seorang gadis penjual gorengan asal Padang Pariaman, Sumatera Barat, masih menyisakan luka mendalam bagi masyarakat setempat. Jenazah Nia ditemukan terkubur di wilayah hutan Kayu Tanam, sebuah kawasan yang sepi dan penuh misteri di Kabupaten Padang Pariaman. Kasus ini seolah membuka tirai gelap kehidupan sehari-hari di pedesaan yang damai, dan memunculkan berbagai pertanyaan tentang keselamatan warga. Kini, penegak hukum tengah memburu tersangka utama yang diduga bertanggung jawab atas kematian Nia, seorang pria berinisial IS (26).

Kronologi Penemuan

Awalnya, warga sekitar terkejut saat mendengar kabar menghilangnya Nia. Gadis muda yang sehari-hari berjualan gorengan itu diketahui tidak pulang setelah bekerja. Keluarganya khawatir dan segera melaporkan ke pihak berwenang. Penyelidikan yang dilakukan polisi kemudian menemukan petunjuk mengarah pada sebuah lokasi di Kayu Tanam. Betapa terkejutnya warga ketika jasad Nia ditemukan terkubur di sana, mengakhiri pencarian yang penuh ketegangan dengan hasil yang tragis.

Polisi bergerak cepat. Pada Minggu (15/9/2024), setelah mengumpulkan sejumlah bukti dan keterangan dari saksi-saksi, Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman, Iptu AA Reggy, mengumumkan penetapan tersangka. Pria berinisial IS, yang kini menjadi buron, diduga kuat sebagai pelaku utama dalam kasus ini.

"Berdasarkan fakta di lapangan, barang bukti yang kami kumpulkan, serta kesaksian dari beberapa pihak, kami menetapkan IS sebagai tersangka utama," ungkap Iptu Reggy dalam keterangan resminya pada Minggu (15/9/2024). Namun, hingga kini, IS masih dalam pelarian, dan polisi terus mengejar keberadaannya.

Desas-Desus di Media Sosial

Kasus ini menjadi sorotan setelah kabar mengenai tersangka menyebar luas di media sosial. Nama IS mulai dikenal publik sebagai Indra Septiarman, seorang warga Korong Pasa Surau, Kayu Tanam. Desas-desus tentang keterlibatannya dalam pembunuhan Nia menimbulkan gelombang kemarahan di kalangan netizen. Berbagai pesan berantai yang tersebar di media sosial memperingatkan masyarakat untuk waspada jika bertemu dengan tersangka yang masih buron ini.

"Buron, bagi siapa pun yang bertemu orang ini di seluruh Indonesia, mohon dicegat," demikian bunyi salah satu pesan viral yang beredar. Masyarakat kini semakin waspada, apalagi mengingat bahwa tersangka membawa senjata dan bisa saja melakukan tindakan nekat.

Penemuan Tas Misterius di Hutan

Pencarian terhadap IS tidak berjalan mudah. Medan yang sulit dan tersebar di wilayah hutan Kayu Tanam menjadi tantangan besar bagi tim pencari. Namun, pada Minggu siang, sebuah petunjuk baru ditemukan. Sebuah tas ransel berwarna hitam yang diduga milik pelaku ditemukan oleh polisi saat menyisir area hutan. Di dalam tas tersebut, ditemukan berbagai barang seperti selimut, senjata tajam, dan KTP milik orang tua tersangka.

Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, membenarkan penemuan tas tersebut. "Iya benar, kami menemukan tas saat pengejaran di hutan. Berdasarkan keterangan saksi-saksi yang lain, tas ini identik dengan tersangka," ujar Faisol.

Penemuan ini memperkuat dugaan bahwa IS masih bersembunyi di sekitar wilayah tersebut, mencoba bertahan hidup dengan perlengkapan seadanya. Namun, polisi terus memperluas area pencarian dan memperketat pengawasan di titik-titik keluar masuk hutan agar tersangka tidak berhasil melarikan diri lebih jauh.

Perasaan Masyarakat dan Keluarga Korban

Kasus ini menimbulkan duka mendalam, bukan hanya bagi keluarga Nia, tetapi juga masyarakat Kayu Tanam yang dikenal damai dan tenang. Kematian Nia yang tragis mengungkap sisi gelap kehidupan yang jarang disadari oleh banyak orang. Keluarga korban berharap keadilan bisa segera ditegakkan, dan tersangka ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Mereka hanya ingin hidup damai, berjualan kecil-kecilan untuk menyambung hidup. Siapa sangka kejadian sekejam ini menimpa anak kami," ungkap ibu korban dengan mata berkaca-kaca saat diwawancarai beberapa hari yang lalu.

Masyarakat setempat turut merasakan duka yang sama. Banyak yang turut membantu proses pencarian dan berharap pelaku segera tertangkap. "Kami sangat prihatin dengan kejadian ini. Semoga pelakunya segera tertangkap dan diproses secara hukum. Ini sangat menyakitkan bagi semua orang," ujar salah satu warga setempat.

Meski penetapan tersangka sudah diumumkan, penyelesaian kasus ini masih jauh dari kata akhir. Pengejaran terhadap IS terus dilakukan, dan setiap perkembangan menjadi sorotan utama publik. Bagi pihak kepolisian, menangkap tersangka bukan hanya soal menegakkan hukum, tetapi juga memberikan keadilan bagi keluarga korban serta rasa aman bagi masyarakat luas.

Kasus pembunuhan Nia Kurnia Sari ini menyisakan berbagai pertanyaan tentang apa yang mendorong tindakan keji tersebut. Selain itu, bagaimana tersangka berhasil melarikan diri dan apa rencana pelariannya juga menjadi teka-teki yang masih terus diselidiki. Satu hal yang pasti, pencarian terhadap tersangka tidak akan berhenti sampai keadilan benar-benar terwujud.

(Mond)

#NiaKurniaSari #Pembunuhan #Kriminal