Breaking News

Presiden Jokowi Mohon Maaf di Sidang Kabinet Terakhir: Momen Emosional di Ibu Kota Nusantara

Presiden Jokowi 

D'On, Kalimantan Timur -
Di tengah gemuruh transformasi Indonesia menuju Ibu Kota Nusantara (IKN), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menutup lembaran sejarah pemerintahannya dengan langkah yang penuh makna. Pada sidang kabinet paripurna terakhir yang berlangsung di IKN, Jumat (13/9/2024), Jokowi secara pribadi menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh anggota Kabinet Indonesia Maju (KIM). Permintaan maaf ini bukan hanya sekedar formalitas, tetapi sebuah pengakuan tulus yang disampaikan pada titik akhir perjalanan sepuluh tahun kepemimpinannya.

Jokowi membuka sambutannya dengan penuh apresiasi atas dedikasi seluruh menteri selama satu dekade terakhir. Namun, yang menjadi sorotan adalah ketika ia menutup sambutannya dengan kata-kata yang menggugah perasaan. "Terakhir saya juga ingin meminta maaf kepada bapak ibu semuanya jika dalam 10 tahun ini ada hal-hal yang dirasa kurang berkenan dalam berinteraksi dan ada hal-hal yang kurang maksimal. Sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya," ujar Jokowi, suaranya terdengar penuh kehangatan namun dengan nada yang sedikit berat.

Momen itu sejenak terasa hening. Jokowi terdiam, mengambil jeda selama sekitar empat detik, matanya menatap wajah-wajah para menteri yang telah mendampinginya melewati berbagai tantangan. Keheningan itu seperti menggambarkan perjalanan panjang yang telah mereka lalui bersama, penuh lika-liku, tantangan, dan pencapaian. Dengan lembut, ia kemudian melanjutkan, "Saya rasa itu." Singkat, namun sarat makna.

Sidang kabinet paripurna ini bukan hanya sekedar penutupan formal, melainkan juga ajang refleksi dan apresiasi atas kerja keras bersama. Deretan anggota kabinet hadir dalam formasi lengkap, menandai pentingnya momen tersebut. Hadir dalam sidang itu adalah Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang menjadi simbol kelanjutan tongkat estafet kepemimpinan. Selain Prabowo, tampak Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Mensesneg Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, hingga Menteri PAN-RB Azwar Anas.

Nama-nama menteri lainnya seperti Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menperin Agus Gumiwang, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, Menhub Budi Karya Sumadi, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, Menko Maritim dan Investasi Luhut Panjaitan, hingga Menko PMK Muhadjir Effendy turut hadir. Bahkan, mereka yang selama ini bekerja di balik layar seperti Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Menlu Retno Marsudi juga terlihat menghadiri sidang tersebut.

Di antara deretan para menteri, terdapat juga Menkeu Sri Mulyani, figur sentral yang berperan dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang dikenal gigih membangun infrastruktur, hingga Mendikbud Ristek Nadiem Makarim yang membawa inovasi di bidang pendidikan. Seluruh anggota kabinet hadir, menunjukkan bahwa ini bukan sekedar sidang biasa, melainkan sebuah pertemuan yang bersejarah.

Dalam suasana yang penuh haru dan penghormatan, Jokowi mengingatkan bahwa meskipun ini adalah sidang kabinet paripurna terakhir, semangat untuk menyelesaikan program-program yang sudah dimulai harus tetap membara. Ia mendorong seluruh anggota kabinet untuk menuntaskan tugas dan tanggung jawab mereka hingga akhir masa jabatan. "Kita harus memastikan bahwa apa yang sudah kita mulai bisa terselesaikan dengan baik. Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk rakyat," tegasnya.

Momen ini menjadi simbol penutupan babak penting dalam pemerintahan Jokowi. Sepuluh tahun yang penuh dengan berbagai tantangan, dari pandemi global hingga upaya pemindahan ibu kota negara. Di akhir sidang, tampak para menteri saling berbicara dan berbagi momen terakhir bersama, mencerminkan solidaritas dan kebersamaan yang telah terbangun.

Sidang kabinet paripurna terakhir ini menjadi cerminan bahwa di balik dinamika politik dan pemerintahan, terdapat elemen kemanusiaan yang mendalam. Permintaan maaf Jokowi bukan sekedar penutup kata, melainkan sebuah pesan yang menunjukkan kerendahan hati dan pengakuan akan ketidaksempurnaan. Sebuah akhir yang penuh makna di tengah gemerlapnya Ibu Kota Nusantara, yang kini menjadi simbol harapan baru bagi Indonesia ke depan.

(Mond/B1)

#Jokowi #Nasional