Breaking News

Program "Padang Bagoro" Era Hendri Septa: Upaya Berkelanjutan Mengatasi Sampah dan Membangun Kesadaran Lingkungan

"Padang Bagoro" Program Gagasan Hendri Septa yang Terus Berlanjut

D'On, Padang –
Sebagai salah satu kota besar di Sumatera Barat, Padang dihadapkan dengan tantangan besar dalam pengelolaan sampah, yang mencapai sekitar 647 ton per hari. Namun, di bawah era kepemimpinan Wali Kota Hendri Septa, muncul inovasi besar yang telah mengubah wajah kota ini, khususnya dalam hal kebersihan lingkungan. Melalui program "Padang Bagoro", warga kota diajak aktif bergotong royong dalam menjaga kebersihan lingkungan mereka. Program ini telah berjalan sukses sejak awal tahun 2024 dan terus berlanjut hingga hari ini.

Awal Mula Program "Padang Bagoro"

Pada mulanya, "Padang Bagoro" dirancang sebagai inisiatif internal bagi para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kota Padang, dengan tujuan meningkatkan keterlibatan mereka dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Namun, dalam waktu singkat, program ini berkembang pesat dan menyebar ke seluruh lapisan masyarakat. “Kami memulai ini untuk mendorong kesadaran para PNS. Namun, melihat semangat mereka, program ini dengan cepat menyebar ke masyarakat luas,” ujar Hendri Septa dengan bangga.

Melalui program ini, setiap warga Padang diajak bersama-sama membersihkan lingkungan sekitarnya, minimal satu kali dalam sebulan. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada hari Minggu pagi, mulai pukul 07.00 hingga 10.00 WIB, di berbagai wilayah yang telah ditentukan. Keterlibatan warga begitu besar hingga program ini menjadi salah satu program unggulan pemerintah kota dalam menciptakan kota yang bersih dan sehat.

Respons Positif dan Partisipasi Luas

Program "Padang Bagoro" tidak hanya bertujuan membersihkan lingkungan, tetapi juga mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah, terutama dalam hal pengurangan sampah dari sumbernya. Hendri Septa, yang kerap turun langsung dalam kegiatan ini, menyatakan kebanggaannya melihat antusiasme warga. "Ini bukan hanya tentang kebersihan, tetapi tentang membangun kesadaran masyarakat akan tanggung jawab mereka terhadap lingkungan. Kami ingin setiap keluarga di Kota Padang memahami bahwa mereka memegang peranan penting dalam menjaga kota ini tetap bersih dan sehat," ungkapnya saat memantau kegiatan gotong royong di Kelurahan Aie Pacah, Kecamatan Koto Tangah.

Target Ambisius dalam Pengelolaan Sampah

Program "Padang Bagoro" menjelaskan bahwa program ini bukan hanya berfokus pada kegiatan bersih-bersih, tetapi juga bertujuan untuk mengurangi timbunan sampah yang masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Salah satu kunci utama dalam pengelolaan sampah adalah pemilahan dari sumbernya. Dengan memilah sampah di rumah, kita bisa mengurangi jumlah sampah yang harus diangkut ke TPA dan sebagian besar dapat didaur ulang atau dimanfaatkan kembali.

DLH Kota Padang telah menetapkan target ambisius untuk mengurangi 30% dari total timbunan sampah yang dihasilkan setiap hari, sesuai dengan ketentuan UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dan Perda Kota Padang Nomor 21 Tahun 2012. Target ini mencakup upaya pengurangan, pendauran ulang, dan pemanfaatan kembali sampah, sementara 70% sisanya diarahkan pada penanganan yang melibatkan pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, serta pemrosesan sampah hingga tahap akhir.

Keberhasilan program "Padang Bagoro" dapat dilihat dari berkurangnya jumlah sampah liar yang berakhir di sungai dan laut. Selain itu, dengan pengurangan timbunan sampah yang tidak terkelola, program ini juga berhasil mencegah munculnya Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar di berbagai sudut kota. Sampah yang tidak terkelola bisa merusak lingkungan kita, mencemari sungai dan laut. Dengan program ini, kami mampu mengurangi potensi tersebut secara signifikan.

Dampak Positif Bagi Kesehatan dan Kesadaran Lingkungan

Tak hanya berfokus pada pengurangan sampah, program ini juga membawa dampak positif bagi kesehatan masyarakat. Sanitasi yang lebih baik dan lingkungan yang lebih bersih berdampak pada penurunan drastis kasus penyakit seperti demam berdarah (DBD) dan malaria, yang sebelumnya kerap menjadi momok di sejumlah wilayah kota. Lingkungan yang bersih sangat erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat. Kita sudah melihat penurunan kasus-kasus penyakit yang biasanya muncul akibat lingkungan yang kotor.

Namun, dampak terbesar dari program ini adalah meningkatnya kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan. Banyak warga yang mulai sadar akan pentingnya menjaga kebersihan dan mulai mengadopsi perilaku ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. "Padang Bagoro" telah menjadi pemicu perubahan sikap yang lebih luas di kalangan masyarakat, di mana kebersihan bukan lagi menjadi tanggung jawab pemerintah semata, tetapi juga seluruh warga kota.

Hendri Septa: Pemimpin yang Inovatif

Keberlanjutan program "Padang Bagoro" menjadi bukti nyata kepemimpinan Hendri Septa yang inovatif dan proaktif dalam mengatasi masalah perkotaan. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi, ia berhasil merangkul seluruh elemen masyarakat untuk bergerak bersama. Keberhasilan ini juga membuktikan bahwa dengan pendekatan partisipatif dan edukatif, program pemerintah dapat berjalan efektif dan memberikan dampak yang signifikan.

Dimasa arahan Hendri Septa, Kota Padang tidak hanya bergerak menuju kota yang lebih bersih, tetapi juga lebih sehat dan sadar lingkungan. Program "Padang Bagoro" menjadi model sukses bagaimana sebuah kebijakan pemerintah dapat merangkul partisipasi warga secara aktif dan menciptakan perubahan nyata di lapangan.

Dengan semangat gotong royong yang terus hidup, program ini diprediksi akan terus berkembang dan menjadi contoh bagi kota-kota lain dalam pengelolaan sampah dan peningkatan kualitas lingkungan hidup. Hendri Septa telah meletakkan pondasi yang kuat untuk masa depan yang lebih bersih dan hijau bagi Kota Padang dan layak untuk kembali dilanjutkan!!!

(Mond)

#PadangBagoro #HendriSepta #PadangHebat #PilkadaKotaPadang