Breaking News

Puluhan Siswa SMP IT Cahaya Madani di Pasaman Alami Keracunan Massal, 64 Masih Dirawat di RSUD Tuanku Imam Bonjol

Puluhan siswa SMP IT Cahaya Madani di Kabupaten Pasaman dirawat di IGD RSUD Tuanku Imam Bonjol akibat dugaan keracunan massal pada Sabtu, 7 September 2024. (Beritasatu.com/Delfi Neski)

D'On, Pasaman -
Sebuah insiden keracunan massal menggemparkan SMP IT Cahaya Madani di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, setelah puluhan siswa dilarikan ke RSUD Tuanku Imam Bonjol pada Sabtu (7/9/2024). Hingga kini, 64 siswa masih dirawat intensif di Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tersebut.

Berdasarkan informasi awal, para siswa diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan yang disajikan di sekolah. Insiden ini bermula pada pukul 07.00 WIB, saat para siswa sarapan soto. Tak lama berselang, mereka kembali mengonsumsi risoles dan agar-agar sekitar pukul 10.00 WIB. Beberapa saat setelahnya, siswa mulai mengeluhkan gejala-gejala seperti pusing, mual, hingga muntah.

Kepala Sekolah SMP IT Cahaya Madani, Mardianto, mengungkapkan bahwa gejala keracunan pertama kali muncul setelah siswa memakan risoles dan agar-agar. "Sejumlah siswa mulai merasa pusing dan mual, bahkan beberapa mengalami muntah-muntah sebelum akhirnya kami mengambil keputusan untuk membawa mereka ke rumah sakit," ujar Mardianto.

Kepanikan pun tak terelakkan di lingkungan sekolah. Puluhan siswa yang terkena dampak langsung insiden tersebut segera dievakuasi menggunakan 14 kendaraan, termasuk ambulans dan mobil sekolah. Pemandangan dramatis ini menyita perhatian banyak pihak, dengan para siswa tampak lemas saat diangkut menuju rumah sakit.

Di RSUD Tuanku Imam Bonjol, Direktur rumah sakit Yong Marzuhaili menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan langkah-langkah medis yang diperlukan untuk menanggulangi kasus ini. "Kami telah melakukan observasi dan pengambilan sampel makanan yang dikonsumsi siswa untuk memastikan penyebab pasti dari insiden keracunan ini," ungkapnya. Marzuhaili menambahkan, bahwa pihak rumah sakit bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman untuk melakukan investigasi menyeluruh terkait kejadian ini.

Sementara itu, suasana di rumah sakit tampak dipenuhi dengan orang tua yang khawatir akan kondisi anak-anak mereka. Beberapa siswa telah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik, namun puluhan lainnya masih berada di bawah pengawasan ketat tim medis.

Kejadian ini menyoroti pentingnya keamanan pangan, terutama di lingkungan sekolah yang seharusnya menjadi tempat aman bagi anak-anak. Para orang tua dan pihak sekolah kini menanti hasil investigasi untuk menemukan penyebab pasti dari insiden ini. Banyak pihak berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan.

Pihak sekolah pun berjanji akan lebih berhati-hati dalam menyediakan makanan untuk siswa, serta akan melakukan evaluasi terhadap pihak katering yang bertanggung jawab dalam penyediaan makanan di sekolah. "Keselamatan siswa adalah prioritas utama kami. Kami akan melakukan segala upaya untuk memastikan insiden seperti ini tidak akan terjadi lagi," tegas Mardianto.

Dengan masih dirawatnya 64 siswa di RSUD Tuanku Imam Bonjol, kejadian ini menjadi perhatian serius di Pasaman dan menjadi pengingat akan pentingnya memastikan keamanan makanan di sekolah-sekolah. Semoga para siswa yang masih dirawat dapat segera pulih dan kembali beraktivitas seperti biasa.

(Mond)

#Peristiwa #Keracunan #Pasaman