Breaking News

Sekjen PKS di Penutupan Rakernas: Kekuasaan Itu Indah dan Tujuan yang Perlu Ditunggu

Sekjen DPP PKS, Habib Aboe Bakar Al-Habsyi, menutup Rakernas di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, pada Minggu (22/9/2024).


D'On, Jakarta –
Pada penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berlangsung di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Minggu (22/9), Sekretaris Jenderal PKS, Aboe Bakar Al Habsyi, menyampaikan pidato yang penuh semangat di hadapan para kader dan elit partai. Pidatonya mengandung pesan penting tentang kekuasaan, harapan, dan masa depan partai yang diyakini penuh potensi.

Di awal sambutannya, Aboe menyentuh suasana dengan lelucon ringan tentang rompi PKS yang dikenakannya. Meskipun menyebut bahan rompi tersebut panas, Aboe menegaskan bahwa itu adalah bagian dari "oleh-oleh" yang selalu ia bawa bagi para kader. “Pokoknya setiap abis acara-acara, Sekjen tidak akan lupa memberi oleh-oleh untuk zikroyat kita semua,” katanya, merujuk pada kenang-kenangan dari setiap kegiatan partai.

Namun, di balik candanya, ada pesan yang lebih dalam. "Kalau kurang banyak ya memang kurang banyak, kurang cantik ya memang kurang cantik," lanjut Aboe, yang mengisyaratkan bahwa segala sesuatu membutuhkan kesabaran dan proses. Ia seolah mengajak seluruh kader untuk tidak hanya fokus pada hal-hal yang ada di permukaan, melainkan menunggu sesuatu yang lebih besar, yang lebih indah—yakni kekuasaan.

Kekuasaan sebagai Tujuan dan Harapan

Aboe kemudian memfokuskan pesannya pada masa depan partai. Ia secara gamblang menyatakan bahwa kekuasaan adalah tujuan yang indah. "Pada waktunya nanti ketika kita berkuasa, lebih gila nanti model bentuknya," katanya dengan nada penuh optimisme, disambut meriah oleh para kader. Pernyataan ini seolah menggambarkan bahwa PKS sedang menyiapkan sesuatu yang luar biasa jika nantinya mereka memegang tampuk kekuasaan. Baginya, kekuasaan bukanlah sekadar alat, melainkan suatu bentuk keindahan yang harus dicapai dengan strategi dan tekad kuat.

Tidak berhenti di situ, Aboe juga memberikan gambaran tentang kapasitas PKS yang tak pernah kehabisan kader berkualitas. Bahkan, ia dengan yakin menyatakan bahwa partai ini memiliki kader-kader yang pantas untuk menjadi pemimpin negeri, termasuk presiden. “Dokter Hidayat [Nur Wahid] pantas lah daripada yang ada ini, ini, ini. Lebih bagus bro, ya lebih berkelas ya,” ujarnya, membandingkan sosok Hidayat Nur Wahid dengan beberapa figur lain yang ia nilai kurang mumpuni.

Sinyal Harapan pada Pemimpin Baru

Menariknya, Aboe juga mengisyaratkan bahwa PKS telah berupaya mencari sosok terbaik untuk memimpin negeri ini. Dalam pidatonya, ia menyebutkan bahwa Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Sohibul Iman, telah berikhtiar untuk mendatangkan figur terbaik. Namun, hingga kini, figur tersebut belum juga muncul ke permukaan. Aboe tidak menyebutkan secara eksplisit siapa yang ia maksud, tetapi memberikan petunjuk bahwa hal tersebut masih memerlukan waktu. “Sudah ikhtiar saudara kita Wakil Ketua Majelis Syura, Sohibul Iman, untuk mendatangkan figur terbaik di republik ini, tapi nampaknya ada sesuatu yang perlu waktu ya,” ungkap Aboe.

Ia juga menyinggung faktor eksternal yang mempengaruhi proses tersebut. "Mungkin lagi menunggu yang sebelah satu lagi dan sebagainya," lanjutnya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Pernyataan ini bisa diartikan sebagai sinyal adanya dinamika politik yang masih berlangsung, baik di internal partai maupun dengan pihak lain di luar PKS.

Penutup yang Penuh Semangat

Penutupan Rakernas ini memberikan gambaran yang jelas tentang arah gerak PKS di masa depan. Aboe Bakar Al Habsyi, sebagai salah satu figur penting dalam partai, berhasil menyulut semangat kader-kader PKS dengan pidatonya yang menggugah. Kekuasaan, dalam pandangannya, adalah tujuan yang tidak hanya diinginkan, tetapi juga indah ketika dicapai. Namun, di balik optimisme tersebut, ia mengingatkan bahwa kesabaran adalah kunci, dan setiap proses harus dijalani dengan tekad yang kuat.

Rakernas ini pun berakhir dengan semangat yang berkobar di antara para kader. PKS, seperti yang ditekankan oleh Aboe, tidak hanya mempersiapkan diri untuk menjadi bagian dari dinamika politik nasional, tetapi juga yakin bahwa suatu saat, mereka akan memegang tampuk kekuasaan dengan penuh kepercayaan diri. Kekuasaan, seperti yang dikatakan Aboe, adalah keindahan yang akan mereka nikmati bersama, pada waktunya.

(Mond)

#Mond #Politik #PKS