Breaking News

7 Tanda-tanda Kematian Menurut Imam Al-Ghazali: Sebuah Renungan dan Persiapan

Ilustrasi 

Dirgantaraonline -
Kematian adalah sebuah keniscayaan yang pasti akan dialami oleh setiap makhluk hidup. Dalam ajaran Islam, kematian bukan hanya akhir dari kehidupan di dunia, melainkan pintu masuk menuju kehidupan yang abadi di akhirat. Imam Al-Ghazali, salah satu ulama besar dalam sejarah Islam, memberikan panduan penting terkait tanda-tanda kematian. Pengingat ini dapat membantu setiap Muslim untuk lebih bersiap menghadapi kematian dengan penuh keimanan dan ketakwaan.

Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an:

"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat; dan Dialah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS. Luqman: 34).

Dalam perenungannya, Imam Al-Ghazali mengisyaratkan bahwa ada tanda-tanda yang bisa dirasakan oleh orang-orang yang beriman sebelum ajal menjemput. Bahkan, dikisahkan bahwa beliau sendiri telah mempersiapkan diri menghadapi kematiannya dengan penuh kesadaran. Menurut buku Mengenal Lebih Dekat Imam Al-Ghazali karya Sutomo Abu Nashr, Imam Al-Ghazali mengetahui tanda-tanda kematiannya dan dengan tenang melakukan persiapan: mandi, berwudhu, mengenakan kain kafan, dan meminta saudaranya untuk mengkafani bagian kepalanya sebelum akhirnya wafat.

Berikut adalah 7 tanda-tanda kematian menurut Imam Al-Ghazali yang bisa dijadikan pelajaran untuk kita semua:

1. Tanda 100 Hari Sebelum Kematian

Tanda ini bisa dirasakan oleh semua umat Muslim, namun hanya sedikit yang mungkin menyadarinya sebagai pertanda kematian. Setelah waktu Ashar, tubuh dari ujung rambut hingga kaki terasa bergetar atau menggigil. Getaran ini sering kali tidak disadari, namun bagi mereka yang peka dan introspektif, ini bisa menjadi alarm awal bahwa waktu hidup di dunia akan segera berakhir.

2. Tanda 40 Hari Sebelum Kematian

Tanda ini lebih spesifik. Saat Ashar, bagian tengah tubuh—pusar—akan terasa berdenyut. Denyutan ini seperti isyarat bahwa tubuh sedang mempersiapkan diri untuk sesuatu yang besar. Dalam beberapa riwayat, disebutkan juga bahwa telinga akan berdengung secara terus menerus, sebagai peringatan lain bahwa ajal semakin dekat.

3. Tanda 7 Hari Sebelum Kematian

Pada tahap ini, biasanya orang yang sedang menderita sakit parah justru akan merasakan nafsu makan meningkat. Mereka mungkin akan menginginkan makanan tertentu yang mereka sukai. Meski terlihat seperti sebuah kebangkitan dari sakit, hal ini justru bisa menjadi tanda bahwa ajal sudah sangat dekat.

4. Tanda 3 Hari Sebelum Kematian

Tiga hari sebelum kematian, tanda-tanda fisik semakin jelas. Pada dahi, terutama di bagian tengah, akan terasa denyutan. Nafsu makan menurun drastis atau bahkan hilang sama sekali. Pandangan mata juga akan terlihat memudar, tidak lagi bersinar seperti biasanya. Hidung mulai turun dan layu, serta telinga terlihat semakin lemah. Pada bagian kaki, sulit bagi seseorang untuk menegakkannya dengan sempurna.

5. Tanda 1 Hari Sebelum Kematian

Ketika hanya tersisa satu hari sebelum kematian, tanda yang sangat spesifik dirasakan setelah Ashar. Pada bagian ubun-ubun kepala, akan terasa sebuah denyutan yang kuat. Ini menandakan bahwa esok harinya, seseorang tidak akan lagi menemui waktu Ashar. Tanda ini adalah sebuah panggilan terakhir untuk memperbanyak dzikir, memohon ampun, dan mempersiapkan diri sebaik-baiknya.

6. Tanda Terakhir Saat Kematian Tiba

Ketika ajal sudah di ambang pintu, tubuh akan mulai merasakan dingin. Dingin ini biasanya dimulai dari bagian pusat tubuh, kemudian menjalar ke pinggang, lalu naik menuju tenggorokan atau halkum. Pada saat inilah, sangat dianjurkan untuk terus berdzikir dan mengucapkan kalimat syahadat hingga ruh dicabut oleh Malaikat Maut. Proses ini merupakan perjalanan akhir manusia di dunia menuju pertemuan dengan Sang Pencipta.

Sebagaimana firman Allah:

"Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya, mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya." (QS. Al-A’raf: 34).

7. Kematian Mendadak

Kematian mendadak adalah salah satu fenomena yang sering terjadi di sekitar kita. Seseorang yang pagi hari masih sehat dan bugar, bisa jadi di sore harinya telah meninggal dunia, entah karena kecelakaan, serangan jantung, atau penyebab lain. Kematian mendadak ini adalah sesuatu yang patut direnungkan dengan mendalam.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ath-Tabrani, Rasulullah SAW bersabda: “Kematian mendadak adalah keringanan terhadap seorang mukmin, dan siksaan yang membawa penyesalan terhadap orang kafir.” (HR. Ath-Tabrani).

Kematian mendadak juga sering dikaitkan dengan tanda-tanda akhir zaman, seperti yang kita saksikan saat ini di sekitar kita. Ini menjadi peringatan agar kita senantiasa siap kapanpun Allah SWT memanggil kita kembali kepada-Nya.

Kematian adalah hakikat yang harus kita terima dengan lapang dada. Tidak ada yang bisa menghindarinya, namun sebagai umat Muslim, kita diajarkan untuk senantiasa siap menghadapinya kapan pun dan di mana pun. Imam Al-Ghazali telah memberikan kita contoh yang baik tentang bagaimana mempersiapkan diri menghadapi kematian dengan keimanan dan ketenangan hati. Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang terpilih dan siap menerima kematian dengan penuh ridha, serta selalu diingatkan untuk memperbanyak amal sebelum ajal menjemput. Aamiin.

(Rini)

#Kematian #Muslim #Islami #Religi