Breaking News

Aksi Militer Israel Kembali Membara: 44 Orang Tewas di Gaza dan Beirut, Ketegangan Memuncak

Asap mengepul dari lokasi serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut, Minggu (6/10/2024). Foto: Fabio Bucciarelli/AFP.


D'On, Israel -
Sabtu ini, dunia kembali diguncang oleh babak baru dalam konflik berkepanjangan di Timur Tengah, saat Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Gaza dan Beirut. Eskalasi serangan ini menyebabkan jatuhnya korban jiwa yang tragis: 29 orang tewas di Gaza dan 15 lainnya di Beirut.

Serangan Mematikan di Gaza

Serangan di Gaza berlangsung dengan intensitas yang mencekam, mengubah kawasan Jabalia, salah satu pusat kegiatan kemanusiaan di wilayah tersebut, menjadi zona kehancuran. Jabalia, yang sebelumnya menjadi tempat perlindungan bagi para relawan internasional, kini luluh lantak oleh serangan udara dan darat yang dilakukan Israel. Serangan ini tidak hanya memakan korban jiwa secara langsung, tetapi juga menciptakan kepanikan dan ketidakpastian di antara penduduk sipil.

Pada Jumat malam, serangan menewaskan 19 orang di Gaza. Keesokan paginya, Israel kembali menggempur dua rumah di Jabalia dan Nuseirat, menambah korban tewas menjadi 29 orang. Tim medis Palestina memperingatkan bahwa angka korban tewas ini mungkin masih akan meningkat, mengingat banyaknya korban yang terluka dalam kondisi kritis dan sulitnya mengevakuasi korban di tengah-tengah intensitas serangan.

Israel juga telah memerintahkan evakuasi massal di Gaza Utara, memperingatkan penduduk sipil untuk segera meninggalkan wilayah tersebut. Pemerintah Israel menyatakan daerah tersebut sebagai "zona berbahaya", sebuah langkah yang menandakan eskalasi lebih lanjut dalam konflik yang sudah menelan banyak korban sipil.

Beirut: Serangan yang Menyebar ke Wilayah Sipil

Tak hanya Gaza yang mengalami gempuran hebat, Beirut juga menjadi sasaran serangan Israel. Pada Sabtu, serangan udara menghantam desa Maaysra, yang terletak di utara Beirut, mengakibatkan sembilan orang tewas dan 15 lainnya luka-luka. Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Lebanon, serangan ini terjadi di luar wilayah yang biasa menjadi basis Hizbullah, menunjukkan bahwa target serangan telah meluas hingga ke area yang lebih sipil.

Selain di Maaysra, serangan juga menghantam Deir Billa, sebuah desa di utara Beirut, yang menyebabkan dua orang tewas dan empat luka-luka. Di Barja, sebuah kota di sebelah selatan Beirut, empat orang tewas dan 18 orang luka-luka setelah bom-bom Israel menghantam permukiman penduduk.

Dampak Serangan dan Ketegangan yang Meningkat

Serangan Israel di dua lokasi ini bukan hanya memperburuk ketegangan antara kedua pihak, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran internasional. Gaza dan Beirut, yang sudah lama menjadi titik panas dalam konflik Timur Tengah, kini semakin terpuruk di bawah serangan militer yang kian meningkat intensitasnya.

Organisasi internasional dan kelompok-kelompok kemanusiaan berjuang untuk menanggapi krisis ini di tengah-tengah kekacauan. Akses ke wilayah yang terdampak semakin sulit, memperparah situasi di lapangan. Korban tewas terus bertambah, sementara banyak orang yang terluka sangat bergantung pada bantuan medis yang mulai kehabisan sumber daya.

Konflik ini juga memicu reaksi keras dari berbagai negara di kawasan tersebut, yang menyerukan penghentian serangan dan desakan untuk menghormati hukum humaniter internasional. Namun, hingga kini, solusi diplomatik tampak jauh dari jangkauan.

Apa yang Menanti di Depan?

Situasi di Gaza dan Beirut menjadi potret suram dari konflik berkepanjangan yang tampaknya belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Dengan Israel yang terus menggencarkan serangan dan respons dari kelompok-kelompok di kedua wilayah yang semakin intens, risiko terjadinya eskalasi lebih lanjut semakin besar.

Penduduk sipil di kedua wilayah ini kini berada di antara ketidakpastian dan ketakutan. Serangan demi serangan membuat masa depan semakin suram, menambah daftar panjang penderitaan yang telah dialami oleh rakyat Gaza dan Lebanon selama bertahun-tahun.

Pertanyaannya yang kini menggantung di udara adalah: berapa lama lagi dunia akan menyaksikan tragedi ini sebelum sebuah solusi nyata bisa tercapai?

(Mond/Reuters)

#Perang #Internasional #Israel #Beirut #Gaza