Breaking News

ASN Pemko Padang Ditegaskan Menjaga Netralitas di Masa Kampanye Pemilu 2024

Pj Sekda Kota Padang Yosefriawan 

D'On, Padang –
Di tengah tensi politik yang memuncak jelang Pemilu 2024, Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Padang kembali diingatkan untuk senantiasa menjaga netralitas mereka. Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Padang, Yosefriawan, dengan tegas menyampaikan pesan ini saat memimpin apel gabungan di Balai Kota Padang, Senin (7/10/2024). Penekanan ini tidak hanya sebatas peringatan rutin, melainkan juga sebagai bentuk tanggung jawab moral ASN di mata hukum dan publik.

“Kita harus tetap menjaga netralitas di masa kampanye ini. Jangan sampai menunjukkan keberpihakan terhadap salah satu calon. Kita adalah pelayan masyarakat, bukan alat politik,” ujar Yosefriawan dengan nada serius, di hadapan ratusan ASN yang hadir. Pidato ini seolah menjadi tamparan keras di tengah dinamika politik lokal yang semakin panas. Pj Sekda juga menekankan bahwa perilaku ASN saat ini berada di bawah pengawasan ketat Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan masyarakat luas. "Kalau ada ASN yang melanggar, jangan berharap bisa lolos dari sanksi, karena konsekuensi pelanggaran akan berat," tambahnya.

Ancaman Sanksi untuk ASN yang Tidak Netral

Pernyataan Yosefriawan bukan sekadar formalitas. Ia secara eksplisit memperingatkan bahwa setiap oknum ASN yang terbukti melanggar netralitas bisa diperiksa oleh Bawaslu. Jika terbukti bersalah, ancaman sanksi berat telah menanti. Dalam beberapa kesempatan, Bawaslu tidak segan-segan mengambil tindakan tegas terhadap ASN yang terlibat dalam politik praktis. Sanksi administratif hingga pemecatan bisa saja dijatuhkan bagi pelanggar. Bahkan, bagi ASN yang kedapatan menggunakan media sosial untuk mendukung salah satu calon secara terang-terangan, potensi hukumannya bisa semakin serius.

ASN adalah wajah pemerintahan yang harus netral, baik dalam menjalankan tugas sehari-hari maupun dalam sikap politik selama masa pemilu. "Bukan hanya karena kewajiban, tapi juga untuk menjaga kepercayaan publik. Publik mempercayai ASN sebagai penyelenggara pelayanan, bukan alat politik," lanjut Yosefriawan. Tidak heran jika pesan ini terus diulang-ulang, karena pada tahapan kampanye seperti sekarang, godaan untuk berpihak sering kali muncul.

Tahapan Kampanye Pilkada 2024 Memasuki Puncaknya

Kampanye untuk Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatra Barat serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang sudah dimulai sejak 25 September 2024 dan akan berlangsung hingga 23 November 2024. Masa kampanye yang berlangsung selama hampir dua bulan ini merupakan fase krusial di mana para kandidat saling berebut simpati publik. Namun, bagi ASN, situasi ini justru menuntut mereka untuk lebih waspada. Setiap gerak-gerik mereka kini menjadi sorotan, baik oleh masyarakat maupun lembaga pengawas pemilu.

Di Provinsi Sumatra Barat sendiri, dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur siap bertarung di Pilkada 2024. Pasangan nomor urut 1 adalah Mahyledi-Vasco Ruseimy, yang dikenal sebagai tokoh politik berpengalaman di Sumbar. Mereka akan berhadapan dengan pasangan nomor urut 2, Epyardi Asda-Ekos Albar, yang tidak kalah populer dengan basis massa yang kuat. Di Kota Padang, persaingan lebih sengit dengan adanya tiga pasangan calon yang memperebutkan kursi Wali Kota. Pasangan nomor urut 1, Fadly Amran-Maigus Nasir, menghadapi tantangan dari pasangan nomor urut 2, Muhammad Iqbal-Amasrul, serta pasangan nomor urut 3, Hendri Septa-Hidayat.

Netralitas ASN: Kunci Kesuksesan Pemilu Demokratis

Dalam pemilu, netralitas ASN menjadi fondasi penting bagi terselenggaranya pesta demokrasi yang bersih dan adil. Di seluruh Indonesia, ASN dituntut untuk tidak memihak dalam setiap tahapan pemilu. Begitu pula di Kota Padang, di mana peran ASN sangat vital dalam menjaga stabilitas birokrasi dan kelancaran pelayanan publik di tengah masa kampanye yang penuh tantangan. Yosefriawan menekankan bahwa menjaga netralitas bukan hanya soal mengikuti peraturan, melainkan juga mempertahankan integritas ASN sebagai garda terdepan pemerintahan.

Mengingat Pilkada serentak 2024 akan menjadi ajang penting bagi masa depan daerah, peran aktif ASN dalam menjaga profesionalitasnya sangat dinanti. Pemungutan suara akan dilaksanakan pada 27 November 2024, dan selama masa kampanye yang tersisa, ASN diharapkan mampu menahan diri dari segala bentuk pengaruh politik yang dapat merusak citra dan kinerja mereka.

“Netralitas kita adalah kunci bagi kesuksesan Pemilu 2024. Mari kita buktikan bahwa ASN Pemko Padang adalah aparatur yang profesional dan berintegritas tinggi,” pungkas Yosefriawan dalam pidato penutupnya, memberikan motivasi agar ASN dapat terus menjalankan tugasnya dengan baik tanpa terganggu oleh dinamika politik yang sedang berlangsung.

(Mond)

#Pilkada #NetraslitasASN #Padang