Breaking News

Bahrain FA Minta Laga Tandang Melawan Indonesia Dipindah: Efek Kontroversi dan Ancaman Suporter

Timnas Bahrain 

D'On, Jakarta -
Ketegangan antara Bahrain dan Indonesia dalam dunia sepak bola kian memanas setelah hasil kontroversial pada pertandingan terakhir mereka di Manama. Pertandingan yang berakhir dengan skor 2-2 itu menyisakan sengketa, terutama bagi suporter Indonesia, yang merasa kecewa setelah Bahrain menyamakan kedudukan pada menit ke-99, jauh melewati waktu tambahan yang sudah ditetapkan.

Dalam perkembangan terbaru, Asosiasi Sepak Bola Bahrain (Bahrain FA) secara resmi meminta agar pertandingan tandang melawan Tim Nasional Indonesia yang rencananya akan digelar di Jakarta pada 25 Maret 2025, dipindahkan ke tempat yang lebih netral. Bahrain FA mengajukan permintaan tersebut kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dengan alasan keamanan, setelah gelombang kritik dan ancaman dari suporter Indonesia terhadap tim dan pemain Bahrain pasca-laga kontroversial di Bahrain National Stadium.

Dalam pernyataan resminya, Bahrain FA menegaskan kekhawatiran mereka akan keselamatan personel tim saat pertandingan di Jakarta. “Asosiasi akan meminta kepada AFC untuk memindahkan laga tersebut dari Indonesia guna menjamin keamanan personel Timnas Bahrain, yang merupakan prioritas utama. Kami khawatir bahwa apa yang terjadi belakangan ini dapat memengaruhi keamanan tim nasional saat mereka datang ke Jakarta untuk pertandingan tandang,” demikian pernyataan Bahrain FA, yang dipublikasikan melalui akun Instagram resmi mereka pada Rabu (16/10/2024).

Insiden dan Dampaknya

Pertandingan yang menjadi titik konflik ini tidak hanya memicu kekecewaan, tetapi juga amarah suporter Indonesia. Wasit yang memimpin laga menetapkan tambahan waktu selama enam menit. Namun, gol penyama dari Bahrain terjadi pada menit ke-99, tiga menit lebih lama dari waktu yang telah diberikan. Keputusan tersebut memicu gelombang ketidakpuasan dari pihak Indonesia, baik dari pemain, pelatih, maupun para pendukung yang memenuhi stadion dan menyaksikan dari jauh.

Setelah pertandingan usai, akun media sosial resmi milik Bahrain FA (@bahrainfa) dan Tim Nasional Bahrain (@bahrainnt) dibanjiri komentar bernada negatif dari para suporter Indonesia. Tak hanya di media sosial, situs resmi Bahrain FA juga sempat mengalami gangguan, diduga karena serangan siber yang berasal dari kelompok suporter Indonesia. Bahkan, yang lebih mencemaskan, Bahrain FA menyebut bahwa beberapa pemain Timnas Bahrain menerima ancaman kematian melalui akun pribadi mereka.

“Bahrain FA sangat terkejut dengan adanya beberapa ancaman kematian yang diterima pemain kami di media sosial. Ini menunjukkan bahwa sebagian dari fan Indonesia mengabaikan nilai kehidupan manusia dan ini sangat mengkhawatirkan,” lanjut pernyataan resmi tersebut.

Permintaan Pemindahan Venue

Dengan latar belakang serangan di media sosial dan ancaman yang diterima para pemain, Bahrain FA merasa bahwa keselamatan tim mereka terancam jika pertandingan tetap digelar di Indonesia. Mereka pun mendesak AFC untuk segera mengambil tindakan. Permintaan ini, meski baru sebatas usulan, telah menciptakan riak tersendiri di kalangan penggemar sepak bola Asia. PSSI, selaku federasi sepak bola Indonesia, belum memberikan tanggapan resmi terkait permintaan pemindahan laga tersebut.

Ini bukan pertama kalinya sebuah laga sepak bola internasional diwarnai oleh ketegangan akibat insiden di dalam maupun di luar lapangan. Namun, insiden yang terjadi dalam laga Indonesia versus Bahrain ini memiliki eskalasi yang berbeda. Serangan verbal hingga ancaman nyata di media sosial menjadi fenomena yang semakin sulit dikendalikan di era digital, dan ini memicu kekhawatiran serius terkait keamanan tim-tim yang bertanding, terutama di laga internasional yang melibatkan suporter fanatik.

Langkah Selanjutnya

Pindahnya venue pertandingan tentu akan sangat memengaruhi persiapan kedua tim, terutama Indonesia yang sejatinya akan bermain di kandang sendiri. Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan AFC. Apakah laga akan tetap digelar di Jakarta sesuai rencana awal, ataukah AFC akan mengabulkan permintaan Bahrain FA dan memindahkannya ke tempat yang dianggap lebih netral? Keputusan ini menjadi salah satu yang paling dinantikan oleh kedua kubu dan para suporter dalam waktu dekat.

Sementara itu, di tengah situasi ini, Bahrain FA berharap agar situasi tidak semakin memburuk dan semua pihak dapat menahan diri untuk tidak memperkeruh suasana. Ancaman yang diterima para pemain mereka dianggap sebagai sinyal bahaya yang tidak boleh dianggap remeh.

Kejadian ini kembali menyoroti pentingnya sportivitas dan kontrol emosional para pendukung dalam olahraga, yang seharusnya menjadi ajang persahabatan antarbangsa, bukan menjadi medan pertempuran di luar lapangan. Pertanyaannya kini, apakah AFC akan mengambil keputusan yang adil untuk kedua belah pihak, ataukah insiden ini justru akan membuka babak baru dalam rivalitas antara Indonesia dan Bahrain? Semua mata kini tertuju pada perkembangan selanjutnya.

(Mond)

#TimnasIndonesia #Bahrain #Sepakbola #Olahraga #AFC #KualifikasiPialaDunia2026