Dialog Publik Pilkada Serentak 2024: Peran Vital Pers di Tengah Gempuran Jurnalisme Warga
D'On, Padang - Dengan semakin mendekatnya Pilkada Serentak 2024 yang tinggal 54 hari lagi, berbagai pihak terus mempersiapkan diri untuk memastikan penyelenggaraan pemilihan berjalan lancar dan sesuai dengan aturan. Pada Sabtu (5/10), Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang, Dorri Putra, secara resmi membuka dialog publik bertema “Pers di Tengah Gempuran Jurnalisme Warga pada Pilkada Serentak 2024”. Kegiatan ini dihadiri puluhan jurnalis dari berbagai media cetak, elektronik, dan daring, serta turut melibatkan pers kampus.
Dalam sambutannya, Dorri Putra menyampaikan bahwa tahapan kampanye Pilkada, yang dimulai pada 25 September 2024 dan akan berlangsung hingga 23 November 2024, sejauh ini berjalan sesuai rencana. Ia menyebut, meski baru 10 hari berlalu, situasi kampanye berlangsung tertib dan aman. “Kita telah melakukan koordinasi dengan liaison officer (LO) pasangan calon untuk menyepakati Alat Peraga Kampanye (APK) dan berbagai kebutuhan lainnya. Pelaksanaan kampanye sejauh ini berjalan baik, lancar, dan sukses,” ujarnya dengan optimis.
Dorri juga menekankan pentingnya peran pers dalam menciptakan suasana kampanye yang kondusif. Media massa, katanya, memiliki peran besar dalam menyebarluaskan informasi yang akurat dan dapat dipercaya. "Dukungan dari teman-teman media sangat penting, terutama dalam menghadirkan informasi yang valid dan terkonfirmasi. Ini akan membantu menjaga jalannya Pilkada tetap berada di koridor konstitusi," tambahnya.
Namun, ia menggarisbawahi sebuah tantangan baru yang muncul dalam penyelenggaraan Pilkada kali ini, yakni fenomena jurnalisme warga. "Di tengah era digital saat ini, banyak masyarakat yang berubah menjadi 'jurnalis dadakan'. Mereka dengan cepat menyebarkan informasi melalui media sosial. Sayangnya, informasi tersebut tidak selalu terkonfirmasi kebenarannya," jelas Dorri dengan nada prihatin.
Menurutnya, keterbukaan dalam memberikan informasi memang penting, namun keabsahan data yang disampaikan harus menjadi prioritas. Sebab, informasi yang tidak diverifikasi dapat memicu beredarnya hoaks dan mempengaruhi opini publik secara negatif. “Jika informasi yang disampaikan tidak valid, besar kemungkinan mengandung hoaks. Ini tentu berbahaya, terutama di tengah proses demokrasi seperti Pilkada. Oleh karena itu, kita membutuhkan berita yang terkonfirmasi kebenarannya,” tegas Dorri.
Untuk menjawab tantangan tersebut, lanjutnya, dukungan dari para jurnalis profesional sangat diperlukan. "Kami berharap teman-teman media dapat menjadi garda terdepan dalam memastikan informasi yang disampaikan ke masyarakat benar-benar kredibel dan tidak menyesatkan," harapnya.
Dialog publik ini diharapkan dapat menjadi wadah diskusi yang bermanfaat bagi kalangan jurnalis untuk menyikapi tantangan baru tersebut. Dorri mengungkapkan bahwa kolaborasi antara pers dan KPU sangat krusial untuk menjaga Pilkada 2024 tetap berjalan sesuai prinsip kejujuran, transparansi, dan keterbukaan.
Peran Pers dalam Pilkada di Tengah Era Jurnalisme Warga
Dalam kesempatan tersebut, hadir pula sejumlah narasumber, termasuk Hendra Makmur, seorang ahli pers dari Dewan Pers. Hendra mengulas bagaimana jurnalisme warga atau citizen journalism kini menjadi fenomena global. Menurutnya, meski peran masyarakat dalam menyebarkan informasi sangat penting, hal itu tetap harus diimbangi dengan literasi media yang baik agar masyarakat tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga penyebar berita yang bertanggung jawab.
“Jurnalisme warga memang memiliki peran penting dalam mendemokratisasi informasi. Namun, tanpa verifikasi yang tepat, informasi tersebut berpotensi menjadi sumber kebingungan dan bahkan konflik,” kata Hendra. Ia juga menegaskan bahwa pers yang memiliki profesionalitas tinggi tetap menjadi sumber utama informasi yang akurat dan bertanggung jawab.
Lebih dari 60 jurnalis dari berbagai media di Kota Padang hadir dalam acara ini. Diskusi berlangsung dinamis, dengan para peserta aktif bertanya dan berbagi pandangan mengenai tantangan yang mereka hadapi di lapangan. Bukan hanya soal hoaks, namun juga tentang bagaimana media massa menghadapi tekanan di era digital yang serba cepat, di mana kecepatan informasi sering kali mengalahkan akurasi.
Sinergi Pers dan KPU untuk Pilkada yang Transparan
Sekretaris KPU Kota Padang, yang juga turut hadir dalam acara ini, menegaskan bahwa kolaborasi antara pers dan penyelenggara pemilu harus diperkuat. KPU, menurutnya, selalu membuka diri untuk bekerja sama dengan media dalam hal penyebaran informasi yang benar kepada masyarakat. "Kami sangat berharap media dapat membantu kami dalam menjaga kelancaran Pilkada ini, dengan terus menyajikan berita yang berdasarkan fakta," tuturnya.
Pada akhirnya, dialog publik ini menjadi momen refleksi bagi semua pihak terkait pentingnya menjaga integritas informasi dalam sebuah pesta demokrasi. Peran pers tak hanya sebagai pelapor, tetapi juga sebagai penjaga utama dari proses demokrasi yang sehat. Pers diharapkan mampu melawan arus informasi tak terverifikasi yang kini membanjiri media sosial, dan tetap menjadi sumber utama berita yang jujur, objektif, dan dapat dipercaya.
Dengan semakin mendekatnya hari pencoblosan pada Pilkada Serentak 2024, komitmen para jurnalis untuk menyajikan informasi yang kredibel menjadi krusial demi terciptanya pemilihan yang damai dan adil, sesuai dengan harapan semua pihak.
(Mond)
#KPU #Padang