Breaking News

DPR Tetapkan Susunan Pengurus 8 Fraksi Periode 2024-2029: Beberapa Partai Masih Lengkapi Struktur

Rapat Paripurna DPR RI menutup Masa Sidang I Tahun 2024-2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 30 September 2024. Selama periode 2019-2024, DPR menyelesaikan 225 Undang-Undang, terdiri dari 48 RUU Prolegnas dan 177 RUU kumulatif terbuka. (Berita Satu Photo/Joanito De Saojoao)


D'On, Jakarta -
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia secara resmi mengesahkan susunan kepengurusan delapan fraksi partai politik untuk periode 2024-2029. Pengesahan ini berlangsung dalam rapat paripurna yang digelar di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa malam (1/10/2024). Acara tersebut merupakan kelanjutan dari rangkaian kegiatan penting yang dilakukan sebelumnya, yaitu pengucapan sumpah dan janji anggota DPR, DPD, serta MPR periode 2024-2029.

Dalam rapat paripurna yang dipimpin oleh Ketua sementara DPR, Guntur Sasono, seluruh fraksi yang telah menyampaikan nama-nama pengurusnya untuk periode ini disahkan secara aklamasi. "Dengan demikian seluruh partai telah menyampaikan nama fraksinya berdasarkan usulan nama-nama yang diusulkan parpol tadi. Kami meminta persetujuannya dapat disetujui menjadi fraksi-fraksi yang sah di DPR masa keanggotaan 2024-2029, saya minta pendapat setuju?" tanya Guntur kepada peserta rapat, yang langsung dijawab dengan persetujuan bulat.

Namun, meskipun sebagian besar partai politik telah menetapkan susunan pimpinan mereka, dua partai besar—Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Amanat Nasional (PAN)—masih belum mengumumkan susunan lengkap kepengurusan fraksi mereka. Keduanya menyatakan akan segera melengkapi dan menyampaikan struktur pimpinan fraksinya dalam waktu dekat. Di sisi lain, Partai Demokrat, meskipun telah menunjuk ketua fraksi, juga masih dalam proses melengkapi kepengurusan.

Pergeseran Dinamika Politik di Parlemen

Keputusan pengesahan susunan pengurus fraksi ini menandai dimulainya babak baru dinamika politik di DPR periode 2024-2029. Seluruh fraksi diharapkan mampu bekerja sama dalam menjalankan fungsi legislatif, baik dalam hal pembentukan undang-undang, pengawasan, maupun penganggaran. Melalui pemimpin fraksinya, setiap partai politik akan menentukan arah dan kebijakan yang akan mereka dorong di DPR. Tidak hanya itu, susunan kepengurusan fraksi yang baru juga akan menentukan gaya kepemimpinan di parlemen dalam menghadapi isu-isu besar nasional.

Sosok-sosok yang terpilih sebagai ketua fraksi, sekretaris, dan bendahara di setiap partai tentu bukanlah pilihan sembarangan. Mereka diharapkan memiliki kemampuan strategis untuk menjembatani kepentingan partai dengan realitas politik nasional yang dinamis. Misalnya, Partai Golkar kembali mempercayakan Muhammad Sarmuji sebagai Ketua Fraksi, sebuah posisi strategis yang diharapkan mampu mempertahankan dominasi Golkar sebagai salah satu kekuatan politik terbesar di Indonesia. Di sisi lain, Partai Gerindra, dengan Budisatrio Djiwandono sebagai Ketua Fraksi, diperkirakan akan lebih fokus menguatkan agenda nasionalisme dan kemandirian ekonomi yang selama ini menjadi narasi utama partai tersebut.

Berikut adalah susunan pengurus fraksi yang telah disahkan dalam rapat paripurna:

Fraksi PDIP

Belum menyampaikan susunan kepengurusan.

Fraksi Partai Golkar

Ketua Fraksi: Muhammad Sarmuji

Sekretaris: Mukhtarudin

Bendahara: Sari Yuliati

Fraksi Partai Gerindra

Ketua Fraksi: Budisatrio Djiwandono

Sekretaris: Bambang Haryadi

Bendahara: Novita Wijayanti

Fraksi Partai NasDem

Ketua Fraksi: Viktor Laiskodat

Sekretaris: Ahmad Sahroni

Bendahara: Nafa Indria Urbach

Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

Ketua Fraksi: Jazilul Fawaid

Sekretaris: Anggia Ermarini

Bendahara: Muhamad Rano Al Fath

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

Ketua Fraksi: Jazuli Juwaini

Sekretaris: Idrus Salim Al Jufri

Bendahara: Kurniasih Mufidayati

Fraksi PAN

Belum menyampaikan susunan kepengurusan.

Fraksi Partai Demokrat

Ketua Fraksi: Edhie Baskoro Yudhoyono

Struktur akan dilengkapi kemudian.

Tantangan Kepemimpinan Baru

Para ketua fraksi terpilih memikul tanggung jawab besar di masa-masa awal kepemimpinan mereka. DPR akan dihadapkan pada berbagai isu strategis yang membutuhkan kesolidan fraksi untuk mengambil keputusan penting. Beberapa di antaranya termasuk kebijakan ekonomi, reformasi hukum, hingga masalah sosial dan lingkungan yang kian mendesak. Oleh karena itu, setiap fraksi harus mampu bersikap adaptif dan responsif terhadap tantangan politik yang muncul.

Khususnya bagi PDIP dan PAN yang belum menetapkan pimpinan fraksi, publik tentu menantikan siapa tokoh-tokoh kunci yang akan memimpin jalannya fraksi di parlemen. PDIP sebagai partai pemenang Pemilu 2024 diprediksi akan memilih sosok yang memiliki kekuatan politik besar dan pengalaman dalam berurusan dengan berbagai kelompok kepentingan. PAN juga diperkirakan akan menunjuk figur yang mampu memperkuat posisinya di parlemen.

Masa jabatan 2024-2029 di DPR diprediksi akan berlangsung penuh tantangan dan dinamika. Perpaduan kepemimpinan lama dan baru di dalam fraksi diharapkan mampu membawa parlemen menjadi lembaga yang lebih responsif, transparan, dan bertanggung jawab atas kepentingan rakyat Indonesia.

(Mond)

#DPR #Nasional #Parlemen