Kecelakaan Tragis Pesawat SAM Air di Gorontalo: Empat Orang Meninggal Dunia
Kecelakaan Pesawat di Pohuwato, Gorontalo. Foto: Dok. Istimewa
D'On, Pohuwato, Gorontalo – Pagi yang tenang di Gorontalo mendadak berubah menjadi duka mendalam ketika sebuah kecelakaan udara terjadi di wilayah Pohuwato, Minggu (20/10). Pesawat SAM Air jenis DHC-6 Twin Otter, yang berperan penting sebagai angkutan perintis di kawasan tersebut, jatuh tragis dan menewaskan empat orang di dalamnya. Kecelakaan ini mengguncang tidak hanya masyarakat lokal, namun juga industri penerbangan Indonesia.
Pesawat yang membawa empat orang itu terdiri dari Pilot, First Officer, teknisi, dan seorang penumpang. Menurut keterangan yang disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, keempat korban sudah dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Motolohu, Pohuwato. Dalam pernyataan resminya, Lukman menyampaikan rasa duka mendalam kepada keluarga para korban. “Kami sangat berduka atas kecelakaan yang menimpa pesawat perintis PT. SAM Air di Pohuwato. Doa dan simpati kami sampaikan kepada keluarga korban yang ditinggalkan,” ujarnya.
Kronologi Kejadian: Dari Lepas Landas Hingga Kehilangan Kontak
Pesawat SAM Air DHC-6 Twin Otter lepas landas dari Bandara Djalaluddin, Gorontalo pada pukul 07.03 WITA. Segalanya tampak berjalan normal pada awalnya, hingga pada pukul 07.22 WIB, pesawat dilaporkan hilang kontak. Saat itu, tidak ada indikasi yang jelas mengenai masalah teknis atau cuaca ekstrem yang mengancam penerbangan.
Namun, pengamat penerbangan terkemuka, Alvin Lie, memberikan gambaran lebih rinci tentang detik-detik terakhir pesawat tersebut. Ia menjelaskan bahwa pesawat sempat melakukan touchdown pada saat manuver untuk mendarat di Runway 27. Namun, di tengah proses tersebut, pilot memutuskan untuk melakukan go-around, sebuah tindakan yang umum dilakukan jika pendaratan dirasa tidak aman. Malangnya, ketika pesawat berusaha kembali ke udara, ia kehilangan kendali dan menukik tajam ke arah kanan di pertengahan runway, yang akhirnya menyebabkan kecelakaan fatal.
Mengenal Lebih Dekat Para Awak Pesawat
Tragedi ini tak hanya menelan korban jiwa, tetapi juga mengguncang komunitas penerbangan, mengingat para awak yang terlibat adalah profesional berpengalaman. Berikut adalah identitas para awak yang gugur dalam tugasnya:
Captain M. Saefurubi – Seorang pilot yang dikenal sangat berpengalaman dan sudah lama mengoperasikan pesawat jenis perintis seperti DHC-6 Twin Otter. Pengalaman panjangnya membuatnya dihormati di kalangan sesama pilot.
M. Arthur – Kopilot yang menjadi rekan Captain Saefurubi dalam penerbangan naas ini. Arthur dikenal sebagai sosok yang teliti dan berdedikasi tinggi dalam tugasnya.
Budijanto – Engineer of Board atau teknisi yang turut serta dalam penerbangan ini untuk memastikan bahwa pesawat dalam kondisi teknis yang prima. Tugasnya tak kalah penting, mengingat pesawat perintis sering kali terbang ke wilayah terpencil yang memerlukan ketelitian ekstra dalam perawatan.
Satu korban lainnya masih dalam investigasi pihak berwajib
Rasa Duka yang Mendalam
Kecelakaan ini telah menyisakan luka mendalam bagi industri penerbangan Indonesia. Sebagai salah satu pesawat perintis yang melayani wilayah terpencil, DHC-6 Twin Otter milik SAM Air memegang peranan vital dalam menghubungkan daerah-daerah yang sulit diakses. Namun, kecelakaan ini mengingatkan kita akan risiko tinggi yang dihadapi oleh para awak pesawat perintis yang bertugas di medan berat.
Di balik musibah ini, dukungan dan simpati mengalir deras dari berbagai pihak. Tak hanya dari pemerintah, namun juga dari kalangan profesional penerbangan dan masyarakat luas yang turut berduka atas kehilangan nyawa dalam insiden ini.
Bagi masyarakat Gorontalo, pesawat perintis bukan hanya alat transportasi, melainkan juga jembatan yang menghubungkan kehidupan mereka dengan dunia luar. Kehilangan ini bukan hanya soal empat nyawa yang gugur, tetapi juga pengingat akan pentingnya keselamatan dalam setiap penerbangan.
Saat ini, investigasi lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti dari kecelakaan tragis ini. Sementara itu, doa dan belasungkawa terus mengalir untuk para korban dan keluarga yang ditinggalkan, diiringi harapan agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan.
(Mond)
#Peristiwa #PesawatJatuh #SAMAir