Breaking News

Kolaborasi Pentahelix Jadi Kunci Utama Penanggulangan Bencana di Padang


D'On, Padang –
Penjabat Wali Kota Padang, Andre Algamar, menekankan bahwa penanggulangan bencana bukan hanya tugas pemerintah semata, melainkan tanggung jawab semua pihak. Hal ini disampaikannya saat membuka pelatihan kesiapsiagaan bencana yang diadakan di Hotel HW, Kota Padang, Kamis (24/10/2024. Pada acara ini, Andre dengan tegas menyuarakan pentingnya kolaborasi pentahelix dalam menghadapi bencana—yakni sinergi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, serta masyarakat.

Dalam pandangannya, ancaman bencana alam, baik yang disebabkan oleh gempa, banjir, maupun tanah longsor, semakin nyata bagi masyarakat Padang yang berada di daerah rawan bencana. Oleh karena itu, keterlibatan aktif seluruh lapisan masyarakat menjadi hal krusial, tidak hanya saat bencana terjadi, namun juga dalam proses mitigasi, tanggap darurat, dan pemulihan pasca-bencana.

“Kita tidak bisa menangani bencana sendirian. Dibutuhkan sinergi yang erat antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media. Ini adalah pendekatan yang lebih komprehensif, dimana kita menguatkan kapasitas masyarakat, seperti yang dilakukan melalui pelatihan Kelompok Siaga Bencana (KSB) hari ini,” ujar Andre dengan penuh keyakinan.

Pelatihan tersebut dihadiri oleh 30 personel KSB dari Kecamatan Padang Timur. Para peserta dibekali pengetahuan dan keterampilan dasar yang penting dalam menangani bencana secara efektif dan efisien. Menurut Andre, peningkatan kapasitas seperti ini sangat penting untuk membangun komunitas yang lebih tangguh dalam menghadapi berbagai ancaman bencana.

Namun, di balik pentingnya keterampilan teknis, Andre juga menekankan aspek moral dan mentalitas para relawan. Ia menggarisbawahi bahwa semangat kerelawanan yang tulus dan ikhlas adalah fondasi utama dalam menghadapi situasi darurat. Menurutnya, para relawan harus dimotivasi oleh niat untuk membantu tanpa mengharapkan imbalan material atau keuntungan karir.

“Relawan harus memiliki hati yang ikhlas. Mereka hadir bukan untuk mendapatkan keuntungan pribadi, tetapi untuk membantu sesama. Semangat inilah yang ingin kita tanamkan dan teguhkan dalam setiap individu yang terlibat dalam penanggulangan bencana,” kata Andre dengan tegas.

Peran Kelompok Siaga Bencana sebagai Garda Terdepan

Hendri Zulviton, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, turut menjelaskan peran penting Kelompok Siaga Bencana (KSB) dalam mitigasi risiko bencana. Menurutnya, KSB merupakan garda terdepan yang langsung berinteraksi dengan masyarakat saat terjadi bencana. KSB tidak hanya berfungsi sebagai unit yang tanggap dalam keadaan darurat, tetapi juga berperan besar dalam memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mengurangi risiko bencana sebelum terjadi.

"KSB adalah ujung tombak kita di lapangan. Mereka tidak hanya bergerak saat bencana terjadi, tetapi juga membantu masyarakat mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana. Dalam pelatihan ini, kami ingin memastikan bahwa personel KSB memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk menjadi sumber daya yang kompeten dalam situasi darurat," jelas Hendri.

Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas teknis para personel KSB dalam berbagai aspek penanggulangan bencana. Mulai dari pemahaman tentang jenis-jenis bencana, bagaimana melakukan evakuasi dengan aman, hingga teknik penyelamatan korban dalam situasi darurat. Selain itu, pelatihan juga meliputi pengelolaan psikologis korban, yang sering kali terabaikan namun memiliki dampak jangka panjang dalam proses pemulihan pasca-bencana.

“Kami berharap, dengan adanya pelatihan ini, anggota KSB bisa lebih siap menghadapi berbagai jenis bencana. Tidak hanya siap secara fisik, tetapi juga siap secara mental dan emosional, karena menangani bencana tidak hanya soal penyelamatan, tetapi juga soal memberikan harapan dan ketenangan bagi masyarakat yang terdampak,” tambah Hendri.

Menuju Kota Padang yang Lebih Tangguh

Melalui pendekatan kolaborasi pentahelix dan penguatan kapasitas masyarakat seperti ini, Kota Padang terus bergerak menuju kondisi yang lebih tangguh dalam menghadapi ancaman bencana. Sinergi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, dan masyarakat diharapkan mampu menciptakan ketahanan yang lebih baik dalam jangka panjang.

“Dengan upaya-upaya seperti ini, kita berharap bahwa masyarakat, khususnya di Kecamatan Padang Timur, akan semakin siap dan tangguh dalam menghadapi segala bentuk bencana. Kita tidak bisa memprediksi kapan bencana akan datang, tetapi dengan kesiapsiagaan yang baik, kita bisa meminimalkan dampaknya,” pungkas Hendri, penuh optimisme.

Acara pelatihan ini diakhiri dengan simulasi penanganan bencana yang melibatkan seluruh peserta. Simulasi ini bertujuan untuk menguji sejauh mana pemahaman dan keterampilan yang telah didapat selama pelatihan, sekaligus memperkuat koordinasi antara berbagai elemen yang terlibat dalam penanggulangan bencana. Dengan demikian, diharapkan Kota Padang dapat menjadi model kesiapsiagaan bencana yang efektif di Indonesia.

(Mond)

#SiagaBencana #Padang