Breaking News

Meningkatkan Kewaspadaan di Padang Selatan: Siskamling Jadi Garda Terdepan Cegah Tawuran dan Kenakalan Remaja


D'On, Padang –
Tawuran antar-remaja dan berbagai bentuk kenakalan menjadi tantangan serius yang harus dihadapi oleh masyarakat, terutama di kawasan Padang Selatan. Dalam upaya menghadapi tantangan ini, pihak kecamatan, bersama elemen masyarakat, mulai memperkuat upaya pencegahan dengan mengintensifkan kembali Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling). Langkah ini diambil tidak hanya sebagai bentuk respons terhadap insiden yang kerap terjadi, tetapi juga sebagai cara untuk membangun kembali budaya gotong royong dan kebersamaan dalam menjaga ketertiban lingkungan.

Camat Padang Selatan, Anhal Mulya Perkasa, dalam rapat khusus di Kantor Kecamatan pada Selasa, menekankan pentingnya peran aktif orang tua dalam mengawasi kegiatan anak-anak, terutama terkait penggunaan gadget yang kerap menjadi medium munculnya konflik antar-remaja. “Orang tua perlu mengawasi penggunaan gadget anak-anak mereka, karena seringkali konflik bermula dari percakapan di media sosial yang kemudian merembet ke dunia nyata. Selain itu, untuk mencegah tawuran, kami akan melakukan patroli setiap malam minggu bersama Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan jajaran Polsek Padang Selatan,” ungkapnya.

Menurut Anhal, pengaktifan kembali Poskamling di tingkat kelurahan merupakan langkah penting yang harus segera diambil. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, dari RT hingga RW, untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan lingkungan mereka. “Mari kita hidupkan lagi Poskamling di tiap kelurahan. Selain itu, kami juga mengajak sekolah-sekolah untuk lebih aktif dalam memberikan pembinaan, serta bekerja sama dengan Kantor Urusan Agama (KUA) untuk menghidupkan kembali kegiatan Remaja Masjid. Dengan pembinaan agama dan moral, kita berharap remaja bisa terhindar dari pengaruh negatif,” lanjutnya.

Peran Diskominfo dan Pendidikan Karakter Remaja

Langkah strategis juga datang dari Diskominfo Kota Padang. Devy Susanty Razif, Kepala Bidang Statistik dan Persandian, mewakili Kepala Diskominfo, menyoroti peran teknologi dan game online yang kerap menjadi pemicu masalah perilaku remaja. Diskominfo telah mengambil langkah tegas dengan menghapus berbagai aplikasi game yang disinyalir dapat memicu perjudian atau kekerasan. “Kami telah bekerja sama dengan platform teknologi untuk menghapus game-game yang bermuatan negatif. Selain itu, kami juga siap memfasilitasi setiap program atau inovasi dari sekolah dan kecamatan. Salah satunya adalah rencana mengadakan simulasi di mana satu sekolah akan dipilih sebagai sekolah percontohan dalam program pendidikan karakter remaja,” jelas Devy.

Sekolah percontohan ini nantinya akan mengirimkan para siswanya untuk mengikuti pelatihan di Batalyon 133 Air Tawar. Di sana, para remaja tidak hanya akan belajar kedisiplinan, tetapi juga dibekali dengan keterampilan komunikasi dan etika yang baik dalam berinteraksi dengan orang tua serta masyarakat. “Kita harus ajarkan mereka bagaimana cara berkomunikasi yang sopan, menghormati orang tua, dan menjauhi perilaku yang merugikan diri sendiri maupun orang lain,” tambah Devy.

Fokus Penegakan Hukum dan Perlindungan Anak

Selain upaya pencegahan, tindakan tegas juga diambil oleh Polsek Padang Selatan dalam menindak pelaku tawuran. Kanit Reskrim Polsek Padang Selatan, Afwan Nul, menyebutkan bahwa pihak kepolisian terus bekerja sama dengan TNI untuk meningkatkan patroli, terutama di daerah-daerah rawan seperti Jalan Baru Air Manis, Teluk Bayur, dan Bukit Putus. Kawasan ini dikenal sebagai titik-titik kerawanan tawuran antar-remaja.

Afwan menjelaskan bahwa tindakan hukum akan diambil terhadap para pelaku yang terbukti melakukan kekerasan atau membawa senjata tajam. “Jika ditemukan kekerasan fisik atau kepemilikan senjata tajam, kami akan memproses hukum hingga ke pengadilan. Namun, bagi anak-anak di bawah umur 14 tahun, kami akan mengembalikan mereka ke orang tua dengan pengawasan ketat. Sedangkan anak-anak yang berusia di atas 14 tahun akan kami proses sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya.

Lebih lanjut, Afwan menekankan pentingnya rehabilitasi bagi para pelaku kenakalan remaja. “Rehabilitasi harus menjadi prioritas, terutama bagi anak-anak yang terlibat dalam tawuran atau tindakan kenakalan lainnya. Kami mendorong agar dibangun fasilitas rehabilitasi yang khusus menangani kasus ini, untuk memberikan mereka kesempatan memperbaiki diri,” tegasnya.

Dengan langkah-langkah ini, harapannya adalah agar tawuran dan kenakalan remaja di Padang Selatan bisa diminimalisir, dan masyarakat dapat kembali hidup dalam lingkungan yang aman dan tertib. Program Siskamling yang diperkuat, patroli gabungan, serta kolaborasi antara berbagai elemen masyarakat menjadi kunci utama dalam menciptakan kondisi yang kondusif bagi generasi muda untuk tumbuh dan berkembang dengan positif.

(Mond)

#Tawuran #Siskamling #Padang