Breaking News

Nasdem Tegaskan Tidak Ambil Bagian dalam Kabinet Prabowo-Gibran, Namun Siap Beri Kontribusi

Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, bertemu dengan Presiden Terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, pada Jumat, 22 Maret 2024 siang.


D'On, Jakarta –
Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Hermawi Taslim, dengan tegas memastikan bahwa Partai Nasdem tidak akan berpartisipasi secara langsung dalam kabinet pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Meski demikian, Hermawi menegaskan bahwa Nasdem akan tetap berperan aktif dalam memberikan dukungan melalui ide, gagasan, dan pemikiran kepada pemerintahan yang baru.

Keputusan ini, jelas Hermawi, didasarkan pada berbagai pertimbangan matang, meskipun sebelumnya sempat muncul spekulasi tentang kemungkinan masuknya kader Nasdem dalam jajaran kabinet. "Atas dasar banyak hal, kami memutuskan untuk tidak masuk dalam kabinet," kata Hermawi saat ditemui di Jakarta, Minggu (13/10/2024).

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa peran Nasdem dalam memberikan kontribusi pemikiran yang strategis sama pentingnya—jika tidak lebih—dari sekadar mendudukkan perwakilannya di kursi menteri. Menurutnya, gagasan dan solusi yang disampaikan Nasdem akan memberikan dampak besar terhadap jalannya pemerintahan, melebihi keterlibatan fisik dalam kabinet.

“Kontribusi dalam bentuk ide dan pemikiran itu jauh lebih penting. Kalau pikiran kita diterima, itu dampaknya akan jauh lebih besar daripada sekadar berada di kabinet. Kami percaya, kontribusi pemikiran ini akan jauh lebih berarti," tegas Hermawi.

Bukan Penolakan, Melainkan Pilihan Strategis

Hermawi juga menepis anggapan bahwa keputusan ini merupakan bentuk penolakan terhadap tawaran Prabowo untuk Nasdem mengisi kursi menteri. Sebaliknya, ia menegaskan bahwa Nasdem memilih opsi lain dalam mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

“Bukan menolak. Saat Pak Prabowo bertanya kenapa Nasdem belum memasukkan nama, kami diam karena Nasdem memilih kontribusi yang berbeda. Jadi, ini bukan soal menolak atau menerima, melainkan tentang bagaimana Nasdem ingin berperan dalam pemerintahan ini,” kata Hermawi lebih lanjut.

Langkah ini, menurut Hermawi, adalah bagian dari strategi politik Nasdem yang ingin menunjukkan dukungan tanpa harus terlibat dalam posisi struktural kabinet. Hermawi meyakini bahwa hal ini akan tetap memberikan kontribusi signifikan terhadap arah kebijakan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Surya Paloh: Nasdem Tidak Menjadi Prioritas, Bagian dari Etika Politik

Keputusan Nasdem untuk tidak berpartisipasi dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran bukanlah keputusan yang diambil dengan tiba-tiba. Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, telah menyatakan bahwa Nasdem tidak ingin menjadi prioritas dalam pembagian kursi menteri di kabinet baru.

Dalam pertemuannya dengan Prabowo Subianto, Surya Paloh mengungkapkan bahwa ia secara langsung meminta agar Nasdem tidak diutamakan dalam pembagian posisi menteri. "Nasdem memberikan kesempatan kepada Pak Prabowo untuk memprioritaskan partai-partai lain yang berjuang memenangkan Pilpres 2024," jelas Surya di kantor DPP Partai Nasdem, Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Kamis (19/9/2024).

Surya Paloh menjelaskan bahwa keputusan ini didasarkan pada rasa hormat Nasdem kepada partai-partai yang lebih aktif dalam memenangkan pasangan Prabowo-Gibran di pemilihan presiden 2024. Meskipun Nasdem tetap menjadi bagian dari koalisi pendukung, ia menyadari bahwa Nasdem tidak berada di garis depan dalam perjuangan elektoral pasangan tersebut.

“Kami merasa terhormat jika bisa menjadi bagian dari kabinet. Namun, sama terhormatnya memberikan kesempatan kepada partai-partai lain yang sudah berjuang lebih keras memenangkan Pilpres. Ini adalah bagian dari pendidikan politik dan upaya menjaga etika dalam koalisi,” ujar Surya Paloh.

Dukungan Berkelanjutan, Kabinet Bukan Satu-satunya Jalur

Meskipun Nasdem tidak akan menjadi prioritas dalam pembagian kursi menteri, Surya Paloh memastikan bahwa Nasdem akan tetap mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran. Dukungan ini tidak tergantung pada apakah Nasdem mendapat jatah menteri atau tidak.

“Dengan atau tanpa jatah menteri, Nasdem akan terus memberikan dukungan yang konsisten terhadap pemerintahan ini. Posisi menteri bukan satu-satunya cara untuk berkontribusi,” pungkas Surya.

Keputusan Nasdem ini menunjukkan kedewasaan dalam berpolitik, di mana partai memilih untuk berkontribusi melalui cara-cara yang berbeda, tanpa harus terlibat langsung dalam pemerintahan. Dengan langkah ini, Nasdem menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan bangsa, di luar ambisi kekuasaan dan jabatan formal.

(Mond)

#Politik #NasDem #KabinetPrabowo #Nasional