Breaking News

Panglima TNI Rotasi 63 Perwira Tinggi: Pergeseran Strategis di Tubuh TNI, Danpaspampres Termasuk

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto

D'On, Jakarta –
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto kembali melakukan langkah strategis dalam rangka memperkuat struktur organisasi di tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI). Melalui keputusan besar yang tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1264/X/2024 tertanggal 18 Oktober 2024, sebanyak 63 perwira tinggi (Pati) mengalami rotasi dan promosi jabatan. Salah satu yang paling menonjol adalah pergantian Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres), posisi vital yang kini diisi oleh wajah baru.

Mutasi Danpaspampres: Pergantian di Garda Terdepan Pengamanan Presiden

Dalam rotasi tersebut, Mayjen TNI Achiruddin yang sebelumnya menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres), kini mendapat tugas baru sebagai Pangdam VI/Mulawarman. Jabatan ini mengharuskannya mengelola wilayah yang mencakup Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Utara, sebuah kawasan strategis yang semakin relevan dalam konteks pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Penggantinya, perwira dengan reputasi tangguh akan segera diumumkan. Pergantian ini menjadi sorotan mengingat peran Danpaspampres yang krusial dalam menjaga keamanan presiden, keluarga, serta tamu-tamu negara.

Selain Danpaspampres, rotasi juga menyentuh posisi Wakil Komandan Paspampres (Wadanpaspampres). Marsma TNI Solihin yang sebelumnya menduduki posisi tersebut kini dipindahtugaskan sebagai Wakil Komandan Komando Operasi Khusus (Koopsus), sebuah unit elite TNI. Posisi Wadanpaspampres kini dipercayakan kepada Brigjen (Mar) Samson Sihotang, seorang perwira berbakat dari Korps Marinir yang dikenal karena kepemimpinannya yang kuat.

Pergantian di Paspampres: Perombakan di Lapisan Kunci

Selain perombakan di posisi puncak, rotasi juga menjangkau Komandan Grup A Paspampres, yang bertugas mengamankan Presiden RI dalam kegiatan sehari-hari. Kolonel Inf Wimoko, yang sebelumnya mengemban amanah ini, kini dipromosikan sebagai Danrem 102/Panju Panjung (Palangka Raya). Pengangkatan ini menjadi bentuk apresiasi atas kinerja unggul Wimoko dalam mengawal agenda kenegaraan yang penuh tantangan.

Mutasi ini mencerminkan bagaimana Panglima TNI ingin memastikan setiap elemen dalam struktur Paspampres selalu dalam kondisi prima, siap menghadapi dinamika keamanan yang terus berkembang, baik di dalam maupun luar negeri.

Rotasi Intelijen: Pergeseran di Lini Strategis BIN

Selain pergantian dalam struktur Paspampres, rotasi besar ini juga menyentuh Badan Intelijen Negara (BIN), sebuah institusi vital yang berada di garda terdepan dalam menghadapi ancaman intelijen domestik maupun internasional. Letjen TNI I Nyoman Cantiasa, yang sebelumnya memimpin BIN, kini dipindahtugaskan sebagai Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) untuk penugasan di kementerian/lembaga. Posisi Kepala BIN kini diisi oleh Letjen Djaka Budhi Utama, yang sebelumnya menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan.

Tak hanya itu, Letjen TNI Nugroho Sulistyo Budi, yang sebelumnya bertugas sebagai Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Politik, kini mendapatkan amanah baru sebagai Inspektur Utama BIN. Ini merupakan posisi yang sangat penting dalam memastikan integritas dan efektivitas operasional BIN di seluruh lapisan. Pengganti Nugroho adalah Brigjen TNI Endro Satoto, seorang perwira dengan segudang pengalaman di bidang intelijen dan pertahanan.

Strategi Besar Panglima: Menata Ulang Kepemimpinan di TNI

Di luar sektor Paspampres dan BIN, mutasi juga menyentuh sejumlah posisi penting lainnya. Letjen TNI Teguh Pujo Rumekso, yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Sesmenko Polhukam), kini dipindahkan ke posisi Staf Khusus KSAD untuk penugasan di kementerian atau lembaga lainnya. Rotasi yang luas ini meliputi 35 perwira tinggi TNI AD, 15 perwira tinggi TNI AL, dan 13 perwira tinggi TNI AU.

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melalui Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Hariyanto, menegaskan bahwa langkah mutasi ini merupakan bagian dari upaya penyegaran di tubuh TNI sekaligus untuk menempatkan perwira yang tepat di posisi yang paling sesuai dengan keahlian dan pengalaman mereka.

"Mutasi dan promosi ini dilakukan guna meningkatkan efektivitas kinerja organisasi TNI di berbagai sektor, baik di lingkungan AD, AL, maupun AU," ujar Hariyanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (20/10/2024).

Dinamika yang Menjaga TNI Tetap Siaga

Rotasi dan mutasi besar-besaran di tubuh TNI ini tidak hanya sekadar pergeseran jabatan. Ini merupakan bagian dari strategi besar Panglima TNI untuk terus memperkuat postur pertahanan negara di tengah tantangan keamanan yang semakin kompleks. Dari Paspampres hingga BIN, setiap perubahan ini memiliki dampak signifikan bagi upaya menjaga stabilitas dan keamanan nasional, khususnya menjelang berbagai agenda strategis Indonesia di masa mendatang.

(Mond)

#TNI #Militer