Breaking News

Pasangan Hendri Septa -Hidayat Akan Buat Program Free Hotspot untuk Daerah Papiko


D'On, Padang -
Salah satu janji kampanye pasangan calon (Paslon) Hendri Septa-Hidayat, yang diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN), telah menarik perhatian publik. Dalam kunjungannya ke Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Barat pada Jumat, 11 Oktober 2024, Hidayat, calon Wakil Walikota Padang, menyampaikan program unggulan yang mereka tawarkan bagi masyarakat, khususnya di daerah Padang Pinggiran Kota (Papiko). Salah satunya adalah free hotspot, atau akses internet gratis, bagi warga yang tinggal di Papiko.

Program Free Hotspot, Solusi Digital bagi Warga Papiko

Dalam paparan tersebut, Hidayat menyampaikan bahwa salah satu fokus utama mereka adalah memastikan akses internet yang merata dan terjangkau di seluruh wilayah Kota Padang, terutama daerah-daerah yang selama ini kurang terjangkau fasilitas internet memadai. “Salah satu program yang kami usung adalah free hotspot untuk daerah Papiko,” ujar Hidayat dengan penuh keyakinan. Ia menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk menjawab kebutuhan mendesak masyarakat, khususnya anak-anak sekolah dan pelaku usaha kecil yang sangat bergantung pada akses internet untuk kegiatan belajar dan usaha.

Program ini mendapat sambutan positif dari pengurus PWI Sumbar. Zamri Yahya, anggota Dewan Kehormatan Provinsi PWI Sumatera Barat, yang juga putra asli daerah Papiko, mengapresiasi ide tersebut. Menurutnya, akses internet gratis di daerah Papiko bukan hanya kebutuhan, melainkan sebuah keharusan di era digital saat ini. "Sepanjang saya simak tadi paparan pak Hidayat, program yang ditawarkan bagus-bagus semua. Misalnya hotspot gratis untuk daerah Padang Pinggiran Kota. Sebagai putra Papiko, saya mendukung itu," ungkap Zamri.

Tingginya Kebutuhan Internet di Daerah Papiko

Kebutuhan akan internet yang memadai di daerah Papiko menjadi isu penting yang diangkat dalam pertemuan tersebut. Anak-anak sekolah di daerah ini, seperti diungkapkan Zamri, kerap harus merogoh kocek sebesar Rp35 ribu untuk membeli paket data 7GB, jumlah yang cukup memberatkan bagi keluarga dengan penghasilan pas-pasan. Bahkan, tidak sedikit yang sama sekali tidak mampu membeli paket internet, meski kebutuhan akan internet semakin meningkat. "Padahal kita tahu, bagi anak-anak sekolah itu, kebutuhan internet sudah menjadi keharusan, karena banyak tugas sekolah yang diberikan para guru dan itu harus menggunakan internet," jelasnya.

Keterbatasan akses ini sering kali membuat anak-anak sekolah dan masyarakat umum di Papiko mengalami kesulitan dalam mengakses informasi dan sumber daya pendidikan. Tugas-tugas sekolah yang harus diselesaikan secara online sering tertunda atau bahkan tidak dikerjakan dengan baik karena kendala internet. Dengan adanya free hotspot yang diusulkan Paslon Hendri Septa-Hidayat, diharapkan anak-anak sekolah di Papiko bisa lebih fokus pada pelajaran mereka tanpa harus memikirkan biaya tambahan untuk membeli paket data.

Manfaat Lebih dari Sekedar Internet Gratis

Selain meringankan beban biaya bagi masyarakat, program ini juga diyakini akan meningkatkan produktivitas warga di Papiko. Dengan akses internet yang cepat dan stabil, para pelaku usaha kecil di daerah tersebut akan lebih mudah memasarkan produk mereka secara online. Selama ini, akses internet di Papiko sering kali lambat, membuat warga kesulitan mengakses layanan digital yang semakin dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. "Selama ini, akses internet di daerah Papiko kerap lelet," kata Zamri, menekankan pentingnya infrastruktur internet yang lebih baik.

Keberadaan internet gratis ini juga akan mempermudah masyarakat dalam berkomunikasi, bekerja, serta mencari informasi penting terkait pekerjaan, pendidikan, hingga layanan publik. Pada hari-hari yang sibuk, warga tidak perlu lagi mengeluarkan uang hanya untuk terhubung dengan internet. Dengan akses yang lebih mudah, Papiko diharapkan bisa menjadi lebih terhubung dengan perkembangan teknologi dan informasi di tingkat nasional bahkan global.

Dukungan Luas dari Berbagai Kalangan

Tidak hanya Zamri Yahya, beberapa tokoh PWI Sumbar lainnya turut memberikan masukan positif terhadap program Paslon Hendri Septa-Hidayat. Hasril Chaniago, Adrian Tuswandi, dan Sri Agustuni, yang juga berasal dari Papiko, sepakat bahwa program ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Mereka meyakini bahwa langkah ini merupakan upaya nyata dalam memperbaiki kesenjangan akses informasi dan teknologi yang selama ini terjadi di wilayah pinggiran Kota Padang.

Sebagai putri asli Papiko, Sri Agustuni bahkan menekankan bahwa program ini akan membawa perubahan signifikan bagi masa depan generasi muda di daerah tersebut. "Dengan akses internet yang mudah dan gratis, anak-anak di Papiko akan memiliki peluang yang sama dengan anak-anak di pusat kota dalam mengakses pendidikan dan informasi," ujar Sri.

Tantangan dan Harapan di Masa Depan

Meskipun program free hotspot ini diharapkan dapat membawa dampak positif yang besar bagi masyarakat Papiko, masih ada tantangan yang harus dihadapi, terutama terkait implementasi dan keberlanjutan program. Infrastruktur telekomunikasi di daerah pinggiran seperti Papiko membutuhkan perhatian lebih, mulai dari pemasangan jaringan yang memadai hingga pemeliharaan agar layanan internet tetap stabil dan berkualitas.

Namun, jika program ini berhasil dijalankan dengan baik, Papiko bisa menjadi contoh sukses bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mengurangi kesenjangan digital dan sosial. Program free hotspot ini tidak hanya memberikan manfaat bagi warga yang tinggal di daerah tersebut, tetapi juga memperlihatkan komitmen pemerintah daerah dalam memperhatikan wilayah-wilayah pinggiran yang sering kali terlupakan.

Pada akhirnya, program ini diharapkan tidak hanya menjadi janji kampanye semata, tetapi benar-benar diwujudkan sebagai solusi jangka panjang yang dapat memberikan perubahan nyata bagi warga Papiko.

(Mond)

#PadangHebat #Padang #PilkadaKotaPadang #HendriSepta #Hidayat