Breaking News

Pasukan Israel Lancarkan Serangan dengan Bom Fosfor ke Lebanon Selatan, Kobaran Api Menyebar Luas

Asap membubung setelah serangan udara Israel menghantam desa Khiam di Lebanon Selatan, dekat perbatasan dengan Israel Utara. (Stringer/dpa via Reuters Connect)


D'On, Beirut, Lebanon –
Sabtu (26/10/2024), kawasan Nabatiyeh di Lebanon Selatan dikejutkan oleh serangan brutal yang dilancarkan oleh pasukan Israel. Tidak hanya menyasar wilayah sipil, serangan ini menggunakan bom fosfor—senjata yang kerap dikecam karena efeknya yang mengerikan terhadap manusia dan lingkungan. Kantor berita Antara melaporkan bahwa sejumlah desa di Nabatiyeh, salah satunya Tyre, menjadi target utama. Serangan ini tidak hanya meluluhlantakkan bangunan dan fasilitas umum, tetapi juga memicu kebakaran besar yang dengan cepat melahap hutan dan lahan sekitar.

Serangan Israel tidak berhenti di situ. Laporan dari National News Agency Lebanon mencatat adanya gempuran udara di sekitar Desa Al-Ayshiyeh, Sajd, dan Jermak yang terletak di Distrik Jezzine, sebuah kawasan yang terkenal dengan alamnya yang subur. Di tengah kobaran api, warga setempat dilanda ketakutan akan bahaya bom fosfor yang bisa menyebabkan luka bakar parah hingga kematian dalam waktu singkat. "Kami tidak tahu harus lari ke mana. Api menyebar begitu cepat dan langit dipenuhi asap pekat," ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Pukulan Beruntun dan Dampak Listrik

Tidak hanya serangan udara dan bom fosfor, Israel juga melancarkan serangan artileri berat di kawasan Qatrani. Serangan ini menyebabkan jaringan listrik di beberapa kota di sekitarnya lumpuh total. Hutan Joura Khadr yang berfungsi sebagai paru-paru hijau wilayah tersebut kini tak luput dari jilatan api, menyisakan abu dan kehancuran.

Di wilayah Marjayoun, yang berada di bawah Kegubernuran Nabatiyeh, serangan udara Israel menghantam area di sekitar Adaisseh dan Taybeh. Hasbaya, yang biasanya tenang, berubah menjadi medan pertempuran ketika artileri Israel yang membawa amunisi fosfor menghujani area di sekitar Kota Halta dan Wadi Khansa. Tak hanya itu, serangan udara lainnya dilaporkan menargetkan Zoutr Timur, wilayah yang dikenal dengan perkebunan zaitun dan lahan-lahan pertanian. Pertanian di sana kini hangus terbakar, menghancurkan mata pencaharian para petani lokal.

Kepanikan Melanda, Pasukan Israel Terus Meningkatkan Eskalasi

Gelombang serangan ini memperburuk situasi di lapangan. Di Distrik Tyre, pasukan Israel melancarkan serangan berat di antara Desa Majdal Zoun dan Shamaa, membakar lahan luas serta mengancam keselamatan penduduk. Sementara itu, sebuah buldoser yang sedang berusaha membersihkan jalan di Rashknaniya menjadi sasaran, meski tidak ada laporan mengenai korban luka.

Konflik ini sendiri telah meningkat pesat sejak Oktober lalu, ketika Israel memperluas operasi militernya ke wilayah Lebanon Selatan, menyusul satu tahun penuh eskalasi perang dengan kelompok milisi Hizbullah. Eskalasi yang terjadi sekarang tampaknya hanyalah kelanjutan dari serangan brutal Israel terhadap Jalur Gaza yang menewaskan hampir 43 ribu orang, menurut laporan Otoritas Kesehatan Palestina. Serangan terbaru ini, yang diklaim Israel sebagai upaya untuk menghancurkan basis Hizbullah di Lebanon, hanya memperluas skala kehancuran di wilayah tersebut.

Hancurnya Harapan dan Masa Depan Lebanon Selatan

Penduduk di kawasan-kawasan yang terdampak kini berjuang antara hidup dan mati, melarikan diri dari rumah mereka dengan sedikit harapan untuk kembali. "Kami sudah tidak tahu lagi mana yang lebih parah: serangan udara, bom fosfor, atau kebakaran yang terus membesar," ucap seorang warga Nabatiyeh yang terpaksa meninggalkan rumahnya untuk mencari perlindungan.

Banyak yang khawatir bahwa serangan Israel ke Lebanon Selatan hanyalah awal dari konflik yang lebih luas, di mana tidak hanya Hizbullah yang menjadi sasaran, tetapi juga rakyat sipil yang terjebak di tengah-tengah kekacauan ini. Api yang membara di hutan-hutan dan lahan pertanian Lebanon Selatan seolah menjadi simbol dari perang yang semakin tak terkendali. Dengan ketegangan yang terus meningkat dan korban jiwa yang bertambah, dunia kini menunggu langkah selanjutnya dari kedua pihak yang berkonflik, sembari bertanya-tanya: Kapan semua ini akan berakhir?

(Mond)

#Perang #Internasional #AgresiIsrael #Lebanon