Breaking News

Perpisahan Haru Pak Bas dan Kokom, Kucing Setia Kementerian PUPR

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengucapkan selamat tinggal kepada Kokom, kucing PUPR, pada Jumat (18/10/2024). Foto: Instagram @kokom.kucingpupr.


D'On, Jakarta –
Suasana di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Jumat, 18 Oktober 2024, terasa berbeda. Bukan hanya karena momen perpisahan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono setelah 10 tahun menjabat, tetapi juga karena kehadiran sosok istimewa yang menjadi perhatian publik—Kokom, kucing penghuni Kementerian PUPR yang terkenal di kalangan pegawai hingga netizen. Momen pamitan antara Pak Bas dan Kokom ini menjadi simbolik, penuh kehangatan, bahkan mengundang rasa haru yang mendalam bagi banyak orang.

Pak Bas, sosok yang akrab disapa demikian, bukan hanya mengucapkan selamat tinggal kepada para pegawai yang telah bekerja dengannya selama satu dekade, tetapi juga kepada Kokom. Dalam sebuah video yang diunggah oleh Kementerian PUPR dan akun Instagram resmi @kokom.kucingpupr, terlihat momen Pak Bas memegang kepala Kokom dengan lembut, seolah berbicara pada teman setia yang selalu ada di lingkungan kerjanya. Kokom, yang biasanya terlihat aktif dan ceria, pada saat itu tampak enggan untuk dipegang dan menunjukkan raut sedih, seolah memahami bahwa momen ini adalah momen terakhir bersama bosnya.

Kokom: Kucing Viral yang Jadi Bagian Keluarga PUPR

Kokom bukanlah kucing biasa. Kucing betina ini telah menjadi ikon Kementerian PUPR, dengan akun media sosial Instagram dan X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) yang dikelola oleh para pegawai. Kokom juga dikenal sering berkeliling kantor dan bahkan menguasai penggunaan lift, menambah kesan bahwa ia benar-benar menjadi bagian dari "keluarga besar" PUPR. Tidak hanya itu, Kokom bahkan memiliki kartu nama resmi dengan logo Kementerian PUPR, yang menobatkannya sebagai "Pranata Teknis Perkochengan"—sebuah gelar lucu yang diciptakan para pegawai untuk menghormati keberadaannya.

Baru-baru ini, Kokom melahirkan anak-anak kucing, menjadikannya semakin dekat dengan para pegawai PUPR yang selama ini merawatnya. Para pegawai dan pengikut setia di media sosial sering kali menantikan unggahan terbaru tentang keseharian Kokom, mulai dari saat-saat santainya di lobi hingga petualangannya menjelajahi kantor. Tidak heran, Kokom menjadi figur yang penting, bahkan dalam momen perpisahan seorang menteri sekalipun.

Haru dan Penghormatan untuk Pak Bas

Momen perpisahan Pak Bas diiringi dengan suasana yang penuh emosi. Tidak hanya Kokom yang tampak sedih, tetapi seluruh pegawai Kementerian PUPR juga merasakan perpisahan ini sebagai kehilangan besar. Pak Bas sendiri tidak kuasa menahan air mata, sama seperti yang terjadi saat perpisahannya di DPR beberapa pekan sebelumnya. Seorang pemimpin yang dikenal rendah hati, Pak Bas mengakui bahwa perpisahan ini adalah salah satu momen tersulit dalam kariernya.

“Saya memang ini 2 sampai 3 hari ini bagi saya, ini hari-hari yang sangat sulit untuk dilalui, tapi saya tahu ini adalah bagian dari perjalanan hidup,” ucap Pak Bas dengan mata berkaca-kaca. “Karena ada pertemuan, pasti ada perpisahan. Ada mulai, pasti ada akhirnya."

Meski masa jabatannya telah berakhir, Basuki menyatakan harapannya agar tetap bisa terlibat dalam urusan Kementerian PUPR, walau kini sebagai rakyat biasa. Baginya, Kementerian PUPR adalah rumah kedua yang telah menjadi bagian dari hidupnya, tidak hanya sebagai tempat bekerja, tetapi sebagai medan juang dalam membangun negeri.

Sepuluh Tahun Membangun Negeri

Selama masa kepemimpinannya, Pak Bas berhasil mengawal pembangunan infrastruktur besar-besaran di Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, Kementerian PUPR berperan penting dalam mempercepat pembangunan jalan tol, jembatan, bendungan, hingga perumahan rakyat. Dalam pidato perpisahannya, Basuki dengan rendah hati menyatakan bahwa tugas utamanya selama ini adalah membelanjakan uang negara untuk membangun infrastruktur yang dapat dinikmati masyarakat.

"Tugas Kementerian PUPR itu hanya satu, yaitu membelanjakan uang negara untuk infrastruktur. Kalau Menteri Keuangan bertugas mengumpulkan uang negara, kami yang bertugas membelanjakannya," ujarnya sambil tersenyum.

Dengan berakhirnya masa jabatan Basuki, warisan infrastruktur yang ia tinggalkan akan terus menjadi pilar pembangunan bangsa. Namun, di balik semua pencapaian itu, momen haru perpisahan dengan Kokom mengingatkan kita bahwa bahkan di tengah kesibukan kerja, relasi dan momen-momen kecil bisa menjadi kenangan yang paling berharga.

Begitu pula dengan Kokom, meski ia hanya seekor kucing, kehadirannya di Kementerian PUPR telah menjadi simbol kehangatan, persahabatan, dan kebersamaan di antara para pegawai. Perpisahan dengan Pak Bas bukan hanya tentang seorang menteri yang pamit, tetapi juga tentang bagaimana relasi yang terjalin, baik dengan manusia maupun hewan, mampu menciptakan momen yang tak terlupakan.

Kini, Pak Bas telah melangkah pergi, tetapi kenangan tentangnya, serta momen kecil bersama Kokom, akan tetap abadi di hati mereka yang pernah bekerja di bawah kepemimpinannya.

(Mond/B1)

#BasukiHadimuljono #MenteriPUPR