Breaking News

Prabowo Panggil 46 Calon Menteri di Kediaman Kertanegara: Gambaran Kabinet Masa Depan

Sebanyak 46 calon menteri tiba di kediaman presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Senin, 14 Oktober 2024.


D'On, Jakarta –
Sebuah momentum penting terjadi di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, ketika 46 calon menteri terpilih satu per satu mengunjungi kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Senin (14/10/2024). Pertemuan ini menandai awal perjalanan baru bagi pemerintahan Prabowo-Gibran yang akan memimpin Indonesia pada periode 2024-2029.

Sejak siang, deretan tokoh terkemuka dari berbagai latar belakang politik dan profesional terlihat mendatangi rumah sang presiden terpilih. Mereka datang memenuhi panggilan khusus, guna bertemu empat mata dengan Prabowo dan membahas peran yang mungkin akan mereka emban di kabinet baru. Dalam pertemuan yang berlangsung tertutup, beberapa calon hanya membutuhkan waktu beberapa menit, sementara yang lain berbincang hingga beberapa jam.

Kabinet yang Plural dan Beragam

Para calon menteri yang hadir kali ini mencerminkan keragaman yang diharapkan publik. Mulai dari politisi partai pendukung, profesional yang telah diakui keahliannya di bidang masing-masing, hingga aktivis yang vokal memperjuangkan hak-hak rakyat. Nama-nama besar seperti Agus Harimurti Yudhoyono, Sri Mulyani, Tito Karnavian, dan Erick Thohir memperkuat spekulasi publik akan adanya kombinasi antara pengalaman, kecakapan politik, dan kecerdasan teknokratis dalam kabinet ini.

Nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Demokrat, mengundang perhatian tersendiri. Meski partai Demokrat sempat bersikap netral di awal Pemilu, kedatangan AHY menimbulkan spekulasi kemungkinan rekonsiliasi politik dengan Prabowo. AHY dikenal memiliki gagasan modern tentang kepemimpinan yang berbasis pada inovasi dan visi anak muda, sesuatu yang bisa melengkapi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Di sisi lain, nama-nama seperti Sri Mulyani Indrawati yang saat ini masih menjabat sebagai Menteri Keuangan, dan Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Perekonomian, memberi sinyal bahwa pemerintahan Prabowo akan tetap mempertahankan stabilitas ekonomi. Kehadiran mereka dianggap penting untuk memastikan kebijakan ekonomi tetap berorientasi pada pembangunan jangka panjang dan reformasi struktural.

Politisi dan Ahli Bersatu: Jalan Menuju Kabinet Inklusif

Selain nama-nama teknokrat dan menteri petahana, sejumlah tokoh dari partai politik turut memperkuat barisan calon menteri. Prasetyo Hadi, politisi Partai Gerindra, diisukan akan menempati posisi strategis dalam kementerian yang berhubungan dengan perekonomian. Fadli Zon, politisi Gerindra yang dikenal dengan keberaniannya dalam menyuarakan isu-isu nasionalis, disebut-sebut memiliki peluang untuk memimpin kementerian yang berkaitan dengan kebudayaan atau pertahanan.

Tokoh-tokoh seperti Zulkifli Hasan (Ketua Umum PAN), Muhaimin Iskandar (Ketua Umum PKB), dan Nusron Wahid (Politisi Partai Golkar) menunjukkan bagaimana Prabowo memprioritaskan inklusivitas dengan mengajak semua pihak yang memiliki kapasitas. Hal ini dipandang sebagai usaha membangun koalisi yang kuat dan menyatukan visi antara politisi, teknokrat, dan profesional, sebuah langkah penting di tengah berbagai tantangan bangsa ke depan.

Keberlanjutan Program Pemerintah dan Tantangan Baru

Pemerintahan baru ini diharapkan mampu melanjutkan program-program strategis pemerintahan sebelumnya. Dengan calon-calon seperti Budi Gunadi Sadikin di bidang kesehatan, Amran Sulaiman di bidang pertanian, dan Erick Thohir di BUMN, Indonesia seakan diarahkan menuju pemerintahan yang fokus pada inovasi dan keberlanjutan pembangunan.

Di bidang investasi, Rosan Roeslani yang disebut-sebut sebagai calon Menteri Investasi juga memiliki peran strategis dalam mengundang modal asing. Langkah ini penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, terlebih Indonesia tengah menghadapi berbagai tantangan global seperti perubahan iklim dan ketidakpastian ekonomi dunia.

Pertemuan di Kertanegara: Pintu Awal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

Pertemuan empat mata di Kertanegara kali ini menjadi cerminan pendekatan khas Prabowo dalam menyusun kabinetnya. Alih-alih langsung mengumumkan nama-nama secara resmi, ia memilih untuk melakukan dialog intensif dengan setiap calon. Hal ini menunjukkan bahwa Prabowo ingin memastikan bahwa setiap menteri yang dipilih benar-benar memahami tugas dan tanggung jawab yang akan mereka emban, serta mampu bekerja dengan integritas dan profesionalitas.

Di tengah antusiasme publik, sejumlah nama calon menteri lainnya diperkirakan masih akan hadir dalam beberapa hari ke depan. Masih ada ruang spekulasi mengenai siapa yang akan mengisi posisi strategis lainnya, seperti Menteri Pendidikan, Menteri Luar Negeri, dan posisi-posisi vital lainnya. Namun, dari 46 nama yang telah hadir, terlihat jelas arah pemerintahan Prabowo-Gibran: sebuah pemerintahan yang mengedepankan kompetensi, inklusivitas, dan keberlanjutan.

Kehadiran para calon menteri ini merupakan langkah awal dalam menyusun pemerintahan yang diharapkan dapat memenuhi harapan rakyat. Dengan latar belakang yang beragam, pemerintahan ini diharapkan mampu merangkul berbagai aspirasi dan membawa Indonesia ke arah yang lebih maju dan sejahtera. Masyarakat kini menanti bagaimana nama-nama ini akan berperan dalam membawa perubahan signifikan pada lima tahun ke depan.

Berikut daftar nama para calon menteri yang sudah datang:

1. Prasetyo Hadi (politisi Partai Gerindra)

2. Natalius Pigai (aktivis HAM)

3. Widiyanti Putri Wardhana (ketua Yayasan Teladan Utama)

4. Wihaji (politisi Partai Golkar)

5. Yandri Susanto (wakil ketua umum PAN)

6. Fadli Zon (politisi Partai Gerindra)

7. Nusron Wahid (politisi Partai Golkar)

8. Saifullah Yusuf (sekretaris jenderal PBNU)

9. Maruarar Sirait (politisi Partai Gerindra)

10. Teuku Riefky Harsya (sekretaris jenderal Partai Demokrat)

11. Agus Harimurti Yudhoyono (ketua umum Partai Demokrat)

12. Arifatul Choiri Fauzi

13. Yassierli

14. Satrio Sumantri Brodjonegoro

15. Tito Karnavian (menteri dalam negeri)

16. Zulkifli Hasan (ketua umum PAN)

17. Yusril Ihza Mahendra 

18. Muhaimin Iskandar (ketua umum PKB)

19. Agus Andrianto (wakapolri)

20. Abdul Mu'ti (sekretaris umum PP Muhammadiyah)

21. Bahlil Lahadalia (menteri ESDM)

22. Raja Juli Antoni (wakil menteri ATR)

23. Agus Gumiwang Kartasasmita (menteri perindustrian)

24. Pratikno (menteri sekretaris negara)

25. Maman Abdurrahman (politisi Partai Golkar)

26. Ribka Haluk (penjabat gubernur Papua Tengah)

27. Sakti Wahyu Trenggono (menteri kelautan dan perikanan)

28. Yandri Susanto (politisi PAN)

29. Sugiono (politisi Partai Gerindra)

30. Prasetyo Hadi (politisi Partai Gerindra)

31. Dudy Purwagandhi

32. Dodi Hanggodo

33. Budi Santoso (sekjen Kemendag)

34. Rachmat Pambudy

35. Hanif Faisol Nurrofi (dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK)

36. Nasaruddin Umar (imam besar Masjid Istiqlal)

37. Amran Sulaiman (menteri pertanian)

38. Erick Thohir (menteri BUMN)

39. Dito Ariotedjo (menpora)

40. Budi Gunadi Sadikin (menteri kesehatan)

41. Airlangga Hartarto (menko perekonomian)

42. Sri Mulyani Indrawati (menteri keuangan)

43. Veronica Tan

44. Supratman Andi Agtas (menkumham)

45. Donny Ermawan Taufanto 

46. Rosan Roeslani (menteri Investasi/kepala BKPM)

(Mond)

#KabinetPrabowo #Politik #Nasional