Breaking News

Prabowo Tidak Bahas Keberlanjutan IKN di Sidang Kabinet Perdana

Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna perdana dengan para menteri Kabinet Merah Putih di Jakarta, 23 Oktober 2024. (Foto: Muchlis Jr, Biro Pers Sekretariat Presiden)


D'On, Jakarta -
Dalam sidang kabinet perdana Presiden Prabowo Subianto, yang berlangsung pada Rabu (23/10/2024), salah satu isu yang menarik perhatian adalah absennya pembahasan mengenai keberlanjutan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Proyek raksasa yang digagas pada masa pemerintahan sebelumnya ini tampaknya tidak menjadi fokus utama Prabowo dalam pertemuan penting tersebut.

Beberapa menteri yang hadir dalam sidang kabinet mengonfirmasi bahwa agenda rapat lebih difokuskan pada visi umum pemerintahan Merah Putih yang baru. Muhaimin Iskandar, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, menyebut bahwa rapat tersebut merupakan pengenalan visi besar pemerintahan untuk lima tahun mendatang.

"Ini visi yang sangat umum. Presiden lebih banyak menekankan arahan global terkait apa yang harus dicapai kabinet ini," ujar pria yang akrab disapa Cak Imin tersebut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Rachmat Pambudy, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, memberikan konfirmasi serupa. Ia menyatakan bahwa sidang kabinet itu hanya menyentuh isu-isu internal dan masih sangat terbatas. Pembahasan mendetail, termasuk tentang proyek-proyek strategis seperti IKN, kemungkinan akan dilakukan pada kesempatan lain.

"Instruksi Presiden masih bersifat sangat internal. Pembahasan lebih mendalam akan disampaikan di waktu mendatang," jelas Rachmat.

Penekanan pada Efektivitas dan Dampak Nyata

Dalam sesi terbuka, Prabowo menyampaikan pandangannya mengenai arah pemerintahan yang akan dijalankannya selama lima tahun ke depan. Salah satu pesan utama yang diutarakannya adalah agar pemerintahannya tidak terjebak dalam proyek-proyek pembangunan berskala besar tanpa dampak nyata, yang ia sebut sebagai “proyek mercusuar”.

"Pastikan setiap program dan kegiatan yang diusulkan oleh kementerian dan lembaga memiliki dampak signifikan dan dapat terukur. Tidak ada tempat untuk proyek mercusuar dalam pemerintahan ini!" tegas Prabowo.

Kebijakan yang disampaikan Prabowo jelas menekankan pendekatan pragmatis yang berorientasi pada hasil nyata. Dia mendorong agar fokus utama pemerintahan adalah program-program yang bisa memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Salah satu isu yang paling ditekankan adalah soal swasembada pangan. Prabowo melihat bahwa ketahanan pangan adalah prioritas, terutama dalam konteks potensi konflik global yang dapat mengancam stabilitas pasokan pangan.

"Swasembada pangan harus menjadi salah satu prioritas utama kita, mengingat dunia saat ini tengah berada dalam kondisi yang tak menentu. Perang antarnegara bisa pecah kapan saja, dan kita harus siap," lanjut Prabowo dalam pidatonya.

Menghindari Program Seremonial dan Studi Banding

Dalam arahannya, Prabowo juga secara tegas meminta agar menteri-menterinya tidak menghabiskan anggaran untuk program-program seremonial atau yang dinilai tidak relevan, seperti konferensi internasional atau kunjungan ke luar negeri yang hanya bersifat simbolis. Ia menyatakan bahwa fokus harus berada pada pembangunan domestik, terutama pada kesejahteraan masyarakat.

"Saya minta agar program-program yang hanya bersifat seremonial dikurangi, termasuk studi banding ke luar negeri. Itu tidak relevan bagi kita sekarang. Prioritas kita adalah rakyat dan pembangunan dalam negeri," kata Prabowo.

Lebih lanjut, ia juga memberikan peringatan keras kepada para menterinya terkait program pemberian makan bergizi gratis untuk anak-anak dan ibu hamil. Prabowo menegaskan bahwa program ini harus didukung sepenuhnya oleh seluruh kabinet, dan bagi yang tidak mendukung, disarankan untuk meninggalkan jabatannya.

"Saya sangat yakin, ini adalah langkah strategis. Makanan bergizi untuk anak-anak dan ibu hamil adalah hal yang tidak bisa ditawar-tawar. Jika ada yang tidak setuju, silakan keluar dari kabinet ini," ucapnya.

Membangun Tim Solid dengan Semangat Patriotisme

Hasan Nasbi, Kepala Komunikasi Kepresidenan, menambahkan bahwa Prabowo juga menekankan pentingnya solidaritas dan kerja sama antar kementerian dalam kabinet baru ini. Dalam sidang tertutup, Presiden Prabowo membahas filosofi dari nama kabinet "Merah Putih", yang dianggap sebagai simbol patriotisme dan dedikasi untuk bangsa.

"Presiden menginginkan setiap kementerian segera membentuk tim yang kuat, yang dapat bekerja dengan efisien dan harmonis. Beliau meminta agar seluruh menteri membentuk 'super team', tim yang memiliki kesamaan visi dan mampu bekerja dengan semangat totalitas," ungkap Hasan Nasbi.

Dalam pertemuan yang sarat akan arahan strategis ini, Prabowo tampaknya ingin menggarisbawahi bahwa pemerintahan ke depan harus fokus pada kerja nyata, bukan pencitraan. Meskipun keberlanjutan proyek IKN tidak dibahas secara spesifik dalam sidang kabinet pertama ini, arahan umum yang disampaikan Presiden menunjukkan bahwa fokus utamanya akan tetap pada program yang berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat.

(Mond)

#Nasional #IKN #Prabowo #SidangKabinet