Puan Maharani Beri Sinyal: PDIP Mungkin Tetap di Kabinet Prabowo-Gibran?
D'On, Jakarta – Suhu politik semakin memanas jelang pelantikan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakilnya, Gibran Rakabuming Raka, yang dijadwalkan pada 20 Oktober 2024. Dalam persiapan pembentukan kabinet pemerintahan baru ini, publik mulai ramai membahas nama-nama yang mungkin akan mengisi kursi menteri. Di tengah spekulasi tersebut, muncul desas-desus bahwa beberapa kader PDI Perjuangan akan tetap menduduki posisi strategis, meski partai tersebut belum secara resmi menyatakan sikap terkait posisinya di pemerintahan mendatang.
Salah satu nama yang santer disebut-sebut adalah Abdullah Azwar Anas, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB). Azwar Anas diperkirakan akan kembali masuk dalam jajaran kabinet Prabowo-Gibran, mempertahankan perannya dalam birokrasi. Selain Anas, Bendahara Umum PDIP, Olly Dondokambey, juga menjadi nama yang kerap muncul dalam bursa menteri.
Menanggapi pertanyaan wartawan terkait isu ini, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, tidak memberikan jawaban tegas, tetapi pernyataannya memberi sinyal bahwa PDIP mungkin masih memiliki peluang untuk berkontribusi dalam kabinet baru. “Insyaallah, tunggu aja,” ujar Puan usai menghadiri perayaan HUT ke-79 TNI di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Sabtu (5/10). Jawaban yang diplomatis tersebut tampak menambah ketegangan politik di kalangan pengamat, yang masih menantikan kepastian posisi PDIP.
Tak hanya soal pengisian menteri, perhatian juga tertuju pada rencana pertemuan antara Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Menurut Puan, pertemuan antara dua tokoh politik senior ini akan segera dilakukan sebelum pelantikan. “Insyaallah (sebelum 20 Oktober),” ungkap Puan, yang baru saja terpilih sebagai Ketua DPR untuk periode 2024-2029. Pertemuan ini tentunya akan menjadi momen penting yang bisa memberikan arah lebih jelas mengenai hubungan politik antara PDIP dan pemerintahan Prabowo-Gibran.
Hingga saat ini, PDIP belum secara resmi menyatakan apakah akan bergabung dalam pemerintahan atau memilih menjadi oposisi. Namun, beberapa pernyataan dari para petinggi partai, termasuk Puan, mengisyaratkan bahwa kemungkinan untuk bergabung tetap terbuka. “Insyaallah, tidak ada yang tidak mungkin,” kata Puan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, pada Selasa (24/9). Pernyataan ini seolah menegaskan bahwa PDIP, yang selama ini dikenal sebagai partai besar dengan sejarah panjang dalam politik Indonesia, masih mempertimbangkan langkah strategis yang akan diambil.
Spekulasi mengenai komposisi kabinet Prabowo-Gibran semakin berkembang seiring dengan kedekatan beberapa kader PDIP dengan Prabowo, yang kini tampaknya memiliki hubungan politik yang lebih cair dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Hubungan antara Megawati dan Prabowo, yang memiliki sejarah politik panjang dan berliku, menambah bumbu tersendiri dalam dinamika politik saat ini. Bagaimanapun, keputusan akhir mengenai apakah PDIP akan berada di dalam atau di luar pemerintahan akan menjadi salah satu kunci untuk memahami arah politik Indonesia dalam lima tahun ke depan.
Dengan waktu yang semakin mendekati hari pelantikan, publik dan pengamat politik terus menanti kejutan-kejutan yang mungkin muncul. Apakah PDIP akan memilih untuk kembali ke pemerintahan dan memainkan peran penting di kabinet, atau justru menjadi oposisi yang kuat di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran? Hanya waktu yang akan menjawab.
(Mond)
#KabinetPrabowo #PDIP #PuanMaharani