Breaking News

Serangan Teror di Sinak, Papua: SMA N 1 Dibakar Kelompok Bersenjata, Situasi Memanas

Ilustrasi kebakaran 

D'On, Papua -
Ketegangan di wilayah Sinak, Kabupaten Puncak, kembali memuncak setelah serangan teror yang dilakukan oleh kelompok sipil bersenjata, Selasa malam (9/10/2024). Sekitar pukul 19.20 WIT, bangunan SMA Negeri 1 Sinak dilalap api, bersamaan dengan rentetan tembakan yang mengiringi aksi brutal tersebut.

Menurut laporan resmi, aksi pembakaran ini diduga kuat dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Kalenak Murib. Kapolres Puncak, Kompol I Nyoman Punia, menyebutkan bahwa saat insiden terjadi, pihak kepolisian memonitor keberadaan kelompok tersebut di sekitar lokasi.

"Saat api mulai berkobar, tembakan masih terdengar, diduga kuat dilakukan oleh kelompok KKB pimpinan Kalenak Murib CS," ujar Kompol I Nyoman Punia dalam keterangannya pada Kamis (10/10/2024). Pihak kepolisian segera mengambil langkah taktis dengan mengerahkan personel Polsek Sinak untuk melakukan posisi Steling, atau siaga bertahan, guna menjaga keamanan.

Upaya Siaga Personel dan Pemantauan di Lokasi

Meski tembakan akhirnya berhenti dan api mulai mereda, kondisi di lapangan masih sangat tidak stabil. Aparat keamanan tetap bersiaga penuh di posisi masing-masing, mengantisipasi serangan lanjutan atau potensi eskalasi kekerasan. Kapolres Puncak menekankan bahwa situasi di Sinak kini masuk dalam kategori "rawan siaga", mengingat ketegangan yang belum sepenuhnya reda.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady, menjelaskan bahwa insiden ini tidak hanya sebatas serangan teror biasa. Ia mengungkapkan bahwa peristiwa ini memiliki akar dari masalah komunikasi yang terjadi sebelumnya di sebuah acara adat, yakni prosesi bakar batu di Kampung Gigobak.

Latar Belakang Insiden: Kericuhan di Acara Bakar Batu

Acara bakar batu, yang digelar pada pukul 13.45 WIT oleh tim pemenangan salah satu pasangan calon, Elpis Tabuni, semula berjalan dengan lancar. Namun, keributan tak terelakkan setelah terjadinya perselisihan antara panitia acara dan kelompok Kalenak Murib, yang memantau jalannya prosesi tersebut.

Kabid Humas Polda Papua menyatakan bahwa ketegangan meningkat setelah kelompok Kalenak Murib meminta sejumlah uang kepada pihak panitia acara. "Tuntutan mereka tidak dipenuhi, yang memicu konflik dan berujung pada keributan," tutur Kombes Benny. Saling lempar batu terjadi antara kedua belah pihak, yang berakibat pada jatuhnya korban dari kedua kubu.

Dalam situasi tersebut, kelompok bersenjata Kalenak Murib dilaporkan menjadi lebih agresif setelah tuntutannya diabaikan. Meski pihak pelaksana berusaha meredam suasana, namun kekerasan tetap meletus, memperburuk kondisi di lapangan.

Langkah-Langkah Antisipatif Polsek Sinak

Kini, Polsek Sinak telah mengambil berbagai langkah untuk meredakan situasi dan mencegah terjadinya korban lebih lanjut. Personel keamanan disiagakan untuk menjaga keamanan masyarakat dan mengantisipasi aksi susulan dari kelompok bersenjata yang semakin menunjukkan perlawanan.

Meski api telah padam dan situasi mulai mereda, ketegangan di wilayah Sinak belum sepenuhnya selesai. Pihak kepolisian terus melakukan pemantauan ketat, sementara upaya mediasi dan komunikasi intensif dilakukan dengan pihak-pihak terkait untuk mencegah konflik meluas.

Peristiwa ini menambah daftar panjang insiden kekerasan yang melibatkan kelompok sipil bersenjata di Papua. Aksi-aksi teror semacam ini tidak hanya menimbulkan ketakutan di kalangan warga, tetapi juga menghambat stabilitas sosial dan keamanan di wilayah yang tengah berjuang meraih kedamaian.

(Mond)

#Peristiwa #PembakaranSekolah #KKB #Papua #Teror