Tragedi Penembakan Pemilik Kios di Puncak Jaya: Pukulan Bagi Rasa Aman Warga Papua
D'On, Puncak Jaya, Papua – Sebuah tragedi memilukan kembali menyelimuti tanah Papua, tepatnya di Distrik Pagaleme, Kabupaten Puncak Jaya. Seorang pemilik kios yang dikenal akrab oleh masyarakat sekitar, Jamaluddin alias Dg Eppe, tewas dengan tragis di tangan orang tak dikenal (OTK). Kejadian ini terjadi pada malam 21 Oktober 2024, dan menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat di sekitarnya.
Kejadian Penembakan di Malam Sunyi
Malam itu, tak ada yang menduga bahwa suasana tenang di Pagaleme akan dipecahkan oleh bunyi letusan senjata api. Pukul 18.50 WIT, suasana kompleks kios Kuburan 7 tampak lengang. Jamaluddin, sang pemilik kios, tengah menjalani hari seperti biasa, melayani pelanggan, mengatur barang-barang, hingga memeriksa pemasukan kiosnya. Namun, di balik ketenangan itu, bahaya sedang mengintai.
Saksi di lokasi kejadian mengungkapkan bahwa sebelum penembakan terjadi, dua orang tak dikenal terlihat berdiri di depan kios. Gerak-gerik mereka mencurigakan, namun korban tak merasa ada ancaman berarti. Bahkan ketika seorang saksi meminta Jamaluddin untuk segera menutup kios, ia memilih untuk melanjutkan aktivitasnya.
Namun, di tengah rutinitas itulah, tiba-tiba terdengar tiga kali letusan senjata api yang memecah keheningan malam. Letusan itu langsung mengenai Jamaluddin, membuatnya tersungkur di samping kursi dengan darah berceceran di sekelilingnya. Sang istri yang berada di lokasi, panik dan berlari keluar untuk mencari pertolongan, sementara anaknya segera mengirimkan pesan suara ke grup keluarga, mengabarkan peristiwa mengerikan tersebut.
Respon Cepat Keluarga dan Aparat
Beberapa menit setelah kejadian, Muhammad Arief, adik korban, bergegas menuju Polres Puncak Jaya untuk melaporkan insiden itu. Kepanikan segera menyebar, namun pihak berwenang bergerak cepat. Pihak kepolisian langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan olah TKP serta meminta keterangan dari sejumlah saksi. Investigasi awal mengarah pada dugaan bahwa kedua orang yang mencurigakan di depan kios mungkin adalah pelaku penembakan tersebut.
Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara, mengungkapkan bahwa pihaknya belum dapat memastikan motif di balik penembakan ini. Namun, mereka menduga kuat bahwa insiden ini direncanakan dengan matang. "Kami masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap motif serta identitas pelaku," ujar Kuswara.
Keamanan Kota Mulia Tetap Terkendali, Masyarakat Diimbau Tetap Waspada
Setelah penembakan yang menewaskan Jamaluddin, situasi keamanan di Kota Mulia, ibu kota Kabupaten Puncak Jaya, dipastikan tetap terkendali. Polres Puncak Jaya langsung meningkatkan patroli di area-area yang dianggap rawan, guna mengantisipasi insiden serupa. Pihak kepolisian juga meminta masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang berpotensi memperkeruh suasana.
Kapolres Kuswara secara tegas mengimbau kepada warga agar tetap tenang, namun tetap waspada. "Kami meminta masyarakat untuk segera melaporkan apabila melihat aktivitas mencurigakan. Ini penting untuk mencegah adanya kekerasan lebih lanjut yang bisa merugikan warga sipil," ujarnya.
Di balik peristiwa ini, terselip sebuah pesan penting: kebutuhan akan kerja sama erat antara warga dan aparat dalam menjaga keamanan di wilayah yang masih kerap dilanda konflik. Walaupun situasi saat ini aman terkendali, insiden seperti ini meninggalkan luka mendalam, bukan hanya bagi keluarga korban, tetapi juga bagi masyarakat yang mulai merasakan ketidakpastian di lingkungannya.
Peningkatan Patroli dan Antisipasi Keamanan
Sebagai langkah antisipasi jangka panjang, Polres Puncak Jaya berkomitmen untuk meningkatkan patroli keamanan di area strategis serta memperketat pengawasan di wilayah-wilayah yang dianggap rawan. Kejadian ini telah menjadi pengingat akan pentingnya rasa aman yang sering kali terganggu oleh aksi-aksi kriminal tidak bertanggung jawab.
Tragedi yang menimpa Jamaluddin hanyalah satu dari sekian banyak peristiwa kekerasan yang kerap terjadi di Papua. Insiden ini memperlihatkan betapa rapuhnya rasa aman yang seharusnya menjadi hak setiap warga negara. Kini, masyarakat Puncak Jaya menanti dengan harap-harap cemas hasil penyelidikan polisi, sembari berharap bahwa keadilan segera ditegakkan, dan keamanan dapat kembali menyelimuti wilayah mereka.
Mengenang Korban: Seorang Ayah yang Berdedikasi
Bagi keluarga dan kerabat, sosok Jamaluddin bukan sekadar pemilik kios. Ia adalah seorang ayah yang penuh dedikasi dan pekerja keras. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, terutama bagi istri dan anak-anaknya yang kehilangan sosok kepala keluarga yang selalu berjuang demi kehidupan mereka. Kini, keluarga Jamaluddin hanya bisa berharap agar pihak berwenang dapat menangkap pelaku dan memberikan keadilan bagi almarhum.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kewaspadaan dan kepercayaan antar masyarakat serta aparat penegak hukum, demi menjaga ketenangan dan keselamatan di wilayah yang masih menghadapi ancaman keamanan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
(Mond)
#Peristiwa #Penembakan