Ahmad Dofiri Resmi Dilantik Menjadi Wakapolri, Gantikan Agus Andrianto yang Ditunjuk Sebagai Menteri Imipas
D'On, Jakarta - Dalam perombakan penting di jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia, Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komjen Pol Ahmad Dofiri, resmi ditunjuk sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri). Dofiri menggantikan Komjen Agus Andrianto yang kini dipercaya oleh Presiden untuk menjabat sebagai Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas). Keputusan ini tertuang dalam surat telegram bernomor ST/2517/XI/KEP./2024 yang dikeluarkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Selasa, 12 November 2024.
Profil Ahmad Dofiri: Sosok Peraih Adhi Makayasa yang Teruji
Ahmad Dofiri bukanlah nama baru dalam struktur kepemimpinan Polri. Sebagai lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1989 dan peraih Adhi Makayasa, Dofiri telah menempuh perjalanan karier yang panjang dan penuh prestasi. Dengan pengalaman lebih dari tiga dekade, ia dikenal sebagai perwira yang berintegritas dan memiliki rekam jejak yang bersih dalam berbagai tugas strategis.
Dofiri memulai kariernya dari tingkat bawah hingga menduduki berbagai posisi penting, termasuk Kapolda Banten dan Kapolda Jawa Barat. Kiprahnya di wilayah hukum Jawa Barat diakui banyak pihak karena berhasil menurunkan angka kriminalitas dan meningkatkan keamanan masyarakat. Selain itu, sebagai Irwasum, ia bertanggung jawab melakukan pengawasan internal di tubuh Polri, memastikan pelaksanaan tugas-tugas kepolisian berjalan sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku.
Alasan Pengangkatan Dofiri sebagai Wakapolri
Proses pemilihan Wakapolri yang baru tidak dilakukan secara terburu-buru. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya menekankan bahwa pemilihan calon wakapolri merupakan keputusan penting yang memerlukan pertimbangan matang. Kursi wakapolri sempat kosong setelah Komjen Agus Andrianto diberi tugas baru sebagai Menteri Imipas, sebuah kementerian yang baru dibentuk oleh Presiden untuk menangani isu-isu kompleks terkait imigrasi dan pemasyarakatan.
Kadiv Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho, menjelaskan bahwa Kapolri melakukan evaluasi menyeluruh terhadap rekam jejak sejumlah kandidat. "Proses sedang berjalan, Bapak Kapolri juga sedang melihat rekam jejak dari masing-masing pejabat," ujar Sandi pada 30 Oktober 2024. Menurutnya, Kapolri telah mengantongi beberapa nama perwira tinggi berbintang tiga yang dipertimbangkan untuk mengisi posisi strategis tersebut.
Dari sekian banyak kandidat potensial, Ahmad Dofiri dipilih karena dianggap sebagai perwira yang memiliki kompetensi dan kapabilitas untuk mengemban tugas sebagai Wakapolri. "Yang terpilih tentunya adalah pati terbaik Polri, dan dalam hal ini Bapak Ahmad Dofiri memenuhi kriteria tersebut," tambah Sandi.
Tantangan Baru Menanti: Peran Vital Wakapolri di Tahun Politik
Pengangkatan Ahmad Dofiri sebagai Wakapolri datang di saat yang krusial, mengingat Indonesia tengah memasuki tahun politik yang penuh dinamika menjelang Pemilu 2024. Sebagai Wakapolri, Dofiri memiliki tugas penting untuk menjaga stabilitas keamanan nasional, terutama dalam menghadapi potensi kerawanan sosial yang dapat muncul menjelang dan saat pelaksanaan pemilu.
Selain itu, sebagai pendamping Kapolri, Dofiri diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pelaksanaan reformasi internal Polri yang bertujuan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas lembaga. Di tengah tuntutan masyarakat terhadap penegakan hukum yang adil dan tegas, peran Wakapolri menjadi sangat strategis dalam memastikan implementasi kebijakan dan pengawasan yang efektif.
Respon Beragam di Internal dan Eksternal Polri
Kabar penunjukan Ahmad Dofiri sebagai Wakapolri mendapatkan sambutan beragam, baik dari internal kepolisian maupun dari pengamat politik dan keamanan. Banyak yang menilai penunjukan ini sebagai langkah tepat mengingat rekam jejak Dofiri yang kuat dan pengalaman luasnya di berbagai posisi penting. Pengamat kepolisian, Bambang Widodo, menyebutkan bahwa penunjukan Dofiri mencerminkan keinginan Kapolri untuk mempertahankan stabilitas dan profesionalisme di tubuh Polri.
"Pemilihan Dofiri adalah sinyal kuat bahwa Kapolri ingin menjaga kesinambungan program-program penting, terutama menjelang pemilu yang membutuhkan pendekatan keamanan yang terukur dan tidak represif," ujar Bambang.
Sementara itu, di internal Polri, para perwira dan anggota menyambut baik keputusan ini. Mereka melihat Ahmad Dofiri sebagai sosok pemimpin yang tegas namun bersahabat. Salah satu pejabat Polri yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa kepemimpinan Dofiri diharapkan dapat membawa suasana kerja yang lebih kondusif dan kolaboratif di lingkungan kepolisian.
Langkah Selanjutnya: Arah Baru Polri di Tangan Ahmad Dofiri
Dengan resmi dilantiknya Ahmad Dofiri sebagai Wakapolri, langkah selanjutnya yang ditunggu-tunggu adalah arah kebijakan yang akan diambil bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Fokus utama diperkirakan akan diarahkan pada penguatan sistem pengawasan internal, peningkatan profesionalisme anggota, serta peningkatan pelayanan publik yang lebih transparan dan responsif.
Di sisi lain, pergantian ini juga menunjukkan dinamika baru di tubuh Polri, yang terus beradaptasi dengan kebutuhan zaman dan tantangan yang semakin kompleks. Dengan sosok berpengalaman seperti Ahmad Dofiri di posisi Wakapolri, publik memiliki harapan besar bahwa Polri dapat terus berbenah dan semakin dekat dengan masyarakat dalam menjalankan tugasnya sebagai penjaga keamanan dan ketertiban.
(Mond)
#Polri #Nasional