Bentrok Dua Ormas di Pekanbaru Berujung Rusuh: Puluhan Kendaraan Hancur, Polisi Lakukan Penyelidikan Mendalam
Tangkapan layar video bentrok 2 ormas di Kota Pekanbaru, Riau. Foto: Dok. Istimewa
D'On, Pekanbaru, Riau - Kota Pekanbaru kembali diguncang insiden bentrokan antar organisasi masyarakat (ormas) yang terjadi pada Senin, 18 November. Insiden tersebut pecah di dua lokasi strategis di kawasan Jalan Tuanku Tambusai, Kecamatan Bukit Raya: sebuah tempat cuci mobil (Car Wash) dan Gelanggang Permainan (Gelper) King Zone. Akibat bentrokan tersebut, setidaknya 20 sepeda motor dan 3 mobil mengalami kerusakan parah, ditambah kerusakan sejumlah alat permainan di pusat hiburan King Zone.
Kronologi Kejadian
Peristiwa ini diawali dengan kesalahpahaman antara dua kelompok ormas yang belum disebutkan namanya. Mulanya, situasi di sekitar Jalan Tuanku Tambusai tampak normal, dengan aktivitas warga yang ramai berkunjung ke berbagai tempat usaha, termasuk pusat permainan dan area cuci mobil. Namun, suasana mendadak berubah menjadi mencekam ketika dua kelompok massa saling terlibat adu mulut yang berujung pada aksi kekerasan fisik.
Menurut saksi mata di lokasi, ketegangan antara kedua ormas meningkat dengan cepat. Dari adu mulut dan dorong-dorongan, situasi semakin tak terkendali hingga berubah menjadi keributan besar. Massa yang terlibat tampak menggunakan berbagai benda sebagai alat pemukul, mulai dari tongkat kayu, besi, hingga batu. Teriakan dan suara kaca pecah terdengar di sepanjang jalan, memicu kepanikan warga sekitar yang langsung berlarian menjauh dari pusat bentrokan.
"Awalnya hanya cekcok kecil, tapi tiba-tiba berubah menjadi keributan besar. Mereka mulai melempari motor dan merusak mobil yang terparkir. Suasananya sangat kacau," ujar seorang pedagang kaki lima yang berada di dekat lokasi kejadian.
Dampak Kerusakan
Bentrok yang berlangsung sekitar satu jam ini mengakibatkan kerusakan yang signifikan. Dari pantauan di lapangan, setidaknya 20 sepeda motor tampak terguling dengan kondisi yang memprihatinkan. Beberapa di antaranya terlihat rusak parah dengan kaca spion dan lampu yang pecah. Tidak hanya kendaraan roda dua, tiga unit mobil yang terparkir di area tersebut juga tak luput dari amukan massa. Beberapa mobil mengalami pecah kaca dan penyok di bagian bodi, diduga akibat dihantam benda keras.
Selain itu, fasilitas di dalam Gelper King Zone juga menjadi sasaran amuk massa. Beberapa mesin permainan dilaporkan rusak berat. Layar monitor retak dan berbagai alat permainan terlihat rusak, membuat suasana di dalam gedung menjadi berantakan. Menurut pengelola, kerugian materi akibat kerusakan alat-alat permainan bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Tindakan Kepolisian
Menyikapi insiden yang mengganggu ketertiban umum ini, Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Jeki Rahmat Mustika, langsung turun tangan dengan mengerahkan personel kepolisian untuk mengendalikan situasi. Ia menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan pendalaman terkait penyebab utama bentrokan dan memastikan proses hukum akan berjalan untuk memberikan efek jera kepada pelaku.
"Jadi ini memang ada kesalahpahaman antara dua ormas yang akhirnya berujung pada kekerasan. Kami sedang melakukan penyelidikan lebih dalam dan akan menegakkan hukum sesuai prosedur," ujar Kombes Jeki dalam keterangan persnya.
Tidak hanya berkoordinasi dengan jajaran Polresta Pekanbaru, pihaknya juga telah meminta dukungan dari Polda Riau dan pasukan Brimob untuk memastikan situasi benar-benar terkendali. Langkah ini dilakukan guna mencegah potensi bentrokan susulan yang bisa terjadi mengingat kedua ormas memiliki massa yang cukup besar dan fanatik.
Penyelidikan Berlanjut, Empat Orang Diamankan
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra, mengonfirmasi bahwa pihak kepolisian telah mengamankan empat orang yang diduga terlibat dalam bentrokan ini. Keempat orang tersebut saat ini tengah diperiksa intensif oleh tim penyidik. Namun, hingga saat ini, identitas maupun afiliasi mereka dengan salah satu ormas yang terlibat belum bisa dipastikan.
"Ada empat orang yang kita amankan. Saat ini mereka sedang dalam proses pemeriksaan untuk mengetahui lebih jelas keterlibatan dan asal ormas mana mereka berasal," jelas Kompol Bery.
Selain itu, kepolisian juga akan menggali informasi dari berbagai pihak untuk memperjelas kronologi serta motif di balik bentrokan ini. Dugaan adanya konflik terkait kepentingan bisnis lokal, seperti pengelolaan tempat parkir atau jasa keamanan di area tersebut, tengah menjadi salah satu fokus penyelidikan.
Imbauan Kepada Masyarakat
Kapolresta Pekanbaru juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan insiden ini. Ia meminta semua pihak untuk mempercayakan proses hukum kepada aparat kepolisian dan tidak melakukan aksi balasan yang dapat memperkeruh suasana.
"Kami mengimbau seluruh pihak yang terkait maupun masyarakat umum untuk tidak terpancing provokasi. Biarkan proses hukum berjalan dan serahkan sepenuhnya kepada kami," tuturnya.
Langkah Keamanan dan Pencegahan
Untuk mencegah terulangnya insiden serupa, aparat kepolisian berencana meningkatkan patroli di kawasan yang dianggap rawan bentrok antar ormas. Selain itu, dialog antar organisasi masyarakat akan diintensifkan untuk mencari solusi bersama yang dapat menekan potensi konflik di masa depan.
Dengan adanya langkah-langkah preventif ini, diharapkan ketenangan dan keamanan di Kota Pekanbaru dapat segera dipulihkan. Sementara itu, masyarakat berharap agar kejadian serupa tidak terulang, mengingat dampak kerugian materi dan psikologis yang cukup besar bagi para korban dan warga sekitar.
Hingga saat ini, penyelidikan terus berlanjut, dan publik menantikan hasil dari tindakan hukum yang diambil aparat kepolisian sebagai langkah tegas dalam menjaga ketertiban dan keamanan di Kota Pekanbaru.
(Mond)
#Bentrok #Peristiwa #Pekanbaru