Breaking News

Evakuasi 12 Wanita di Rumah Kosong Surabaya: Janji Palsu dan Penyelamatan Dramatis

Pembebasan 12 wanita muda yang disekap di Sememi, Surabaya. Foto: Diskominfon Surabaya

D'On, Surabaya -
Pada Jumat, 15 November, suasana tegang menyelimuti sebuah rumah kosong di Jalan Sememi Jaya 1, Kecamatan Benowo, Surabaya. Tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP Kecamatan Benowo, Polsek Benowo, dan Koramil Benowo bergerak cepat setelah menerima laporan dari seorang wanita yang merasa tidak nyaman di tempat tersebut. Laporan itu diterima Command Center (CC) 112 Surabaya pada pukul 09.48 WIB, mengungkap situasi yang mencurigakan dan memerlukan tindakan segera.

Laporan Awal: Janji Manis yang Berubah Mimpi Buruk

Camat Benowo, Denny Christupel Tupamahu, menyampaikan bahwa laporan pertama datang dari seorang wanita yang merasa hak-haknya dibatasi. Dalam laporannya, wanita itu mengungkapkan bahwa ia dijanjikan pekerjaan sebagai pemandu lagu di sebuah rumah musik. Namun, kenyataannya berbanding terbalik. Bukan mendapatkan pekerjaan, ia justru ditempatkan di rumah kosong dengan aktivitas yang sangat dibatasi.

"Laporannya mengindikasikan adanya penipuan. Wanita tersebut awalnya dijanjikan pekerjaan yang layak, tetapi pada kenyataannya ia hanya disuruh tinggal di rumah kosong tanpa ada kejelasan pekerjaan," ujar Denny, Sabtu (16/11).

Aksi Penyelamatan: Pencarian yang Tidak Mudah

Setelah menerima laporan, tim gabungan segera menuju lokasi yang disebutkan, yaitu Wisma Atlantic Center. Namun, sesampainya di sana, pelapor tidak ditemukan. Ini menimbulkan tanda tanya besar di kalangan petugas. Apakah ini hanya laporan palsu atau ada sesuatu yang lebih mencurigakan?

Denny memutuskan untuk berkoordinasi kembali dengan CC112. Melalui komunikasi intensif, terungkap bahwa pelapor mungkin berada di lokasi yang berbeda di sekitaran Wisma Atlantic Center. Wanita itu tampak bingung dengan posisi tepatnya, sehingga tim harus mencari dengan hati-hati berdasarkan petunjuk yang diberikan melalui telepon.

"Saat komunikasi dengan pelapor, ia sempat kebingungan dengan lokasinya. Kami harus melakukan koordinasi secara mendetail agar bisa menemukan titik yang tepat," jelas Denny.

Dengan panduan suara telepon, pencarian pun berlanjut. Denny mengambil inisiatif mengetuk salah satu pintu rumah yang dicurigai, menggunakan korek api sebagai sinyal isyarat. Setelah beberapa kali mengetuk, pelapor yang berada di dalam memastikan bahwa ia mendengar suara ketukan itu. Hal ini menjadi titik balik bagi tim penyelamat untuk memastikan bahwa mereka berada di lokasi yang benar.

Menguak Fakta Mengejutkan: 12 Wanita dalam Satu Rumah

Setelah memastikan keberadaan pelapor, tim gabungan mengikuti prosedur standar kepolisian. Pintu rumah akhirnya didorong, dan tim masuk ke dalam. Di balik pintu rumah kosong itu, mereka menemukan 12 wanita yang tinggal di 12 kamar terpisah. Semua wanita tersebut tampak bingung dan tidak mengetahui apa yang sedang terjadi di luar.

"Kami menemukan pelapor di antara wanita-wanita lainnya. Ia meminta agar identitasnya dirahasiakan dan tidak diketahui bahwa dialah yang melapor. Kami pun mengumpulkan semua wanita yang ada di rumah itu untuk dimintai keterangan dan memeriksa identitas mereka," ungkap Denny.

Tim gabungan dengan sigap memisahkan tiga wanita untuk dibawa ke Polsek Benowo guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Sementara sembilan wanita lainnya dibawa ke Kantor Satpol PP Kota Surabaya untuk didata dan dimintai keterangan lebih mendalam.

Dugaan Praktik Eksploitasi dan Penyelidikan Lanjutan

Hasil pendataan awal menunjukkan bahwa 12 wanita tersebut bukan warga asli Surabaya. Mayoritas dari mereka berasal dari luar kota dan berusia di atas 30 tahun. Kondisi mereka saat ditemukan cukup mengkhawatirkan, dan mereka terlihat tertekan. Hingga kini, aktivitas apa yang sebenarnya terjadi di rumah kosong itu masih menjadi tanda tanya besar.

"Terkait aktivitas yang mereka lakukan di rumah itu, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Namun, berdasarkan keterangan awal dari pelapor, mereka dijanjikan bekerja sebagai pemandu lagu, tetapi kenyataannya berbeda. Mereka hanya disuruh tinggal di situ tanpa ada kejelasan aktivitas atau pekerjaan yang dijanjikan," terang Denny.

Camat Benowo juga menyampaikan bahwa kasus ini masih dalam tahap investigasi untuk mengungkap dugaan adanya praktik penipuan atau bahkan eksploitasi terhadap para wanita tersebut. Dalam proses pemeriksaan, salah satu pengelola rumah juga turut diamankan untuk dimintai keterangan terkait alasan mengapa rumah tersebut dijadikan tempat tinggal bagi para wanita yang direkrut dengan iming-iming pekerjaan.

Keterlibatan Aparat dan Pentingnya Kesigapan Laporan Masyarakat

Evakuasi ini menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam melaporkan kejadian yang mencurigakan melalui layanan seperti CC112. Kesigapan aparat gabungan dalam menindaklanjuti laporan menunjukkan adanya komitmen serius dari pemerintah setempat untuk mengatasi potensi kasus-kasus eksploitasi yang sering kali terjadi di bawah radar.

"Ini adalah bukti bahwa laporan dari warga sangat penting. Tanpa adanya laporan dari pelapor, mungkin kita tidak akan mengetahui keberadaan mereka di rumah kosong itu," kata Denny.

Pihak kepolisian dan Satpol PP kini bekerja sama untuk mendalami kasus ini lebih lanjut, termasuk mengumpulkan bukti-bukti dan mendengarkan keterangan para korban. Harapannya, kasus ini dapat menjadi pelajaran penting dan mencegah terjadinya eksploitasi serupa di masa mendatang.

Sebuah Awal Penyelidikan Mendalam

Kasus ini masih menyisakan banyak pertanyaan. Apakah para wanita tersebut korban penipuan jaringan perekrutan kerja ilegal? Atau ada motif lain yang belum terungkap? Yang jelas, evakuasi ini menjadi awal dari penyelidikan mendalam oleh pihak berwenang. Dengan kerja sama yang kuat antara masyarakat dan aparat, diharapkan kasus ini dapat terpecahkan, dan para korban bisa mendapatkan keadilan serta kepastian hukum yang layak.

Kejadian ini mengingatkan kita semua untuk waspada terhadap segala bentuk penawaran pekerjaan yang tampak mencurigakan dan untuk selalu melaporkan hal-hal yang tidak biasa kepada pihak berwenang. Di balik setiap laporan kecil, mungkin tersembunyi kisah besar yang perlu segera diungkap demi keselamatan banyak orang.

(Nunuk)

#Peristiwa #Penyekapan