Breaking News

Kebakaran Hebat Hanguskan Pabrik Minyak di Bekasi, 9 Karyawan Tewas Mengenaskan

Foto udara saat kebakaran melanda pabrik PT Jati Perkasa Nusantara di Jalan Pondok Ungu, Medan Satria, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (1/11/2024). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO

D'On, Bekasi -
Tragedi memilukan melanda pabrik minyak dan pakan ternak di kawasan Medan Satria, Kota Bekasi, Jumat pagi (1/11), saat pabrik PT. Primus Sanus Cooking Oil Industrial (Prescolin) dilalap api hebat. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 05.30 WIB ini menyebabkan sembilan pekerja tewas mengenaskan. Dari gedung yang penuh dengan kobaran api, asap hitam tebal tampak membumbung tinggi, menjadi saksi bisu insiden mengerikan yang membuat warga sekitar terkejut dan panik.

Suranto, Komandan Kompi A Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bekasi, mengonfirmasi bahwa informasi kebakaran diterima petugas sekitar pukul 05.30. Dengan cepat, tim damkar dikerahkan ke lokasi kejadian. "Saat kami datang, api sudah membakar area produksi, menyebar dengan sangat cepat," ujar Suranto. Video yang beredar di media sosial menunjukkan skala kebakaran yang cukup besar, menambah kengerian warga yang menyaksikan dari jauh.

Tragedi Karyawan Pekerja Shift Malam

Sembilan pekerja yang menjadi korban jiwa dalam insiden ini tengah bertugas di shift malam. Para karyawan PT Jati Perkasa Nusantara, perusahaan pengelola pabrik tersebut, ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Kepala Seksi Operasi Penyelamatan Disdamkarmat Kota Bekasi, Heri Kurnianto, menyebutkan bahwa kondisi jasad korban sulit diidentifikasi.

"Kami menemukan serpihan tulang dan tengkorak dari korban, sebagian besar tubuh mereka sudah hangus terbakar," ujar Heri dengan nada pilu. "Beberapa bagian tubuh korban seperti tulang pinggul dan rusuk yang ditemukan dalam keadaan hancur hanya tersisa kerangka."

Proses evakuasi korban berjalan penuh tantangan. Petugas pemadam kebakaran dan penyelamat berjuang di tengah asap tebal dan panas yang menyengat. Dalam kondisi yang sulit itu, mereka berhasil mengumpulkan 10 kantong berisi sisa-sisa tubuh korban. Kantong-kantong jenazah itu kemudian dikirim ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk proses identifikasi lebih lanjut.

RS Polri Bentuk Tim DVI untuk Identifikasi

RS Polri Kramat Jati menerima 12 kantong jenazah yang terdiri dari potongan tubuh korban kebakaran. Tim Disaster Victim Identification (DVI) langsung dibentuk untuk menangani identifikasi jenazah. Proses ini melibatkan ahli forensik, DNA, odontologi forensik, dan psikologi untuk membantu memastikan identitas setiap korban.

Kepala RS Polri, Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono, menjelaskan bahwa tim DVI bekerja keras dalam mengidentifikasi setiap potongan tubuh yang dikirimkan. "Kami berusaha sebaik mungkin untuk mengidentifikasi korban agar pihak keluarga dapat segera mendapatkan kepastian," katanya.

Tangis Pecah di RS Polri: Keluarga Berharap Kepastian Nasib Orang Tercinta

Di pos antemortem RS Polri, suasana penuh kesedihan dan duka yang mendalam. Anggota keluarga yang menunggu informasi tentang nasib orang-orang tercinta tidak mampu menahan air mata ketika menerima kabar pilu ini. Tangisan terdengar saat para keluarga satu per satu keluar dari pos antemortem dengan wajah murung dan mata sembab.

Beberapa perwakilan perusahaan tampak hadir di rumah sakit untuk mendampingi keluarga korban. Mereka terlihat menenangkan pihak keluarga yang berada dalam keadaan syok dan kesedihan mendalam. Setelah mendampingi keluarga sebentar, mereka meninggalkan area rumah sakit bersama dalam sebuah mobil.

Nurul Huda, salah seorang sahabat korban yang ikut hadir di RS Polri, mengungkapkan kesedihannya sembari berharap kejelasan kondisi sahabatnya, Sumaryono. "Saya kenal baik dengan Sumaryono. Dia itu orangnya ulet, tidak kenal lelah bekerja," kenangnya dengan suara parau. "Saya masih berharap, semoga ada kabar baik."

Tragedi yang Menyisakan Pertanyaan

Musibah kebakaran ini menjadi perhatian publik dan menimbulkan banyak pertanyaan. Apa yang menyebabkan api dapat membesar begitu cepat? Apakah protokol keamanan di area produksi sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan? Pertanyaan-pertanyaan ini bergema, mencari jawaban di balik peristiwa yang menelan sembilan jiwa tersebut.

Pihak berwenang di Bekasi masih terus menyelidiki penyebab kebakaran di pabrik tersebut. Di tengah kepedihan keluarga korban, masyarakat menanti adanya langkah dan tindakan untuk memastikan insiden serupa tidak terulang kembali.

(Mond)

#Peristiwa #Kebakaran