Breaking News

Kejagung Bantah Keras Penggeledahan Kantor Stafsus Eks Menkominfo Budi Arie, Video Viral Sahroni Dipertanyakan

Direktur Penyidikan Jampidsus Abdul Qohar dan Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar memberikan keterangan terkait penangkapan mantan pejabat MA Zarof Ricar di Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (25/10/2024).


D'On, Jakarta –
Media sosial kembali dihebohkan oleh unggahan video yang menunjukkan proses penggeledahan sebuah ruangan dengan tumpukan uang dalam jumlah besar di dalamnya. Video tersebut dibagikan oleh Bendahara Umum Partai Nasdem, Ahmad Sahroni, melalui akun Instagram pribadinya, @ahmadsahroni88, dan langsung menjadi viral. Dalam unggahannya, Sahroni menyatakan bahwa penggeledahan tersebut terjadi di ruang staf khusus mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie, yang disebut sebagai "pelindung judi online".

Kejagung Membantah Keterlibatan

Namun, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung), Harli Siregar, segera merespons video yang beredar tersebut. Harli dengan tegas membantah bahwa penggeledahan itu dilakukan oleh pihaknya di kantor staf khusus eks Menkominfo Budi Arie. Ia menegaskan bahwa video yang diunggah oleh Ahmad Sahroni berasal dari kejadian di lokasi lain dan terkait dengan kasus yang berbeda.

“Kami tidak melakukan penggeledahan di tempat itu," ujar Harli kepada media, Senin (11/11/2024). "Kalau melihat video tersebut, sepertinya itu kegiatan penyidik di tempat lain dan dalam kasus lain yang sudah dirilis sebelumnya. Jadi, saya pastikan bahwa itu bukan penggeledahan di ruang staf khusus Budi Arie," tambahnya.

Pernyataan Harli ini seolah menjadi bantahan tegas atas narasi yang dibangun dalam unggahan Ahmad Sahroni. Kejaksaan Agung sendiri, menurut Harli, tidak memiliki rencana untuk melakukan penggeledahan di ruang staf khusus eks Menkominfo dalam waktu dekat ini.

Viral dan Spekulasi di Media Sosial

Unggahan video oleh Ahmad Sahroni ini memicu kontroversi dan spekulasi di kalangan netizen. Dalam video berdurasi 27 detik tersebut, terlihat beberapa petugas mengenakan pakaian berwarna merah dengan tulisan "Pidsus" (Pidana Khusus) dari Kejaksaan Agung. Beberapa anggota TNI juga tampak terlibat dalam proses penggeledahan ini.

Para petugas terlihat membuka laci-laci di ruangan tersebut dan menemukan tumpukan uang pecahan Rp100 ribu yang disimpan rapi di dalam filling cabinet. Jumlah uang yang ditemukan tampak begitu besar hingga memenuhi beberapa laci, menimbulkan berbagai asumsi mengenai dugaan praktik korupsi atau tindak pidana lainnya yang terkait dengan uang tersebut.

Sahroni menambahkan keterangan dalam unggahannya: "Ruangan staf khusus Budi Arie (Menkominfo) pelindung judi online digerebek polisi, telah ditemukan tumpukan uang yang jumlahnya sangat fantastis." Dalam kolom komentar, Sahroni bahkan mengajukan pertanyaan terbuka kepada para pengikutnya: "Serius berita ini benar gak si?"

Respon Publik dan Dugaan Misinformasi

Tidak butuh waktu lama, video yang diunggah pada Minggu (10/11/2024) tersebut langsung menjadi viral di berbagai platform media sosial. Hingga saat ini, video tersebut telah ditonton sebanyak 1,3 juta kali, mendapat lebih dari 7.300 komentar, dan dibagikan lebih dari 14 ribu kali. Beragam reaksi muncul, mulai dari kecaman terhadap dugaan keterlibatan pejabat tinggi dalam kasus korupsi, hingga kritik terhadap Ahmad Sahroni terkait potensi penyebaran informasi yang belum terverifikasi.

Beberapa pengguna media sosial mengungkapkan kekhawatiran bahwa video tersebut bisa menjadi bagian dari kampanye disinformasi atau hoaks yang dimaksudkan untuk menjatuhkan nama baik tokoh tertentu. Sejumlah netizen meminta agar pihak berwenang segera mengklarifikasi fakta yang sebenarnya terkait video tersebut.

“Kalau memang benar ini terjadi di kantor staf khusus Menkominfo, Kejagung perlu segera memberikan klarifikasi resmi,” tulis salah satu pengguna Twitter. “Kalau tidak, ini bisa jadi masalah besar karena menciptakan spekulasi di masyarakat,” tambahnya.

Kejaksaan Agung Dianggap Perlu Transparansi

Meski telah dibantah oleh pihak Kejaksaan Agung, desakan publik agar ada penjelasan lebih rinci tetap muncul. Pengamat hukum dan aktivis antikorupsi menyarankan agar pihak berwenang tidak hanya sekadar membantah, tetapi juga membuka informasi terkait kegiatan penyelidikan yang terjadi dalam video tersebut.

“Klarifikasi dari pihak Kejagung harus dilakukan dengan lebih transparan. Jika memang video tersebut tidak ada kaitannya dengan Budi Arie atau staf khususnya, maka perlu dijelaskan secara jelas lokasi dan konteks penggeledahan yang sebenarnya. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan publik,” ungkap salah satu pengamat hukum dari Indonesia Corruption Watch (ICW).

Mengapa Video Ini Bisa Memicu Polemik?

Kasus video penggeledahan ini memunculkan banyak spekulasi, salah satunya karena sensitivitas isu yang melibatkan dugaan pelindungan praktik judi online oleh pejabat tinggi negara. Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah memang gencar menindak praktik judi online yang marak di masyarakat, namun keterkaitan dugaan pejabat tinggi dengan kasus tersebut menambah dimensi yang lebih serius pada pemberitaan ini.

Selain itu, unggahan dari figur publik seperti Ahmad Sahroni yang merupakan politisi dengan posisi strategis di Partai Nasdem, membuat informasi tersebut menjadi lebih diperhatikan publik. Sebagai seorang anggota DPR, pernyataannya kerap dianggap memiliki bobot tersendiri dan berpotensi mempengaruhi opini publik secara luas.

Apakah Ada Tindak Lanjut?

Sejauh ini, pihak Kejaksaan Agung belum memberikan informasi lebih lanjut mengenai tindak lanjut atas unggahan video tersebut. Belum ada keterangan resmi mengenai apakah akan dilakukan investigasi terkait potensi penyebaran informasi palsu atau apakah Sahroni akan dimintai klarifikasi mengenai asal muasal video yang ia unggah.

Kejaksaan Agung hanya memastikan bahwa video tersebut bukan bagian dari operasi yang dilakukan di ruang staf khusus eks Menkominfo Budi Arie. Meski demikian, publik masih menanti penjelasan lebih lanjut terkait kebenaran video tersebut agar spekulasi yang beredar bisa segera terhenti dan kasus ini dapat disikapi dengan data yang akurat serta objektif.

Dengan semakin panasnya situasi, tampaknya ini akan menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat dan dunia politik Indonesia dalam beberapa hari mendatang.

(Mond)

#Kejagung #Hukum #JudiOnline #BudiArie