Lansia di Padang Dilaporkan Hilang, Diduga Hanyut di Aliran Sungai Saat Pulang dari Sawah
Tim SAR BPBD Padang Lakukan Pencarian Darwis Diduga Korban Hanyut di Sungai Banda Luruih Kuranji
D'On, Padang – Warga Parak Rumbio, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, digemparkan dengan berita hilangnya seorang lansia bernama Darwis (75) yang diduga hanyut terbawa arus deras aliran sungai Banda Luruih Kurao, Selasa (19/11) malam. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai petani ini dilaporkan tidak kembali ke rumah usai pergi ke sawah, memicu kepanikan keluarga dan warga setempat.
Hilangnya Darwis pertama kali diketahui saat keluarganya menyadari ia belum pulang hingga waktu Magrib, waktu yang tidak biasa bagi korban. Kecurigaan semakin menguat setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut pada sore hari, menyebabkan debit air sungai meningkat drastis. Biasanya, Darwis melewati aliran sungai kecil setinggi betis untuk kembali ke rumah, namun pada malam itu, ketinggian air dilaporkan mencapai lebih dari satu meter.
Laporan resmi diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang pada Selasa malam. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Padang, Al Banna, mengonfirmasi bahwa pencarian segera dilakukan, meski hingga Rabu pagi (20/11), keberadaan Darwis belum ditemukan.
“Korban diduga kuat hanyut terbawa arus sungai ketika pulang dari sawah. Debit air yang biasanya rendah berubah drastis akibat hujan, sehingga kemungkinan besar ia terpeleset atau tidak dapat menahan derasnya arus,” ujar Al Banna dalam keterangannya kepada media, Rabu pagi.
Pencarian Intensif Melibatkan Warga dan Tim SAR
Usaha pencarian dimulai sejak laporan diterima. Warga setempat bersama tim BPBD dikerahkan untuk menyisir aliran sungai hingga larut malam, namun hasilnya nihil. Pencarian kemudian dilanjutkan pada Rabu pagi, dengan fokus utama di sekitar aliran Banda Luruih Kurao, tepatnya di belakang Kampus Bung Hatta.
Dalam upaya penyisiran pagi itu, tim menemukan sebuah petunjuk penting. Topi milik Darwis yang biasa ia kenakan saat ke sawah ditemukan tergeletak di tepi sungai. Temuan ini memperkuat dugaan bahwa korban memang terpeleset dan hanyut saat melintasi aliran tersebut.
“Hari ini pencarian akan dilanjutkan dengan lebih intensif. Kami menggunakan metode penyisiran darat di sepanjang aliran sungai, dibantu oleh warga dan peralatan sederhana,” jelas Al Banna.
Kondisi Alam Jadi Tantangan
Upaya pencarian tidak berjalan mudah. Derasnya aliran sungai, ditambah dengan kondisi medan yang licin dan curam, menjadi tantangan utama bagi tim di lapangan. Selain itu, cuaca yang tidak menentu juga dikhawatirkan akan memperburuk situasi.
Keluarga korban tak mampu menyembunyikan kekhawatiran mereka. Menurut salah satu anggota keluarga, Darwis dikenal sebagai sosok yang tangguh meski sudah berusia lanjut. “Biasanya beliau sangat berhati-hati ketika pulang dari sawah, meskipun harus melewati sungai. Kami tidak menyangka kejadian seperti ini bisa terjadi,” ujar salah seorang kerabat sambil menahan haru.
Harapan dan Dukungan Warga
Kehilangan ini menjadi perhatian besar warga Parak Rumbio. Dukungan dan simpati mengalir deras kepada keluarga Darwis. Banyak warga yang turut membantu pencarian, bahkan rela mengorbankan waktu dan tenaga demi menemukan lansia yang dikenal ramah dan rajin ini.
“Kami berharap korban segera ditemukan, apapun kondisinya. Ini pelajaran bagi kita semua untuk lebih waspada terhadap bahaya alam, terutama saat hujan deras,” ucap salah seorang warga yang ikut menyisir sungai.
Hingga berita ini diturunkan, tim BPBD dan warga terus berusaha keras melakukan pencarian. Mereka berharap bahwa tanda-tanda keberadaan Darwis segera ditemukan, dan misteri hilangnya korban dapat terpecahkan.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa perubahan cuaca yang ekstrem dapat membawa risiko serius, terutama bagi mereka yang sering beraktivitas di alam terbuka. Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati, terutama saat harus melintasi aliran sungai dengan debit air yang meningkat.
(Mond)
#Peristiwa #OrangHanyut #Padang