Breaking News

Menggali Kembali Identitas Nusantara: Fadli Zon Pecahkan Dua Rekor MURI dan Gagas Indonesia Sebagai Pusat Peradaban Dunia

Menteri Kebudayaan Fadli Zon Terima Penghargaan Rekor MURI 

D'On, Jakarta -
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mencatatkan momen bersejarah pada Minggu, 3 November 2024, dengan menerima dua Piagam Rekor dari Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI). Acara yang digelar di Rumah Kreatif Fadli Zon di Cimanggis, Depok, Jawa Barat ini dihadiri oleh berbagai tokoh budaya, diplomasi, hingga politik yang turut menyaksikan pencapaian monumental sang menteri.

Rekor MURI ke-55 diraih Fadli Zon sebagai tokoh pertama yang menjabat Menteri Kebudayaan Indonesia, seiring pendirian Kementerian Kebudayaan oleh Presiden Prabowo Subianto. Sementara rekor ke-56, ia dapatkan atas inisiatifnya mendirikan museum sastra pertama di Indonesia, sebagai bagian dari usahanya melestarikan dan merayakan kekayaan literasi bangsa.

“Kementerian Kebudayaan dan Fadli Zon,” kata pendiri MURI, budayawan Jaya Suprana, “adalah wujud dari visi besar Presiden Prabowo akan masa depan kebudayaan Indonesia.” Menurut Jaya, sosok Fadli Zon yang memiliki kedekatan khusus dengan Presiden dan dikenal sebagai penggiat budaya adalah alasan utama pendirian kementerian baru ini.

Tokoh-tokoh penting dari berbagai kalangan terlihat hadir, termasuk Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Mohamad Hekal, penyanyi senior Ernie Djohan, mantan Dubes RI untuk Ukraina Yuddy Chrisnandi, hingga sejumlah figur berpengaruh seperti wartawati senior Dian Islamiati Fatwa dan Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Teguh Santosa. Kehadiran mereka mencerminkan apresiasi yang luas akan peran Fadli Zon dalam mengangkat kembali kebudayaan Nusantara di panggung dunia.

Visi Indonesia sebagai Ibu Kota Kebudayaan Dunia

Dalam sambutannya, Fadli Zon menyuarakan impian besar untuk menjadikan Indonesia sebagai “ibu kota kebudayaan dunia.” Dia menekankan bahwa kebudayaan Indonesia memiliki keunikan dan kedalaman yang tidak tertandingi di dunia. Dengan latar belakang kunjungan ke lebih dari 100 negara, ia menegaskan bahwa tak ada negara yang memiliki kekayaan budaya selengkap Indonesia.

“Indonesia adalah salah satu peradaban tertua di dunia,” tutur Fadli Zon. “Ini bukan sekadar klaim, melainkan kenyataan yang dibuktikan oleh peninggalan artefak kuno dari berbagai wilayah, seperti Sulawesi dan Kalimantan, yang menunjukkan kehidupan manusia purba sejak puluhan ribu tahun lalu.”

Sebagai contoh, Fadli Zon mengungkapkan temuan lukisan purba di Gua Leang-Leang, Maros, Sulawesi Selatan, yang jumlahnya kini tercatat lebih dari 700 lukisan. Lukisan-lukisan tersebut, yang pertama kali ditemukan pada era kolonial Belanda, pada awalnya diperkirakan berusia sekitar 5.000 tahun. Namun, hasil penelitian terbaru dengan metode carbon dating menunjukkan bahwa usianya bisa mencapai 52.000 tahun.

Perlu Menulis Ulang Sejarah Indonesia

Fadli Zon juga menyinggung perlunya menulis ulang sejarah bangsa Indonesia sebagai negara dengan warisan peradaban kuno, yang sudah berlangsung jauh sebelum kedatangan bangsa asing.

“Kita harus menemukan kembali identitas Indonesia kita, bukan sekadar sebagai negara yang pernah dijajah, tapi sebagai tanah kelahiran salah satu peradaban tertua di dunia,” ujar Fadli Zon dengan penuh semangat. Ia pun menyebut berbagai fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia, seperti Meganthropus paleojavanicus dan Pithecanthropus erectus yang usianya mencapai lebih dari satu juta tahun. Semua temuan ini, menurutnya, membuktikan bahwa Nusantara memiliki jejak peradaban panjang yang sepatutnya menjadi kebanggaan.

Pernyataan Fadli Zon ini menjadi refleksi dari visinya untuk memaknai kebudayaan sebagai dasar kekuatan nasional. “Indonesia harus bangkit dengan identitas asli kita, mempersembahkan kekayaan budaya sebagai aset dunia,” pungkasnya.

Dengan pernyataan tersebut, ia mengundang para tokoh budaya, akademisi, hingga masyarakat luas untuk ikut serta dalam upaya besar “reinventing Indonesia” – membangun kembali citra bangsa sebagai negara dengan kekayaan budaya dan sejarah yang tak tertandingi.

Pecahkan Rekor MURI dan Pecahkan Paradigma

Sejalan dengan pencapaiannya, Fadli Zon tidak hanya mencatatkan rekor, namun juga menggugah kesadaran nasional untuk mengapresiasi dan melestarikan sejarah. Dua Piagam Rekor MURI yang ia terima hari itu bukan sekadar penghargaan, melainkan simbol komitmen Indonesia untuk tampil sebagai pemimpin kebudayaan global, selangkah lebih maju dalam merebut posisi ibu kota kebudayaan dunia.

(Mond/Ril)

#MURI #FadliZon #Kebudayaan #Nasional