Menteri Meutya Hafid: "Kami Berusaha Lebih Baik dari Para Penjahat" dalam Memerangi Judi Online
D'On, Jakarta – Dalam upaya keras melawan kasus judi online yang kian mengkhawatirkan di Indonesia, Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid menegaskan komitmen pemerintah untuk bertindak lebih baik dan cerdas dalam menghadapi pelaku kejahatan. Hal tersebut ia ungkapkan dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi I DPR RI pada Selasa (5/11).
"Kami berusaha untuk selalu lebih baik dari para pelaku kejahatan. Kami harus lebih pintar dan selalu berada selangkah di depan mereka," ujar Meutya, merespons kekhawatiran Komisi I atas tingginya kasus penyalahgunaan wewenang dalam kementeriannya, terutama terkait pemberantasan judi online.
Pernyataan tegas ini muncul menyusul pengungkapan kasus yang melibatkan sebelas Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Komdigi. Pegawai tersebut ditangkap karena terbukti menyalahgunakan kewenangan mereka. Seharusnya, mereka berperan aktif dalam memblokir situs judi online, namun diduga melakukan tindakan sebaliknya atau justru membiarkan akses ke situs tersebut terbuka.
Meutya tidak menampik bahwa para pelaku kejahatan seringkali memiliki kemampuan yang canggih, bahkan mampu melewati mekanisme keamanan pemerintah. “Kenyataan yang kita hadapi adalah bahwa di dunia, dalam beberapa kasus, penjahat bisa lebih cerdas dan lebih cepat beradaptasi dibandingkan aparat pemerintah," ujarnya dengan penuh keprihatinan. "Namun, ini tidak menghentikan langkah kami untuk terus berbenah dan memperbaiki kelemahan yang ada."
Lebih lanjut, Meutya mengakui bahwa judi online bukan hanya masalah yang terbatas di kalangan pemerintahan. Judi online, menurutnya, adalah persoalan yang telah menyusup ke berbagai lini masyarakat, mulai dari institusi pendidikan hingga partai politik. “Di mana pun kita berada, potensi penyimpangan seperti judi online ini selalu ada. Tidak hanya di pemerintah, tapi juga di pendidikan, partai politik, bahkan di berbagai sektor pekerjaan,” jelas Meutya, dengan menegaskan bahwa dirinya juga seorang anggota partai politik.
Dalam konteks ini, Meutya mengajak masyarakat untuk melihat judi online sebagai fenomena kompleks yang terjadi lintas lapisan dan profesi. “Judi online tidak hanya terjadi di lapisan bawah masyarakat, tapi juga di kelas atas. Modusnya pun beragam—ada yang disamarkan melalui permainan daring, ada juga yang terselubung dalam bentuk lain," jelas Meutya menutup pernyataannya.
Melalui langkah-langkah yang lebih strategis dan pendekatan yang lebih adaptif, Meutya menekankan bahwa kementeriannya akan terus mengupayakan solusi jangka panjang. Hal ini ia sampaikan sebagai upaya untuk menjaga ruang digital tetap aman dan bebas dari ancaman judi online yang kian merajalela.
(Mond)
#Komdigi #JudiOnline