Mobil Maung Resmi Diproduksi Sebagai Kendaraan Dinas untuk Menteri Kabinet Merah Putih
Mobil Dinas Maung Para Menteri Kabinet Merah Putih akan Diproduksi PT Pindad
D'On, Jakarta – Pemerintah resmi memulai produksi mobil dinas Maung yang rencananya akan digunakan oleh para Menteri Kabinet Merah Putih. Langkah ini, yang diumumkan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, menggarisbawahi komitmen pemerintah untuk memperkuat penggunaan kendaraan produksi dalam negeri dalam jajaran pemerintahan. Maung, yang diproduksi oleh PT Pindad, dikenal sebagai kendaraan taktis yang tangguh, dan ini kali pertama diadopsi untuk kebutuhan dinas menteri.
“Iya, sudah mulai kita produksi,” ungkap Prasetyo Hadi pada Sabtu (2/11/2024) dalam pernyataan kepada wartawan, dengan nada optimis dan penuh antusias. Pernyataan ini sekaligus menjawab spekulasi yang sempat beredar mengenai rencana penggunaan kendaraan nasional di lingkungan pemerintah pusat.
Mengapa Maung?
Maung bukanlah kendaraan biasa. Dirancang dengan standar tinggi untuk ketahanan di medan berat, kendaraan ini awalnya difokuskan sebagai kendaraan taktis untuk kebutuhan militer. Namun, dengan sedikit modifikasi, kendaraan ini siap digunakan di perkotaan dengan tetap mempertahankan citra tangguhnya. Kendaraan ini dilengkapi mesin bertenaga tinggi, suspensi kokoh, dan sistem keamanan yang sudah teruji, membuatnya ideal bagi pejabat negara yang membutuhkan mobilitas cepat, aman, dan andal.
Sementara itu, Prasetyo mengaku belum mengetahui jumlah pasti unit mobil Maung yang akan diproduksi untuk tahap awal ini. “Saya enggak hafal jumlahnya, tapi yang jelas semua punya semangat yang sama untuk pakai Maung,” tuturnya. Pernyataan ini menunjukkan komitmen kolektif para menteri untuk mendukung produk dalam negeri, sebuah langkah yang sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan produksi lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Tahap Awal: Fokus pada Menteri dan Wakil Menteri
Prasetyo Hadi menambahkan bahwa produksi tahap pertama akan diprioritaskan untuk para menteri dan wakil menteri, sebagai bagian dari program percontohan. “Tahap pertama pasti menteri, wakil menteri dulu, baru setelah itu, kalau ada kebutuhan, kita produksi lagi,” jelasnya. Menurutnya, jika produksi tahap awal berjalan sukses dan kebutuhan kendaraan dinas meningkat, mobil Maung kemungkinan akan diproduksi secara lebih luas hingga bisa mencakup jajaran pemerintahan daerah, seperti bupati dan gubernur.
Rencana ini diharapkan tidak hanya meningkatkan penggunaan produk lokal, tetapi juga memberikan contoh kepada pemerintah daerah untuk ikut menggunakan kendaraan dalam negeri di lingkungan pemerintahan masing-masing. Lebih dari sekadar kendaraan, Maung mencerminkan simbol kemandirian dan kebanggaan akan produk nasional. Dalam jangka panjang, adopsi Maung di tingkat pemerintah pusat hingga daerah diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan bagi industri otomotif lokal dan meningkatkan lapangan pekerjaan di dalam negeri.
Menuju Masa Depan yang Mandiri dan Tangguh
Dengan memproduksi kendaraan dinas Maung untuk jajaran menteri, pemerintah mengirimkan pesan kuat mengenai kemandirian dan keberanian untuk berinovasi. Langkah ini diharapkan menjadi pemicu yang akan mempercepat adopsi produk-produk dalam negeri dalam berbagai sektor pemerintahan, sekaligus mendorong industri otomotif nasional untuk terus meningkatkan kualitas dan kapasitas produksinya.
(Mond)
#MobilDinasMenteri #Maung #KabinetMerahPutih #Nasional