Padang Dilanda Panas Terik, Warga Diimbau Perbanyak Air Putih dan Lindungi Kulit
Kasi P2M Dinas Kesehatan Kota Padang, Eva Westari
D'On, Padang - Suhu udara yang terik dan membakar terus melanda Kota Padang, membuat udara terasa lebih panas dari biasanya. Fenomena cuaca ini dikenal masyarakat setempat sebagai "berdengkang", saat suhu mencapai puncaknya dan panas seolah menyengat dari berbagai penjuru. Di tengah kondisi ini, Dinas Kesehatan Kota Padang mengeluarkan imbauan penting untuk menjaga kesehatan tubuh di cuaca ekstrem ini.
Kasi P2M Dinas Kesehatan Kota Padang, Eva Westari, menekankan pentingnya menjaga tubuh tetap terhidrasi, terutama ketika suhu melonjak hingga 34 derajat Celsius. Dalam keterangannya, Eva menyarankan warga untuk meningkatkan konsumsi air putih agar tubuh tetap mendapatkan cairan yang cukup.
"Kondisi panas ekstrem ini membutuhkan penyesuaian pola hidup, khususnya dalam menjaga asupan cairan. Kami mengimbau warga untuk minum air lebih banyak dari biasanya agar terhindar dari dehidrasi," ujar Eva pada Rabu (30/10/2024). Menurutnya, asupan air yang cukup adalah kunci untuk menjaga tubuh tetap sehat dan segar, terutama di tengah cuaca yang tidak biasa ini.
Hindari Terpapar Sinar Matahari Langsung, Sunblock Jadi Teman Setia
Tidak hanya asupan cairan, Eva juga menyarankan agar warga lebih bijaksana dalam beraktivitas di luar ruangan. Menghindari paparan sinar matahari langsung, khususnya di jam-jam puncak teriknya, sangat dianjurkan. Bagi mereka yang harus berada di luar rumah, penggunaan pelindung seperti sunblock dianggap penting untuk mencegah kerusakan kulit akibat radiasi UV.
"Jika memang harus beraktivitas di bawah sinar matahari, pastikan untuk melindungi kulit dengan sunblock. Hal ini tidak hanya akan menjaga kulit dari efek terbakar, tetapi juga mengurangi risiko kerusakan jangka panjang yang dapat terjadi akibat paparan UV," imbuh Eva.
Panas Memicu Perkembangbiakan Nyamuk, Warga Diminta Terapkan Pola Hidup Bersih
Selain ancaman dehidrasi dan paparan sinar matahari, kondisi panas ini juga membawa tantangan lain yang tidak kalah penting: perkembangbiakan nyamuk, khususnya nyamuk demam berdarah. Saat cuaca panas, telur nyamuk berpotensi lebih cepat berkembang. Hal ini dikhawatirkan akan memicu peningkatan populasi nyamuk ketika musim hujan tiba, meningkatkan risiko penyebaran demam berdarah.
Eva mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, khususnya melalui prinsip 3M: Menguras, Menutup, dan Mengubur. Pola ini diharapkan mampu mencegah terjadinya perkembangbiakan nyamuk di lingkungan rumah. "Kita harus mempersiapkan diri dari sekarang. Jangan sampai musim penghujan nanti menjadi ajang peningkatan kasus demam berdarah. Terapkan pola 3M untuk menjaga kebersihan lingkungan," tegasnya.
Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota Padang, lonjakan kasus demam berdarah biasanya terjadi setelah musim hujan yang panjang. Karenanya, kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sejak dini akan sangat membantu menekan penyebaran penyakit ini.
Pentingnya Kesadaran Warga dalam Menjaga Kesehatan di Cuaca Ekstrem
Cuaca ekstrem seperti yang dialami Padang belakangan ini tentu membutuhkan penyesuaian gaya hidup. Kesehatan tubuh bergantung pada bagaimana kita merespons kondisi lingkungan. "Di cuaca yang tidak bersahabat seperti ini, kepedulian kita terhadap tubuh menjadi sangat penting. Hal-hal sederhana seperti minum air lebih banyak dan menggunakan sunblock bisa berdampak besar pada kesehatan kita,” pungkas Eva.
Warga Kota Padang diimbau untuk tetap waspada dan menerapkan pola hidup sehat agar terhindar dari masalah kesehatan yang mungkin timbul akibat cuaca panas ekstrem ini.
(Rini)
#CuacaPanas #Padang