Penyuplai Senjata Api ke KKB Ditangkap di Nabire, Papua: Satgas Damai Cartenz Amankan Pistol dan Senjata Laras Panjang
D'On, Nabire, Papua – Sebuah operasi besar dalam upaya penegakan hukum di Papua membuahkan hasil dengan penangkapan Mozes Rumbrapuk (34), seorang penyuplai senjata api untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Mozes, yang disebut sebagai pemasok aktif untuk KKB di wilayah Nabire, berhasil diamankan oleh Satgas Operasi Damai Cartenz-2024 di Jalan Merdeka, Karang Mulya, Nabire.
Menurut Brigjen Pol Faizal Ramadhani, Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz-2024, penangkapan Mozes berlangsung pada hari Jumat (25/10) pagi, sekitar pukul 08.58 WIT. "Penangkapan ini adalah hasil dari kerja keras dan penyelidikan intensif tim kami," ungkap Faizal dalam keterangan resmi yang dirilis pada Rabu (6/11). “Mozes memiliki peran penting sebagai pemasok senjata dan amunisi bagi KKB di Nabire. Penangkapan ini tidak hanya menambah bukti, tetapi juga membantu kami memahami jalur penyelundupan senjata api di wilayah ini.”
Operasi ini dilakukan berdasarkan keterangan dari Otto Burdam, seorang pelaku lain yang sebelumnya sudah tertangkap dan diduga terlibat dalam jaringan yang sama. Dari hasil pengembangan tersebut, peran Mozes sebagai pemasok berhasil teridentifikasi. "Otto memberi informasi yang sangat berguna dalam pengembangan kasus ini," lanjut Faizal. "Keterangan Otto mengarah pada identifikasi Mozes sebagai pelaku aktif dalam penyelundupan senjata dan amunisi ke tangan KKB."
Modus Operandi dan Pengakuan Pelaku
Baik Otto maupun Mozes mengakui bahwa mereka telah terlibat dalam transaksi senjata dan amunisi untuk KKB selama dua tahun terakhir. Mereka diketahui menyediakan berbagai jenis senjata api, dari revolver rakitan hingga senjata peninggalan yang diperdagangkan dengan harga tinggi. Modus operandi mereka diduga melibatkan jaringan luas yang memasok senjata dan amunisi kepada kelompok bersenjata di berbagai wilayah Papua.
Barang Bukti yang Disita
Dalam penggerebekan ini, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti dari kedua pelaku. Barang bukti ini memberi gambaran mengenai jenis-jenis senjata api yang beredar di kalangan KKB di Nabire dan sekitarnya. Berikut adalah daftar senjata dan amunisi yang berhasil diamankan:
Dari Tangan Otto Burdam:
1. Pistol Revolver Rakitan – Lengkap dengan 1 butir peluru rakitan, dihargai sekitar 20 juta rupiah pada tahun 2023.
2. Pistol Revolver Peninggalan – Dengan 5 butir peluru rakitan, senjata ini dijual seharga 4 juta rupiah.
3. Pistol Nambu – Salah satu senjata unik dengan nilai jual 12 juta rupiah pada tahun 2023.
4. Senjata Nippon (2 unit) – Senjata laras panjang ini dijual seharga 75 juta rupiah.
5. Senjata Thompson – Salah satu senjata yang cukup langka, dihargai 30 juta rupiah.
Selain itu, Otto juga diketahui menyediakan berbagai jenis amunisi:
6 Butir Amunisi Revolver – Seharga 100 ribu rupiah per butir.
10 Butir Amunisi Nippon – Dijual dengan harga 50 ribu per butir.
Amunisi Kaliber 7.62 (250 Butir) – Dengan harga per butir mencapai 150 ribu rupiah, amunisi ini diperoleh sekitar Juni-Juli 2024.
Amunisi Kaliber 5.56 (105 Butir) – Dibeli dan diperjualbelikan pada September 2024.
Dari Tangan Mozes Rumbrapuk:
1. Senjata Api Rakitan – Salah satu senjata yang menjadi bukti keterlibatannya dalam penyelundupan senjata.
2. Magazine SS1 – Komponen senjata yang menunjukkan keterkaitan dengan amunisi standar militer.
3. Beberapa barang pribadi yang turut disita dari Mozes termasuk Kartu BPJS, NPWP, dan sebuah kondom sutra.
Mengungkap Jalur dan Tujuan Senjata ke KKB
Barang bukti yang ditemukan tidak hanya menunjukkan keberadaan jaringan pemasok senjata di Nabire tetapi juga mengungkap nilai ekonomi yang signifikan dalam transaksi senjata ilegal di Papua. Dalam dua tahun terakhir, jaringan ini diduga berhasil memasok berbagai senjata dan amunisi ke KKB yang digunakan untuk melancarkan aksi-aksi mereka. Pengakuan dari Otto dan Mozes memberi indikasi bahwa KKB mendapatkan suplai amunisi berkala melalui jaringan pemasok ini.
Brigjen Pol Faizal menegaskan bahwa operasi ini akan terus berlanjut hingga jaringan penyuplai ini dapat dihentikan sepenuhnya. "Penangkapan ini adalah langkah awal. Kami berkomitmen untuk memutus rantai suplai senjata dan amunisi yang mengalir ke kelompok-kelompok bersenjata di Papua," pungkasnya.
Operasi Damai Cartenz-2024 kini memasuki fase baru yang lebih intensif, di mana identifikasi dan pemutusan rantai penyelundupan senjata api akan terus dilakukan. Penangkapan ini menjadi bukti komitmen aparat dalam menjaga keamanan di Papua dari ancaman KKB.
(Mond)
#KKB #Papua #Peristiwa #Teroris