Prabowo Subianto Janji Modernisasi Pendidikan dengan Program Televisi di Setiap Sekolah
D'On, Jakarta – Presiden Republik Indonesia ke-8, Prabowo Subianto, menyampaikan sebuah janji ambisius yang menggetarkan dunia pendidikan. Dalam pidatonya yang penuh optimisme di peringatan Hari Guru Nasional di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, Kamis (28/11/2024), Prabowo mengumumkan rencana pembagian televisi canggih ke seluruh sekolah di Indonesia. Program ini diharapkan dapat menjadi tonggak baru dalam sistem pengajaran yang merata, inovatif, dan berdaya guna.
"Insyaallah dalam waktu yang tidak lama lagi, saya akan menempatkan TV yang cukup canggih di setiap sekolah di Indonesia," ujar Prabowo dengan penuh keyakinan di hadapan ribuan guru yang hadir.
Teknologi untuk Pendidikan Merata
Televisi yang akan dibagikan bukanlah perangkat biasa. Menurut Prabowo, teknologi ini akan dilengkapi dengan fitur-fitur modern yang memungkinkan penyampaian materi pelajaran secara terstruktur dan menarik. Rencana ini menjadi solusi atas permasalahan kurangnya tenaga pengajar di daerah-daerah terpencil, yang sering kali mengalami keterbatasan akses terhadap ilmu pengetahuan.
"Dari layar-layar TV ini, kami akan siarkan pelajaran-pelajaran yang diperlukan, sehingga tidak ada sekolah yang kekurangan guru atau tidak bisa memberikan pelajaran berkualitas kepada anak-anak," jelas Prabowo.
Program ini menjanjikan pemerataan pendidikan hingga ke pelosok negeri, dari perkotaan yang modern hingga desa-desa terpencil yang selama ini tertinggal. Dengan pendekatan berbasis teknologi, Prabowo bertekad untuk menghilangkan kesenjangan antara daerah maju dan tertinggal dalam hal mutu pendidikan.
Harapan Baru untuk Infrastruktur Sekolah
Tak hanya berhenti pada penyediaan televisi, Prabowo juga menegaskan komitmennya untuk memperbaiki infrastruktur sekolah. Dia menyoroti fakta bahwa masih banyak sekolah di Indonesia yang tidak memiliki fasilitas memadai, seperti toilet dan sanitasi yang layak, bahkan atap yang runtuh. Menurutnya, sekolah adalah pusat pembangunan nasional, dan kualitasnya harus mencerminkan masa depan bangsa.
"Sekolah adalah pusat pembangunan nasional. Karena itu, standarnya harus tinggi, bersih, dan aman. Tidak boleh ada lagi sekolah yang atapnya runtuh atau tidak memiliki WC," tegasnya dengan nada serius.
Empat Bulan Menuju Realisasi
Presiden mengakui bahwa langkah besar ini memerlukan waktu dan koordinasi yang matang. Ia meminta kesabaran dari para guru selama empat bulan mendatang, sembari menunjuk sejumlah menteri untuk memastikan realisasi program tersebut. Menko PMK Pratikno, Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti disebut sebagai tokoh-tokoh kunci yang akan mengawal program ini.
"Sabar, empat bulan lagi. Yang pusing nanti adalah para menteri: Menko PMK, Menko Pemberdayaan Masyarakat, dan Menteri Pendidikan. Mereka akan bekerja keras untuk ini," ujarnya sambil tersenyum.
Optimisme di Tengah Tantangan
Program ini disambut dengan antusiasme, namun juga memunculkan sejumlah pertanyaan. Bagaimana televisi canggih ini akan didistribusikan ke daerah-daerah terpencil yang infrastruktur transportasinya masih minim? Apakah tenaga listrik dan akses jaringan sudah cukup memadai untuk mendukung pengoperasiannya?
Meskipun tantangan ini nyata, Prabowo tampak yakin bahwa kolaborasi lintas sektor dan kesungguhan pemerintah dapat mengatasi hambatan tersebut.
Dengan program ini, Prabowo tidak hanya memberikan janji, tetapi juga harapan bahwa pendidikan di Indonesia akan menjadi lebih inklusif dan berkualitas. Janji televisi canggih di setiap sekolah tidak hanya soal perangkat teknologi, tetapi sebuah simbol transformasi pendidikan yang berfokus pada pemerataan akses dan peningkatan mutu.
Hari Guru Nasional 2024 menjadi momentum bersejarah, di mana Presiden Prabowo Subianto menetapkan langkah besar untuk masa depan generasi bangsa. Tinggal menunggu waktu, apakah janji ini akan terealisasi menjadi kenyataan yang mengubah wajah pendidikan Indonesia.
(Mond)
#Pendidikan #Nasional