Breaking News

Rudal Yaman Hantam Wilayah Israel, Kobaran Api Melalap Kota Yerusalem: Ancaman Baru di Tengah Konflik Timur Tengah

Gambar yang diambil dari video dan dirilis oleh Media Ansar Allah, cabang media pemberontak Houthi Yaman, pada Senin, 16 September 2024, mengeklaim peluncuran rudal balistik yang mendarat di area terbuka di Israel tengah pada Minggu. 15 September. (Ansar Allah/AP/Ansar Allah/AP)

D'On, Yerusalem -
Ketegangan di Timur Tengah kembali meningkat setelah sebuah rudal yang ditembakkan dari Yaman menyebabkan kebakaran besar di wilayah Yerusalem, Israel. Kobaran api yang terjadi pada Senin (11//11/2024) sore itu memaksa petugas pemadam kebakaran Israel berjuang keras untuk mengendalikan situasi yang kian genting di sekitar Beit Shemesh, sebuah kawasan yang terletak di sebelah barat kota suci tersebut.

Serangan Rudal yang Memicu Kebakaran

Menurut pernyataan resmi dari militer Israel (IDF), insiden ini bermula saat sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome, melakukan intersepsi terhadap sebuah proyektil yang mendekati wilayah udara Israel. Proyektil tersebut diluncurkan dari arah Yaman, negara yang saat ini dilanda konflik berkepanjangan dan menjadi basis operasi kelompok Houthi yang didukung oleh Iran. Meskipun rudal berhasil dicegat di udara, puing-puing yang jatuh dari intersepsi tersebut mengakibatkan kebakaran di beberapa titik di wilayah Shfelat Yehuda, Yehuda, dan Lakhish.

"Tim pemadam kebakaran saat ini tengah berupaya keras memadamkan api yang berkobar di sekitar kawasan Beit Shemesh. Kami mencoba mencegah penyebaran kebakaran lebih luas yang dapat mengancam pemukiman di sekitarnya," ujar juru bicara pemadam kebakaran Yerusalem.

Peningkatan Intensitas Serangan dari Yaman

Insiden ini menggarisbawahi eskalasi yang mengkhawatirkan dalam konflik yang melibatkan berbagai aktor regional. Dalam beberapa pekan terakhir, pemberontak Houthi di Yaman, bagian dari aliansi Iran yang dikenal dengan "poros perlawanan" terhadap Israel dan Amerika Serikat, telah meningkatkan intensitas serangan mereka terhadap Israel. Hal ini terlihat jelas dengan diluncurkannya sejumlah pesawat nirawak (UAV) dan rudal balistik yang menargetkan berbagai titik strategis di Israel sejak meletusnya perang Gaza pada bulan Oktober 2024.

IDF mengonfirmasi bahwa Angkatan Udara Israel (IAF) segera mengaktifkan sistem pertahanan Iron Dome setelah sirene tanda bahaya berbunyi di daerah tengah Israel, termasuk Shfelat Yehuda dan Lakhish. Suara sirene itu mengirim gelombang kepanikan di antara penduduk yang bergegas mencari perlindungan.

“Setelah alarm berbunyi, sistem pertahanan udara kami berhasil mengintersepsi satu proyektil dari arah Yaman. Namun, sisa-sisa proyektil tersebut menyebabkan kebakaran di beberapa area terbuka,” jelas perwakilan IDF dalam sebuah pernyataan resmi yang diberikan kepada AFP.

Strategi Houthi dalam Menargetkan Israel

Kelompok Houthi, yang telah lama berperang melawan koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi di Yaman, kini memperluas cakupan serangan mereka dengan menyasar Israel. Langkah ini dinilai sebagai bentuk solidaritas dan dukungan bagi kelompok-kelompok perlawanan Palestina, serta sebagai bagian dari strategi Iran untuk menekan Israel dari berbagai front di kawasan Timur Tengah.

Sejak perang Gaza dimulai, kelompok Houthi secara aktif melancarkan serangan udara dengan menggunakan drone bersenjata dan rudal jarak jauh, menargetkan infrastruktur militer dan sipil Israel. Serangan terbaru ini menandakan adanya koordinasi yang semakin erat antara Houthi dan aliansi Iran lainnya, seperti Hizbullah di Lebanon dan milisi pro-Iran di Suriah dan Irak, dalam kampanye yang lebih luas melawan Israel.

Selain serangan ke Israel, Houthi juga telah menargetkan jalur perdagangan internasional yang melewati Laut Merah dan Teluk Aden. Mereka menyerang kapal-kapal tanker minyak dan kapal kargo, mengganggu rute pelayaran yang merupakan salah satu jalur perdagangan terpenting dunia. Serangan semacam ini tidak hanya memicu kekhawatiran di kalangan negara-negara kawasan tetapi juga mengganggu stabilitas ekonomi global yang sangat bergantung pada kelancaran perdagangan maritim di wilayah tersebut.

Respon Israel dan Eskalasi Potensial

Menanggapi serangan yang semakin berani dari Houthi, Israel diperkirakan akan meningkatkan operasi militer untuk menanggulangi ancaman ini. IAF dan angkatan laut Israel kemungkinan akan memperkuat patroli dan kesiagaan mereka di Laut Merah, yang merupakan titik strategis untuk memantau aktivitas militer Houthi dan mencegah serangan lebih lanjut yang bisa menargetkan kapal-kapal dagang atau infrastruktur minyak.

Kementerian Pertahanan Israel juga sedang menilai potensi peningkatan penggunaan sistem pertahanan udara Iron Dome serta Arrow dan David's Sling untuk melindungi kota-kota besar dan instalasi penting dari kemungkinan serangan rudal jarak jauh yang lebih masif dari Yaman atau aktor regional lainnya yang mendukung Houthi.

Konflik yang Mengguncang Timur Tengah

Serangan ini menandakan babak baru dalam ketegangan yang meluas di Timur Tengah. Perang di Gaza yang meletus pada Oktober 2024 telah memicu respons berantai dari berbagai kelompok perlawanan di kawasan, memperlihatkan betapa kompleks dan luasnya konflik ini. Kehadiran Houthi sebagai pemain aktif dalam pertempuran melawan Israel semakin memperumit situasi, menunjukkan adanya dimensi baru dalam aliansi militer yang didukung oleh Iran.

Analis keamanan menilai bahwa meningkatnya serangan dari Houthi merupakan bagian dari strategi Iran untuk menciptakan "tekanan multi-front" terhadap Israel, memaksa negara tersebut untuk memecah perhatian dan sumber daya militernya di berbagai titik konflik. Dengan makin banyaknya serangan dari arah yang tak terduga seperti Yaman, Israel menghadapi tantangan besar dalam menjaga stabilitas dan keamanan nasionalnya di tengah konflik yang terus berkobar.

Dengan eskalasi terbaru ini, risiko perang regional yang lebih luas tampak semakin nyata. Perkembangan ini mengundang perhatian internasional, dengan berbagai negara mulai menyerukan de-eskalasi dan diplomasi untuk mencegah konflik lebih lanjut yang dapat mengguncang stabilitas global.

(Mond)

#Internasional #Perang