Breaking News

Sayembara Rp 8 Miliar untuk Menangkap Harun Masiku: Begini Respon KPK


D'On, Jakarta –
Nama Harun Masiku kembali menjadi sorotan publik setelah munculnya sebuah sayembara berhadiah fantastis yang digagas oleh Maruarar Sirait, politikus Partai Gerindra sekaligus mantan kader PDIP. Ara, sapaan akrabnya, menawarkan hadiah sebesar Rp 8 miliar bagi siapa saja yang berhasil menemukan dan menangkap buronan legendaris Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut. Langkah tak biasa ini sontak menuai respons positif dari berbagai pihak, termasuk KPK.

Respon KPK: Apresiasi dan Harapan

Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak, secara terbuka mengapresiasi langkah berani Maruarar Sirait. Menurut Tanak, upaya tersebut mencerminkan dukungan nyata dalam menegakkan hukum dan memberantas korupsi di Tanah Air.

"Kita patut mengapresiasi hal baik yang dilakukan oleh Pak Maruarar Sirait. Tindakan beliau membantu pencarian Harun Masiku dengan memberikan hadiah ini sungguh luar biasa," ujar Tanak, Kamis (28/11).

Tanak menambahkan, upaya seperti ini layak dijadikan teladan. Menurutnya, langkah Ara menunjukkan keberanian yang jarang dimiliki, bahkan di tengah upaya pemberantasan korupsi yang sering kali penuh tantangan. "Dari lebih dari 281 juta penduduk Indonesia, hanya beliau yang berani mengorbankan hartanya untuk membantu menangkap pelaku tindak pidana korupsi yang buron," puji Tanak.

Lebih jauh, Tanak berharap langkah Maruarar mendapat penghargaan dari negara. "Beliau pantas dijadikan contoh. Negara sepatutnya memberikan apresiasi kepada sosok seperti beliau, yang tak hanya berbicara tetapi juga bertindak nyata demi keadilan," tuturnya.

Buruan 4 Tahun yang Belum Tersentuh

Harun Masiku, mantan calon anggota legislatif dari PDIP, menjadi buronan KPK sejak terungkapnya kasus suap yang melibatkan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan, pada Januari 2020. Dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK saat itu, Wahyu terbukti menerima suap sebesar Rp 600 juta dari Harun. Uang tersebut diberikan untuk memuluskan langkah Harun menjadi anggota DPR melalui mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW).

Namun, Harun berhasil menghilang sebelum KPK dapat meringkusnya. Selama lebih dari empat tahun, Harun tetap menjadi buronan meski berbagai upaya dilakukan untuk menangkapnya. Sosoknya bahkan sering kali disebut sebagai simbol kegagalan penegakan hukum di Indonesia, mengingat pentingnya kasus ini dalam upaya pemberantasan korupsi.

Sementara itu, Wahyu Setiawan yang sempat divonis bersalah kini telah bebas bersyarat sejak Oktober 2023. Kebebasannya menimbulkan sorotan baru, terutama setelah ia kembali diperiksa KPK terkait pengembangan kasus Harun Masiku.

Jejak Kasus Harun: Jaringan yang Kompleks

Kasus Harun Masiku bukan hanya tentang suap sederhana. Penyelidikan KPK menemukan adanya dugaan upaya sistematis untuk menghalangi proses hukum terhadap Harun. Dalam perkembangannya, KPK telah mencegah lima orang bepergian ke luar negeri karena diduga terkait dengan upaya perintangan penyidikan. Mereka adalah Simeon Petrus (advokat), Hugo Ganda dan Melita De Grave (mahasiswa), serta Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto beserta stafnya, Kusnadi.

Meski telah dilakukan berbagai upaya, termasuk pencegahan dan pemeriksaan saksi, Harun tetap tak tersentuh. Hal inilah yang membuat inisiatif Maruarar Sirait menjadi sorotan publik.

Mengapa Sayembara Ini Penting?

Langkah Maruarar Sirait bukan hanya soal uang, tetapi juga pesan moral yang ingin disampaikan. Dengan hadiah Rp 8 miliar, Ara berharap dapat menggugah kesadaran publik untuk ikut serta dalam upaya menangkap buronan yang telah mencoreng wajah hukum Indonesia.

"Ada banyak cara untuk berkontribusi pada bangsa ini. Saya percaya langkah ini bukan hanya soal menangkap seorang buronan, tetapi juga memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum di Indonesia," ujar Maruarar dalam pernyataan tertulisnya.

Sayembara ini tak hanya memancing antusiasme masyarakat, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya kolaborasi semua elemen bangsa dalam melawan korupsi. Apakah langkah ini akan membuahkan hasil? Waktu yang akan menjawab.

Satu hal yang pasti, sayembara ini telah menghidupkan kembali harapan bahwa keadilan tidak hanya menjadi wacana, melainkan tujuan nyata yang harus terus diperjuangkan. Harun Masiku, buronan yang selama ini seolah tak tersentuh, kini kembali menjadi target utama dengan satu pertanyaan besar: kapan ia akan tertangkap?

(Mond)

#Sayembara #KPK #HarunMasiku