Simulasi Bencana Megathrust di Padang: Latihan Gabungan Terbesar yang Uji Kesiapsiagaan Ribuan Personel
D'On, Padang, Sumatera Barat - Kamis (31/10/2024) pagi, suasana di lapangan Kantor Wali Kota Padang berbeda dari hari-hari biasanya. Ratusan orang, kebanyakan dari mereka tampak muram dan terluka, memenuhi tempat itu. Para korban, yang sebagian besar merupakan siswa sekolah, terhuyung dan dibantu berjalan oleh teman atau relawan, mencari perlindungan setelah tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa berkekuatan 8,9 skala Richter yang baru saja melanda.
Ini adalah bagian dari Latihan Gabungan (Latgab) Bencana, yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Padang bersama Badan SAR Nasional (Basarnas) untuk meningkatkan kesiapan menghadapi ancaman gempa megathrust. Dalam skenario latihan, gempa tersebut disimulasikan sebagai gempa dahsyat yang memicu gelombang tsunami di pesisir Sumatera Barat, mengguncang area darat dan laut hingga merusak infrastruktur dan menciptakan banyak korban jiwa.
Latgab kali ini merupakan latihan skala besar yang memobilisasi lebih dari 750 personel gabungan dari Basarnas di Padang, Pekanbaru, Bengkulu, dan Kepulauan Mentawai. Tak hanya Basarnas, elemen dari TNI-Polri, tim medis, dan pemerintah daerah juga turut dilibatkan, menjadikannya salah satu latihan kesiapsiagaan terbesar yang pernah diadakan di Sumatera Barat. Berbagai skenario penyelamatan dihadirkan dengan cermat, termasuk evakuasi korban yang terjebak di gedung tinggi, penyelamatan korban dari kendaraan yang terbakar, dan penanganan medis dalam kondisi darurat.
Menyaksikan Simulasi Penyelamatan dengan Paramotor
Di atas lapangan Kantor Wali Kota Padang, paramotor dari pasukan TNI Angkatan Udara (TNI-AU) melayang, melakukan pemetaan cepat atas area terdampak gempa. Pilot paramotor dengan terampil mengamati dan melaporkan kondisi wilayah secara real-time kepada posko utama. Kemampuan pasukan TNI-AU ini adalah bagian dari langkah tanggap bencana modern yang menggunakan teknologi pemetaan udara untuk mendeteksi area yang paling parah terdampak.
Di sisi laut, Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) berjibaku menyelamatkan korban dari kapal yang karam. Kapal itu, dalam skenario, terhantam ombak besar saat tsunami menerjang. Para korban yang terombang-ambing di air segera diselamatkan dengan bantuan perahu karet dan tim penyelam terlatih. Tindakan penyelamatan di perairan yang berombak tinggi ini menguji ketangguhan tim SAR dalam kondisi terburuk sekalipun.
Menyatukan Seluruh Potensi Kesiapsiagaan Bencana
Latgab ini tak hanya menarik perhatian masyarakat, tetapi juga para pemangku kebijakan. Kepala Basarnas Marsdya TNI Kusworo hadir untuk meninjau langsung latihan ini, ditemani oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy dan Penjabat (Pj.) Wali Kota Padang Andree Harmani Algamar. Bersama sejumlah pejabat penting, mereka melihat sendiri bagaimana simulasi ini memperlihatkan kolaborasi sinergis antara berbagai instansi dan elemen masyarakat.
Pj. Wali Kota Andree Harmani Algamar menekankan bahwa kesiapsiagaan bencana bukanlah tanggung jawab individu atau pemerintah saja. “Bencana adalah urusan kita bersama. Kami sangat mendorong sinergi dan kolaborasi dalam pendekatan pentahelix, melibatkan pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, dan masyarakat untuk mengurangi risiko bencana,” ungkapnya. Ia juga berjanji untuk melanjutkan kegiatan latihan ini secara rutin agar kesiapsiagaan bencana selalu berada dalam tingkat tertinggi.
Plt. Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy, mengapresiasi keseriusan dan komitmen semua pihak yang terlibat. Dalam pidatonya, ia menegaskan bahwa ancaman megathrust adalah nyata dan tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi. "Kolaborasi ini akan membuat semuanya lebih ringan saat bencana datang. Megathrust mungkin tidak bisa kita cegah, tetapi kesiapan kita untuk menghadapi dampaknya sangat penting," tuturnya, memberikan motivasi bagi semua personel di lapangan.
Kesiapan Menghadapi Risiko yang Mungkin Terjadi Kapan Saja
Latihan ini menjadi pengingat bagi masyarakat Sumatera Barat akan besarnya risiko bencana gempa bumi dan tsunami di wilayah tersebut. Sebagai salah satu daerah yang paling rentan terhadap gempa megathrust, Padang dan sekitarnya menjadi fokus dalam upaya kesiapsiagaan nasional. Latgab ini tak hanya sekadar latihan, tetapi juga sebuah pesan kuat bahwa kesiapsiagaan dan ketangguhan harus terus ditingkatkan.
Latihan ini menunjukkan komitmen dan kerja keras dari semua pihak untuk memastikan bahwa ketika bencana terjadi, proses evakuasi, pencarian, dan penyelamatan bisa dilakukan secara efektif. Rangkaian skenario dalam latihan ini—mulai dari penyelamatan siswa yang tertimpa bangunan, evakuasi dari lantai atas kantor Balai Kota Padang, hingga penyelamatan korban di perairan—menjadi bukti bahwa upaya mitigasi bencana harus dipersiapkan dengan matang.
Diharapkan, dengan latihan skala besar ini, masyarakat dan pemerintah dapat terus belajar dan beradaptasi agar siap menghadapi ancaman yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Kesiapsiagaan bencana bukan hanya tentang peralatan atau jumlah personel, tetapi juga tentang kolaborasi, komitmen, dan kesadaran bahwa setiap elemen masyarakat memiliki peran penting untuk menjaga keselamatan bersama.
(Mond)
#Padang #Basarnas