Tragedi Mengerikan di Kupang: Seorang Suami Membakar Istrinya Hidup-Hidup Akibat Cemburu
Ilustrasi
D'On, Kupang, NTT – Kota Kupang digemparkan oleh sebuah tragedi memilukan yang terjadi di Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa. Seorang pria berinisial GS (34) tega membakar istrinya, MM (44), dengan minyak tanah hingga menyebabkan luka bakar parah mencapai 90 persen. Peristiwa ini mengundang perhatian publik dan aparat kepolisian, serta meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat sekitar.
Awal Mula Tragedi
Tragedi ini bermula dari percekcokan antara korban dan pelaku sesaat setelah mereka kembali dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada hari pemilu. Menurut informasi yang dihimpun, pasangan tersebut kerap terlibat dalam konflik rumah tangga, namun pertengkaran kali ini berakhir dengan kekerasan yang mengerikan.
Setibanya di rumah, GS yang diduga diliputi amarah dan rasa cemburu, mengambil tindakan brutal. Ia mengambil sebotol minyak tanah, menyiramkannya ke tubuh istrinya, lalu menyalakan korek api. Api dengan cepat menyelimuti tubuh MM, membuatnya menjerit kesakitan dan memohon pertolongan.
Jeritan korban yang memecah malam membuat tetangga berdatangan. Mereka langsung menolong MM yang tubuhnya sudah hangus terbakar dan membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) W.Z. Yohanes Kupang. Namun, kondisi MM sangat kritis. Luka bakar yang dialaminya mencapai hampir seluruh tubuhnya, sehingga membutuhkan perawatan intensif di ruang ICU.
Kondisi Korban: Perjuangan Melawan Maut
Humas RSUD W.Z. Yohanes, Jane Mbadu, menjelaskan bahwa kondisi MM sangat memprihatinkan. "Korban mengalami luka bakar hingga 90 persen dan dirawat intensif di ruang ICU. Saat ini korban belum bisa menerima kunjungan karena kondisinya masih sangat lemah," katanya. Dokter terus berupaya semaksimal mungkin untuk menyelamatkan nyawanya, namun tingkat keparahan luka bakar membuat proses pemulihan menjadi sangat sulit.
Motif: Cemburu yang Berujung Kekerasan
Kapolresta Kupang Kota Kombes Pol Aldinan Manurung yang memantau langsung kasus ini mengungkapkan bahwa motif tindakan sadis GS adalah rasa cemburu. "Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, kejadian ini dipicu oleh pertengkaran antara pelaku dan korban yang berakhir tragis," ungkapnya. Tetangga menyebutkan bahwa pasangan ini memang sering kali bertengkar, namun tak pernah menyangka konflik rumah tangga mereka akan berakhir dengan tindakan keji seperti ini.
Pelaku Sudah Diamankan
Saat ini, GS telah diamankan oleh pihak kepolisian di Polresta Kupang Kota. Ia tengah menjalani pemeriksaan untuk mendalami motif dan kronologi lengkap dari tindakan yang dilakukannya. Kombes Pol Aldinan memastikan bahwa pelaku akan diproses sesuai hukum yang berlaku atas perbuatannya yang tergolong kejahatan berat.
Reaksi Publik dan Tetangga
Tragedi ini memicu kecaman keras dari masyarakat Kupang. Banyak yang merasa prihatin sekaligus geram atas tindakan pelaku yang dinilai tidak manusiawi. Seorang tetangga, yang turut membantu mengevakuasi korban, mengungkapkan keprihatinannya, "Kami kaget sekali. Selama ini mereka sering ribut, tapi tidak pernah menyangka kalau bisa sampai sejauh ini. Semoga keadilan bisa ditegakkan untuk korban."
Pesan untuk Masyarakat
Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya penyelesaian konflik rumah tangga dengan cara yang damai dan bijaksana. Ketika emosi dan rasa cemburu menguasai, sering kali tindakan yang diambil menjadi di luar akal sehat. Aparat kepolisian mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika mengetahui adanya tindak kekerasan dalam rumah tangga agar tragedi seperti ini tidak terulang.
Tragedi pembakaran ini tidak hanya menyisakan luka fisik yang mendalam bagi korban, tetapi juga trauma bagi masyarakat sekitar. Sementara korban berjuang untuk hidupnya di rumah sakit, pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum. Di tengah semua ini, satu hal yang pasti: kekerasan tidak pernah menjadi solusi, hanya menciptakan derita yang lebih dalam.
(Mond)
#Peristiwa #Pembakaran #Kriminal #SuamiBakarIstri